Sepuluh

37 11 1
                                    

      Joowi berlari pulang menuju rumahnya setelah mendapat telepon dari ART  dirumahnya. Ia benar-benar tak habis fikir akan apa yang dilakukan Jibeom -kekasihnya itu.

    "Bibi... Bibi baik-baik aja?"

    "Non.. Gak apa-apa cuma nyeri sedikit."

    "Bibi tadi pingsan?"

    "Iya non. Terus pas Bibi sadar inget kalau kompor belum dimatiin."

     "Bibi.. Apa bener Kim Jibeom yang mukul bibi? Yaampun.. Maafin saya bi ninggalin Bibi sendirian. "

       "Gak apa-apa kok non, di kompres dikit juga sembuh. Iya non, tapi ada yang aneh tadi.. "

       "Apa itu bi?"

       "Pacar non tuh.. Mukul saya tapi kok merem? Tapi dia tuh kaya marah.. Jadi saya bingung awalnya makannya saya bengong. Eh dia malah mukul saya non. "

         "Hah? Merem bi? Bibi yakin ga salah liat?"

        "Iya non saya yakin banget."

        "Yaudah ayo bi kita berobat aja yuk? Joowi takut bibi kenapa-napa. "

        "Gak usah non, tadi bibi udah kompres kok. Bibi istirahat aja ya.. "

        "Beneran bibi gak apa-apa?"

       "Iyaa non... "

       "Oya bi, bibi tau ga Jibeom kemana?"

       "Kayaknya dia belum pulang non ga ada suara dari tadi bbibi sendirian."

       "Yaudah bi istirahat aja, kalau ada apa-apa telepon saya ya? Mungkin saya bakal pergi lagi habis ini."

       "Iya non. Non juga hati-hati ya. "

      "Iya bi.."

    Percakapan mereka berdua pun berakhir. Joowi memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan mengecek siapa tau Jibeom ada di kamarnya.

      "Kim jibeom... Oppa... "

    Ia memanggil nama kekasihnya itu dengan sangat hati-hati, namun tidak ada jawaban. Joowi melihat ke arah luar melalui jendelanya, tapi Ia juga tak menemukan dimana Jibeom berada.

  SREEEEET

  Joowi melihat sepucuk surat terjatuh dari selipan jendelanya. Ia tiba-tiba teringat akan surat yang terjatuh saat melihat Sungyoon terbunuh waktu itu.

    Joowi segera lari keluar rumah untuk mengambil surat itu. Benar saja, ia menemukan sepucuk surat beramplop biru terjatuh di tanah tepat di bawah pohon pinus yang mengarah ke kamarnya. Persis seperti ingatannya waktu itu.

   Dengan hati-hati Joowi mencoba mengambil surat itu, perlahan Ia membukanya. Tapi saat hendak membukanya Ia terkejut akan suara seseorang di belakangnya.

      "DA JOOWI! AKHIRNYA KAU DATANG JUGA! AKU INGIN MEMAKAN JANTUNG MU YANG SEGAR HAHAHA!"

      DEEEEEEEGGGG

Joowi sangat kaget dengan tampilan orang itu. Bulu kuduk nya serentak menari saat mendengarkan perkataan orang itu. Saat orang itu keluar dari kegelapan, Joowi nampak lebih shock.

     "K-kim Jibeom?"

    "HAHAHA BODOH AKU BUKAN KIM JIBEOM! KAU BAHKAN TIDAK TAU SIAPA AKU! YANG TERPENTING ADALAH BERIKAN JANTUNG MU MAKA SEMUA INI AKAN BERAKHIR!"

      "Tidak! Kau bukan Kim Jibeom yang ku kenal! Menjauh dari ku!"

    Joowi bertambah panik saat melihat Kim Jibeom yang berantakan. Kaos yang berlumuran darah, rambut yang berantakan, luka ditangan dimana-mana... Dan, darah di seluruh penjuru bibirnya dan pipinya.

(1) LULLABY 🔚☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang