Maher 🐾3

36 5 0
                                    

Bughh...

Bughh...

Bughh...

"Baru gitu dah tepar aja lo banci cihh!! " lanjutnya.

Bughh...
Bughh...
Bughh...

"Sakit kan?? " ucap Maher.

"Itu gak seberapa dengan rasa sakit yang gue rasain , lo buat dia meninggal anj*ng , sepupu macam apa lo bangsat!!" Lanjut Maher meninggikan suaranya.

Bughh

Bughh

"Nyawa dibayar nyawa" Ujar Maher tetap terus memukuli Friza dengan membabi buta.

Ya Friza adalah Sepupu serta musuh abadi Maher,  karna Dia lah penyebab hidup Maher berubah.

"Stop Her... Lo bisa matiin anak orang bego" ujar Doni mencoba menarik Maher.

"Emang itu yang gue mau " balas Maher.
"Anak pecundang harus dibinasain" lanjutnya.

"Gak seru kalo lo matiin dia sekarang " tunjuk Daniel pada Friza yang sudah tidak ada daya.

Seolah-olah berkata lewat mata dengan Daniel, dengan segera ia melepas cengkraman dengan kuat sehingga kepala Friza membentur aspal dan mengundang darah segar yang menambah deras membanjiri wajah nya.

"Tunggu pembalasan gue Bangsattt Cuhh" ujar Maher sambil meludahi Friza dan berlalu meninggalkan nya.

Friza yang mendengar samar samar percakapan mereka tersenyum penuh arti dibalik darah yang membanjiri wajahnya.

"Gue tunggu permainan lo" batin nya berkata.

"Bawa ketua lo semua Sebelum mati disitu" teriak Doni lalu setelah menyusul Maher dan Daniel.

"Sabar her... Lo gak boleh gegabah" ujar Putra mengusap punggung tegap Maher, yang masih naik turun karna emosi yang belum mereda"

"Hampir gue kebablasan" balas Maher.

"Sekarang kembali kesekolah atau langsung pulang " Tanya Doni. Karna teman-teman tidak terluka kecuali anggota baru yang belum sempat beratih.

"Pulang ke Markas , bersihin luka lo semua, kalo ada yang parah bawa Puskes" jawab Maher yang diangguki oleh semua.

Brem
Brem
Brem

Bunyi motor menggema nyaring dijalan Mawar yang untungnya pada saat itu hanya beberapa orang yang melintas dijalan itu,  satu persatu anak CAKRAWALI mulai meninggalkan tempat itu dan menuju ke Markas mereka.

"Gila bener tu Pheonix , bawa rombongan setamu undangan" ujar Putra yang baru saja memasuki markas mereka.

"Bener banget, gue hampir kualahan tadi anjim" balas Doni.

"Pheonix gak bakal bawa rombongan dibawah 50 orang" Sahut Daniel.

"karna mereka fikir Cakrawali slalu bawa rombongan sedikit, dan dengan membawa rombongan banyak itulah mereka bisa mengalahkan kita, tapi ternyata mereka salah" lanjutnya panjang lebar.

"Hhahah,  Cakrawali ditantang " bengis Doni.

"Cakrawali sama Pheonix itu ibaratkan Emas sama Atum" lanjutnya.

"Eakk bisa aja lo " balas Putra.

"Denger denger ada anak baru di SMA kita " ujar Putra.

"Iya kelas 11 ,katanya sih cewe " Sambung Doni.

"Moga aja masuk kela kita " ucap Putra.

"Emang kenapa kalo masuk kelas kita " tanya Maher.

"Lumayan bisa jadiin gebetan heheh" balas Putra cengengesan.

Maher ( what did I do wrong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang