30. Kembali

72 37 1
                                    

Akhirnya setelah beberapa minggu Aldrian dirawat dirumah sakit kini sudah pulang berada di rumah nya dan kembali sekolah seperti semula.

Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi masih ada waktu luang buat Aldrian dan kedua orang tua nya makan pagi, bagi Aldrian ini adalah hal yang sangat menyenangkan karena jarang sekali kumpul seperti ini bahkan hampir tidak pernah, dan tuhan sudah memberikan semua nya Aldrian tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. 

"Mamah, papah makasih ya." ucap Aldrian ketika sudah berada di meja makan. 

"Sama sama sayang." ucap Fira dan Andre kompak tak lupa senyum yang merekah. 

"Mamah sama papah adalah harta yang paling berharga bagi Aldrian, begitu mamah sama papah bersikap dingin ke Aldrian jujur Aldrian sedih banget." Aldrian mencurahkan isi hati nya. 

"Maafin kita ya sayang." ucap Fira mengelus rambut Aldrian lalu mencium nya.

"Iya mah, pah." 

"Yaudah makan yuk!" ajak Andre. 

Setelah selesai makan Aldrian mengambil hp nya yang berada di saku dan mulai mengetik mengirim kan pesan kepada seseorang. 

Aldrian
Gue jemput, kita berangkat bareng! 

Dugong Unceh
Oke gue tunggu ya. 

Aldrian menamai kontak Vania seperti itu entahlah dapet kata kata dari mana. 

"Mah, pah Aldrian berangkat dulu ya." ucap Aldrian lalu menyalimi tangan kedua orang tua nya.

"Uang nya udah di transfer kan al?" tanya Andre. 

"Udah pah." ucap Aldrian. 

"Mau nambah lagi apa gimana?" tawar Andre.

"Terserah papah Aldrian berangkat dulu." ucap Aldrian lalu menyambar kunci motor nya dan berlari menuju garasi. 

**************
Sampai di depan rumah Vania Aldrian memencet bel rumah nya, beberapa menit akhirnya pintu terbuka bukan Vania melainkan mami Vania. 

"Eh ada Aldrian mau jemput Vania ya?" tanya Nadin. 

"Iya tante." ucap Aldrian.

"Ayo masuk Vania nya lagi dandan di kamar." ucap Nadin.

"Oh iya tante." 

Aldrian memasuki rumah Vania dan diruang tengah ada Reymond langsung saja Aldrian menghampirinya.

"Hei bro!" sapa Aldrian lalu menyenggol bahu Reymond.

"Woy udah sembuh lo?" tanya Reymond sambil tertawa.

"Lo liat gue udah jemput pacar gue masa iya gue masih sakit." ucap Aldrian. 

"Iya juga ya." ucap Reymond.

"Ah bego lo!" umpat Aldrian lalu tertawa. 

Aldrian memandang Vania yang turun dari tangga tanpa berkedip, Vania yang menggelung rambutnya dan poni se-jidat nya menambah cute, Aldrian belum lepas dari pandangan nya Vania tampak cantik, imut sekali. 

"Yaelah gue tau kok gue cantik biasa aja dong liat nya." ucap Vania pd.

"Dih pd abis lo jadi orang." -Aldrian.

"Halah pake ga ngaku segala." -Vania.

"Iya iya lo cantik banget." puji Aldrian.

"Beneran nih?" tanya Vania senang.

"Boong deh." ucap Aldrian lalu berlari.

"Hihh nyebelin dasar!" Vania mengejar Aldrian.

*****************
Aldrian dan Vania berjalan bersama melewati koridor yang tampak ramai bisikan bisikan mulai terdengar di telinga Vania dan Aldrian.

"Wah calon pacar gue udah sekolah lagi." 

"Yah kok sama Vania sih," 

"Capar gue masuk sekolah yuhuu." 

"Apel terus kita." 

Begitulah seruan dari siswa siswa yang berada di koridor sekolah. 

"Gausah di dengerin kita tu artis jadi digosipin mulu." bisik Aldrian. 

"Artis apa lo?" bisik Vania balik.

"Heh artis papan atas ni." saling berbisik. 

"Lagu lo sok banget." umpat Vania. 

Tak lupa mereka berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan, Aldrian yang tak mau melepaskan genggaman Vania. 

"Al lepasin napa, gandengan mulu deh kek orang mau nyebrang." cibir Vania.

"Udah diem aja deh!" ucap Aldrian.

"Beneran nih ya gue diem." ancam Vania.

"Eh eh becanda sayang." ucap Aldrian.

"Sayang sayang pala lo!" cibir Vania.

"BODOAMAT!" -Aldrian. 

Sampai di depan kelas Vania terlihat Rafi yang menghampiri nya. 

"Van rapat bentar yuk! Gue udah ijin sama guru." ucap Rafi. 

Aldrian menatap Rafi sinis bisa bisa nya dia mengajak pacar nya dan nggak ijin dulu sana Aldrian? 

"Gue ikut!" kekeh Aldrian.

"Lo harus belajar dong!" titah Vania. 

"Lo gaboleh rapat berdua!" ketus Aldrian.

"Al udah deh jangan possesive gini." ucap Vania.

"Kalo punya gue ya punya gue, gue gamau berbagi apalagi terbagi! Jadi lo milik gue dan gaada cowok yang bisa deketin lo." ketus Aldrian lagi.

Vania menepuk jidat nya pelan kenapa Aldrian jadi seperti ini? Entahlah Vania juga tak mengerti. 

"Tenang al kita rapat nya nggak berdua kok tapi ber4." ucap Rafi menenangkan.

"Yaudah gue cabut!" pamit Aldrian lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Yuk van!" ajak Rafi.

Mereka berjalan menuju ruang osis dan ternyata disana sudah ada Bunga sekertaris dan Kevin sebagai bendahara. Memang yang diundang hanya pengurus inti saja karena rencana belum pasti, baru rapat sesungguhnya nanti setelah pulang sekolah. 

"Hay, udah lama ya?" tanya Vania menghampiri Kevin dan Bunga. 

"Nggak juga." jawab Kevin.

"Jadi gimana ni?" tanya Bunga. 

"Sekolahan kan mau ngadain ulang tahun nah kita ini nyusun panitia panitia perlombaan satu perlombaan yang megang 2 orang dan kita ada apa aja lomba nya?" tanya Vania.

"Gimana kalo lomba, balon dangdut, sodok air, bakia, trus make up challenge, apa lagi ya?" usul Bunga.

"Lo udah tulis semua cara main nya gimana?" tanya Vania.

"Ya udah dong." ucap Bunga.

"Bagus deh ntar tinggal kita umumin aja waktu rapat." ucap Vania.

"Lo punya ide apa vin?" tanya Rafi. 

"Sebelum lomba lomba yang disebutin Bunga itu kita adain dulu lomba basket gimana sebagai pembuka gitu?" usul Kevin. 

"Boleh juga, catet ya Bunga jangan lupa setiap ide harus di catat." ucap Vania.

"Pasti." jawab bunga.

"Udah dulu ntar kita lanjut setelah pulang sekolah jadi leluasa nuangin ide nya, oh iya raf umumin juga di group nanti kumpul ya." ucap Vania.

"Oke siap." jawab Rafi.

.
.
.
COME BACK NIHHH SIAPA YANG KANGEN WKWK
PASTI KANGEN SEMUAA HEHE AUTHOR GR BANGET SIH

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA MANTEMAN
LOVE YOUUU🖤

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang