-Flasshback-
Jimin, saat umur 5thn
Jimin kecil berlari dengan senyuman yang mengembang, membawa kertas gambar yang sudah digambarnya. Menuju kearah wanita yang masih cantik wajahnya.
"Eomma!" Panggilnya
Eunbi tidak menoleh sama sekali.
Jimin kecil memiringkan kepalanya lucu, tapi tidak dengan meluluhkan hati batu ibunya.
"Lihat! Jiminie menggambar keluarga! Ada Appa, Eomma, Joonie Hyung, dan Aku!" Ucapnya riang dengan senyuman manis tertampang
Eunbi tetap sibuk memainkan handphone nya.
"Eomma.."
"Lihat eomma! Bagus bukan?" Jimin kecil tetap mempertahankan senyuman manisnya.
"Eomm--"
"Berisik sialan!" Desis eunbi merasa terganggu
"Jimin bukan sialan eomma, ini Jimin" Kata jimin
"Kau itu brengsek! Jangan dekat-dekat aku!" Eunbi mendorong Jimin, hingga Jimin kecil terduduk dilantai
"Kata nenek, brengsek itu tidak baik. Tapi Jimin baik kok eomma"
"Baik apanya hah!? Pembawa sial kau bilang baik? Sadar diri bocah, kau itu tidak pernah kami inginkan sialan!" Ucap eunbi yang kelewat emosi
Jimin hanya diam. Dia faham kok apa yang dimaksud oleh ibunya.
•0o0•
Jimin, saat umur 8thn.
Jimin meringkuk kesakitan dipojok ruangan, lebam biru sudah berada di tubuhnya. Entah kesalahan apa yang Jimin buat, hingga membuat ibunya memukuli dirinya dengan emosi.
"E-eomma.. s-sudah" Kata Jimin sambil menggigit bibirnya.
"Jangan panggil aku seperti itu! Aku bukan ibumu!" Jawab eunbi sambil menendang kaki jimin dengan sepatu yang dia pakai
"S-sakit-... L-lanjutkan saja n-nanti eomma, a-aku s.sudah lelah hiks.." Jimin menangis. Perih dengan kakinya yang terluka juga badannya yang sudah berdarah atau tergores dari tongkat kayu
Eunbi tertegun mendengarnya.
"K-kata b.bibi Lee.. e-eomma sh-sedang lelahh mm-makanya selalu memukuli J-jimin. A-apakah em.eomma selalu lelah s-setiap hari? K-kenapa setiap h-hari selalu m-memukuli Jimin?" Kata Jimin dengan pandangan sayu menatap eunbi
Eunbi diam.
"E-eomma..?"
Setelahnya eunbi membanting tongkat kayu yang dia pegang kearah tembok, melangkah pergi meninggalkan Jimin dengan raut kesakitan juga kebingungan.
•0o0•
Jimin, saat umur 10thn.
Jimin meminta eommanya untuk datang kearah pengambilan rapornya. Jimin memekik senang saat melihat eommanya menganggukkan kepalanya. Bersyukur karna mau mengambilkan rapor miliknya. Biasanya bibi Lee atau Paman Han yang mengambilkannnya.
Jimin sekolah karna Namjoon yang memaksa agar dia juga ikut sekolah dan pintar seperti kakaknya. Namjoon memaksa kedua orangtuanya untuk menyekolahkan Jimin. Dan dengan terpaksa mereka mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
••fate🏳°
أدب الهواةPerlahan semua memudar. Memudar menjadi bayangan yang tidak terlihat. kesalahpahaman membuat mereka membutakan mata. membuat pertahanan dinding kokoh yang tidak dapat dicapai. membekukan hati dan memilih egonya masing-masing. kesalahan seseorang yan...