Remaja itu sesekali menggeliat tidak tenang diatas kasurnya, pikirannya melayang entah kemana. Berkali-kali menghembuskan nafas kasar dan menatap langit-langit kamarnya
Apakah jimin baik-baik saja?
Apakah aku keterlaluan?Iya--pemuda itu Kim Taehyung
Sahabat--ralat mantan sahabat park jimin
Tentu saja dia yang menganggap seperti itu. Padahal jauh di lubuk hati Jimin, Taehyung tetap nomor satu sahabat terbaiknya yang pernah membawanya dalam keadaan tertawa bahagia walau sementara
Taehyung tidak bisa menutupi kalau dia juga khawatir, kenapa bisa dia jadi jahat begini sih? Padahal jimin itu teman masa kecilnya.
Bagaimana taehyung bisa lupa kalau jimin akan mendapatkan pukulan lagi jika kalau membuat kesalahan sekecil pun.
Tapi tidak ada pikiran tentang jimin masa kecil atau tersiksa dirumah karna ayahnya. Memori itu tiba-tiba hilang tanpa kabar di otak taehyung.
Seberusaha mungkin taehyung tidak peduli dengan keadaan jimin walaupun hati kecilnya selalu berteriak.
Taehyung lebih memilih sibuk dengan komik barunya yang dia beli kemarin bersama ayahnya. Benar-benar bagus!
Taehyung itu selalu kalah dengan egonya. Lebih memilih ego dari pada lubuk hatinya yang benar.
Memikirkan tentang kebahagiaan, pasti taehyung punya banyak bersama keluarga dan sahabatnya. Apalagi ayahnya yang selalu menuruti keperluan taehyung dan ibunya yang selalu memberikan pelukan hangat, sapaan pagi, membuat masakan enak disantap.
Seakan lupa bagimana keadaan jimin yang berbanding balik dalam kehidupan taehyung. Taehyung seakan melupakan bagaimana kehidupan jimin dan seolah-olah tidak peduli.
●••●••●
"Hyung! Hyung!"
"HYUNG!!"
"Oh astaga arhur kau berisik sekali! Jangan mengangguku bocah!" Dengan tatapan tajamnya manusia berwajah datar ini menatap adiknya tajam
Adiknya yang ditatap seperti itu hanya tersenyum konyol bak anak setan
"Jangan tersenyum terlalu lebar, bisa kering gigimu terkena angin" pemuda tersebut melanjutkan membaca data-data pasien hari ini
"Ugh..hyung perhatian sekali, terimakasih ya" arhur makin melebarkan senyumnya
Yang diberi senyum hanya memutar bola matanya malas.
"Oh hyung! Aku baru ingat"
Yang diajak bicara mengangkat sebelah alisnya seolah mengatakan "Apa?"
"Kemarin saat hyung mendaftarkan aku untuk melanjutkan kuliah yang tertunda diamerika, lalu..." arhur terus bercerita dengan semangat tentang apa yang kemarin dia lihat
KAMU SEDANG MEMBACA
••fate🏳°
FanfictionPerlahan semua memudar. Memudar menjadi bayangan yang tidak terlihat. kesalahpahaman membuat mereka membutakan mata. membuat pertahanan dinding kokoh yang tidak dapat dicapai. membekukan hati dan memilih egonya masing-masing. kesalahan seseorang yan...