🌜Sensitif Nya Husna🌛

221 29 3
                                    

☁️

Tadi pagi aku ikut bersama Umi dan pengurus dapur pesantren ke pasar karna nanti sore akan ada acara buka bersama dengan para santri di pondok, Umi dan pengurus dapur pesantren banyak sekali membeli buah dan bahan-bahan untuk buka bersama nanti.

Aku ikut membeli bahan-bahan membuat bolu, niatku ingin membuat beberapa bolu dan juga Rainbow cake pesanan putriku.

"Kamu ndak apa-apa Nduk? "tanya Umma kepadaku saat kami sampai di dapur pesantren.

"Ndak apa-apa Umma, kenapa emangnya Umma? "tanyaky balik.

"kamu pucet lh"

"Aku ndak make up Umma "ucapku dan Umma hanya menganggukan kepalanya.

Aku memang merasa aneh pada tubuhku karna dari kemarin tubuhku rasanya sangat lemas, beberapa satri masuk kedapur dan membantu menyiapkan buah-buahan untuk membuat Es Buah sedangkan Aku di bantu oleh Ning Syifa.

"Akhirnya doa Aku kesampaian juga ya Ning, bahwa kamu akan bersanding dengan Mas Alif"ucap Mbak Ning Syifa dan Aku hanya tersenyum.

"Mungkin emang udah jodohnya Mbak Ning, tapi rencana Allah gak ada yang tau"jawabku dengan senyum.

"iya si"

"oh ya, kehamilan Mbak Ning yang kedua sudah masuk bulan berapa? "tanyaku.

"Alhamdulillah masuk bulan 5 bantu doa ya Ning, kamu kapan beri Zahra adik"ucap Mbak Ning Syifa hanya membuatku tersenyum saja.

Aku melanjutkan membuat bolu, Aku membuat bolu pisang kesukaan Mas Alif, membuat Rainbow cake kesukaan putriku, dan lainnya dari pukul 10 sampai pukul 3 sore baru selesai semua.

Aku, Umma dan Mbak Ning Syifa berjalan menuju Ndalem saat masuk suara Zahra menyambut kami bertiga.
"Umma"ucap Zahra yang langsung memeluk ku.

"kenapa sayang? "tanyaku.

"Umma dali mana Zahla cari kok Ndak ada? "

"Umma dari dapur pesantren bantu Nenek juga Bibi, tumben nyariin udah selesai main legonya? "tanyaku.

"gak celu Umma, ndak ada Abi"

"emang Abi kemana? "tanyaku.

"Alif mengisi jam pelajaran Abi di kelas putra Nduk"ucap Abi dan Aku mengangukan kepalaku dan langsung membawa Zahra masuk kamar untuk mandi dan bersih-bersih.

Zahra masuk kamar mandi dan Aku menyiapkan pakaian putriku itu, Aku senang Zahra sudah bisa mandiri dengan dirinya sendiri sudah bisa bertanggung jawab dengan apa yang dia punya.

"Putri Umma sudah besar ya sekarang"ucapku membantu Putriku memakai gamisnya.

"iya dong Umma, makanya Kakak mau Adik Umma karna Zahla sudah besal"ucap Zahra dan Aku mengusap kepala putriku tiba-tiba rasa Mual buatku langsung berlari ke kamar mandi dan Zahra sudah teriak-teriak menanyakan aku kenapa.

Aku mencuci mulutku dan menatap putriku yang menatapku cemas,
"Umma gpp sayang, sudah pakai jilbabnya"ucapku yang berjalan menuju ranjang dan saat aku akan memajamkan mataku tiba-tiba.

"Assalamualaikum "ucap Mas Alif masuk kedalam kamar.

"Waalaikumsalam"

"Abi"ucap Zahra menghampiri Mas Alif.

"iya sayang"

"Abi, Umma sakit"ucap Zahra membuat Mas Alif langsung menatapku.

"tadi Umma ke kamal mandi trus kaya kemalin sole"ucap Zahra membuat Mas Alif menghampiri ku.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang