Tinggal Kenangan

37 1 0
                                    

Lama sudah, aku berdiam diri di sini, tak sekalipun aku menyusuri kota karena Pandemi tahun ini.Semuanya berubah,sangat berbeda,aku merindukan kehidupan normal seperti dulu.Namun ini adalah kehidupan yang pasti akan mengalami perubahan dan kita harus bisa menjalaninya.sudah 6 bulan lamanya aku meninggalkan kota Denpasar karena kuliah tidak bisa terelisasikan secara offline.Aku merindukan Kampus dan segala isinya,tentunya Orang yang membuatku betah berada disana,siapa lagi kalau bukan teman-temanku juga kekasihku.
*Mataku setengah sayup melihat pesan grup whatsapp,kulihat mereka mengimpormasikan agar sedianya menemui dosen Pembimbing Akademik untuk tanda tangan KRS.Aku tersenyum melihat pesan itu dalam pikirku "akhirnya ya tuhan,aku sangat merindukan kota itu".Aku menyampaikan imformasi itu, ke Orangtuaku "ma..,pa...,aku mau ke denpasar mau ngurus KRS".Aku menatap mata mereka dengan sungguh,mereka hanya mengangguk dan Ibu segera mengambilkan aku uang.
*Aku menyusuri jalanan besoknya,banyak ingatan yang terlintas di kepalaku,kadang aku tersenyum,menyanyi tentunya menangis melihat kenangan kota ini.Kota ini sangat istimewa,entah daya pikat apa yang dimilikinya.Aku sangat memperhatikan perjalananku sehingga sangat lambat untuk sampai di Denpasar.Langit-langit menampakkan senja yang akan redup di jemput malam,saat itu aku tepat berada samping jalan sebuah lapangan besar.Aku ingat,aku dan dirinya sering lari pagi disini,tertawa,dan bercerita.Dia sosok yang berbeda,dia mampu merubahku yang sangat moody.Dia pangeran yang selalu mengetuk pintu mimpiku pada malam hari,mungkin karna aku sangat merindukannya.Mengingat itu semua aku mengusap air mataku saat lampu merah.aku menyeletuk"lumayan rame walaupun baru new normal"aku menghela napas "hah aku rindu".

*Hari ini aku sangat senang sekali,karna aku akan pergi ke kampus,bernostalgia dengan tempat yang menghadiahiku seorang pangeran beralis tebal yang aku impikan.Sesampainya aku di kampus,aku kaget banyak yang berubah dari tempat ini,sepi dan sunyi.Namun setiap sudut tempat ini mampu membawaku ke sudut lorong kenangan dengannya.Aku menaiki tangga untuk bisa sampai ke lantai 2,aku suka sekali memperhatikannya dari sini,terkadang aku mengabadikannya melalui ponsel secara diam-diam,dan tentunya dia sadar akan hal itu,saat dia sadar aku spontan berpaling.Aku sangat mencintainya,aku sering bertanya kepadanya"dari sekian banyaknya orang yang mengagumimu kenapa kamu memilihku"kataku.
Dia menjawab "Karna hatiku memilihmu dan aku mencintaimu"
"selamanya?" aku ragu "iya selamanya"iya meyakinkan.
*Deva Madurya Putra seorang pria yang sangat tampan dan pintar,iya sangat di kagumi oleh siswi-siswi disini,dia sangat aktif dalam organisasi kampus dan juga sangat berprestasi dalam pelajaran jadi dia namanya sangat familiar.aku sangat ingat cara berjalanya dan gayanya persis seperti Lee Min Hoo,apalagi saat dia mengenakan kemeja putih.Tatapanya dan senyumnya masih tertangkap jelas oleh mataku dan tersimpan dalam memori.Di ruang baca ini,aku ingat sekali saat pertama kali aku bercengkrama dengannya.Saat itu cuma ada beberapa orang disini.aku tidak memperhatikan keberadaan orang disekitarku,aku kelaparan karna belum sarapan lalu  aku mengambil roti di tasku.Saat aku menengok kesamping betapa kagetnya aku,dia yang ku kagumi duduk disampingku sambil membaca buku,saat aku kaget sambil makan roti ,dia tersenyum kepadaku ,aku juga tersenyum dan menawarkan roti"mau roti kak?" padahal aku yakin dia tidak mengenalku,"iya udah makasi".
Jantungku berdetak lebih cepat daripada biasanya aku sedikit mengintip bukunya yang berisi tentang traveling"mungkin dia suka jalan-jalan"batinku.tak lama dari itu dia memulai obrolan denganku "aku deva anak kelas C,pangil aja dev"sambil menyodorkan tangannya,aku gemetaran dan menyambut tangannya "akuu,akuuu Bintang kak"
"dev" suruhnya,aku mengiyakan dengan menganggukkan kepalaku.
Ternyata dia tidak pernah pilih-pilih dalam bergaul,dia sangat asik walaupun dengan ku yang ga asik ini.Aku tak mengerti mengapa tubuhku menjadi dingin ,terkaku dan gemetaran,mungkin karna aku menyukainya."kamu suka baca novel?aku juga suka novel ini"dia menunjuk ke buku yang ku baca "serius" tanyaku."iya,suka banget,boleh aku minta nomor telponmu?untuk saling info tentang novel?
"hah"aku terkejut"boleh 087.."
"yah hp aku mati,ada pulpen?"katanya
"ini pulpen"
"yah aku gak bawa kertas,aku tulis di tangan aja ya bii"
"boleh"kataku
"nanti aku hubungi ya,aku mau pulang ,daa" dia membereskan buku dan melambaikan tangannya
ake tersenyum dan melambaikan tanganku.Mulai saat itu aku sangat dekat dengannya,kita sering bermain bersama ,tempat yang paling sering kami kunjungi adalah pantai,aku tidak pernah bermimpi seorang yang aku kagumi bisa menjadi milikku,duniaku dibuat 180 ° lebih berbeda denganya.Dia ekstropert dan humouris berbanding terbalik denganku yang pemalu.Dia mampu merubahku menjadi orang yang lebih terbuka,aku sangat mengandalkannya.Namun dia sering kesal kepadaku,karena aku selalu bertanya mengapa dia memilihku "mengapa kamu memilihku"
"yaampun bii,udah berapa kali kamu nanya soal ini"dia mendekatkan bibirnya ke telingaku "aku mencintaimu selamanya"
"makasi "aku terharu.walaupun jarak yang jauh dia tetap tidak berubah,tadi malam aku sudah membuat janji untuk bertemu di pantai dan dia akan menungguku disana.
*Akhirnya aku sampai di depan ruang dosen,aku mengetuk pintu "permisi"
"iya silakan masuk,Bintang ya"
"iya pak,saya mau minta ttd KRS pak"
"owh iya,silakan duduk"
Dosen itu segera menandatangi secarik kertas itu "ini sudah" katanya
"terima kasih pak,saya permisi"
"iya sama-sama".Aku keluar ruangan dengan menghela nafas lega.
*Aku mengenakan dress berwarna putih dengan rambut yang sudah di curly,dia sangat suka dengan penampilanku yang seperti itu,kata dia aku sangat cantik memakainya.Pemandangan sore hari yang meneduhkan,dia menungguku di pesisir pantai,dia mengenakan kemeja putih dengan celana pendek,aku mampu merasakan keberadaanya.Aku mulai menghampirinya dengan berdiri disampingnya"Hai apa kabar aku rindu"aku menoleh nya.
"ayo duduk"katanya
kami duduk bersila dengan saling berhadapan,saling memandang satu sama lain.
"bii aku merindukanmu,aku ingin memelukmu"matanya berkaca-berkaca
"Jangan,nanti kamu kecewa,aku gak mau lihat kamu sedih"aku hampir meneteskan air mata.
Namun dia tetap berusaha memelukku,namun tidak bisa
"iya aku lupa"
aku menjulurkan tangan ku dengan menengadah ke atas dan dia juga menjulurkan tangannya dengan telungkup."bii kamu bisa merasakannya?"
"mana mungkin aku tidak merasakan kehadiran orang yang sangat aku cintai"kataku
"bii aku minta maaf,harusnya aku dengerin kata-kata kamu,untuk gak pergi jalan-jalan waktu itu,mungkin kita masih bisa sama selamanya"
"Kamu terlalu ambisius untuk memenuhi list tempat yang akan kamu kunjungi,Aku udah bilang jangan kemana-mana,aku gak  ingin kamu kenapa-kenapa.dan kenapa kamu kamu menentukan kematianmu sendiri hah?kenapa dev?kenapa?kamu gak sayang sama aku?
air mataku bercucuran membasahi wajahku,aku menangis sampai sesenggukan.
"aku cuma bisa minta maaf bii,aku gak tau apa yang harus aku perbuat setelah aku divonis positif Covid 19,duniaku serasa hancur,aku sendirian,aku merasa ga punya harapan hidup,sampai aku mengakhiri hidupku,aku menyesal bii" ucap deva
"Aku mencintaimu,sangat mencintaimu,terima kasih sudah pernah ada di hidupku,aku ingin mengiklaskanmu untuk tuhan"
"bii kamu jangan sedih-sedih ya!bilang sama aku kamu bisa survive hidup kamu,dan kamu bisa menemukan orang yang lebih baik dari aku"
"stop,stop,aku gak akn mungkin bisaa" kami berdua menangis melihat keadaan.
"aku yakin kamu bisa,kalau kamu kangen aku,kamu bisa kesini lihat senja"
aku meyakinkan diriku"aku ikhlas"
"aku sayang kamu selamanya" ucapnya
"iya selamanya" janjiku.
deva mulai menghilang mengarah pantai direnggut senja yang di jemput malam,dia melambaikan tangan dengan tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tinggal KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang