🌸 Prolog

1.3K 238 26
                                    

Brukk...

Punggung kokoh tersebut terhempas sebelum akhirnya membentur kerasnya tembok sehingga menimbulkan suara cukup nyaring.

Srett...

Minho pejamkan mata guna menahan rasa nyeri akibat benturan barusan, mengabaikan sebuah tendangan yang mengarah tepat di samping wajahnya.

Sosok di depan sana berdiri angkuh dengan sebelah kaki yang masih berada di samping kepala Minho, dengan kedua tangan yang tertanam di dalam saku celana, ia mencondongkan tubuh ke depan supaya bisa melihat wajah dingin Minho lebih dekat.

"Kau benar benar menyebalkan, Lee Minho."

Pemuda manis itu lantas menarik kaki, berdiri dengan benar sebelum akhirnya menatap Minho yang tersungkur di tanah menggunakan seringaian sombong yang terbit di bibir ranumnya.

Minho hanya diam saja diperlakukan seperti ini, ia tak memiliki keinginan untuk membalas sedikitpun, ah lebih tepatnya, ia tak bisa melakukan hal itu.

"Ayo pergi."

Hyunjin, Changbin dan Daniel segera mengikuti intruksi dari pemimpin geng mereka, melangkah menjauh setelah sempatkan diri untuk menendang tanah ke arah Minho.

Cuhh...

Lelaki dengan seragam yang tak terpasang rapi tersebut meludah sebentar di dekat Minho, namun tak sampai mengenai pemuda tampan tersebut.

"Kita akan bertemu lagi, Lee."

Minho hanya bisa mengamati kepergian sosok yang lebih muda darinya sembari mengatur nafas, tak ingin termakan emosi kali ini.

Han Jisung,

Siswa penindas menyebalkan yang selalu mengganggunya di tiap kesempatan.

Ini padahal baru memasuki minggu kedua ia bersekolah namun sudah tak terhitung berapa kali Jisung sudah mencari gara gara dengannya, beruntung Minho bisa bertahan sejauh ini.

Pemuda dengan hidung bangir itu lantas bangkit dari duduknya, menepuk-nepuk celana juga almamater hitam yang dipenuhi oleh noda tanah di berbagai sisi.

Bekas jejak sepatu yang tercetak di area perut cukup sulit dihilangkan, Minho membutuhkan sedikit air untuk membersihkan noda tanah itu.

"Hahh..." Minho hela nafas, memilih untuk tak peduli dengan pakaian kotornya lalu membawa kaki jenjang tersebut untuk melangkah kembali ke dalam kelas.

Tangannya terkepal erat, membuat urat urat sedikit menonjol dari punggung tangan.

Minho tentu kesal diperlakukan seperti ini, namun karena suatu alasan, Minho tak bisa melawan.

Yah yang ia lakukan hanyalah berharap supaya pemuda manis nan menyebalkan itu berhenti mengusik hari harinya. Kehidupan SMA yang indah dan damai seketika kandas karena pertemuan mereka tempo hari lalu.

Jika waktu bisa diputar kembali, Minho tak akan berbaik hati untuk membantu Jisung kala itu.

Jika waktu bisa diputar kembali, Minho tak akan berbaik hati untuk membantu Jisung kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Udah baca keempat prolognya? Kalau udah, kalian mau dipublish-in judul yang mana dulu?

Plis pilih satu aja, kalau lebih dari itu, nanti malah jadi bingung. Lebah rencananya akan tamatin satu persatu dulu.

T

ertanda, 25/10/2020

Bee, ini mungkin akan jadi book dengan konsep semrawut

Antologi; Flower Me [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang