Hujan:)

18 4 0
                                    

Baginya hanya hujan lah teman yang selalu setia menemani nya disaat ia merenungkan segala kenangan masa lalu. Dengan turunnya hujan, ia merasa seperti bebannya juga ikut menghilang bersama rintikan hujan.

Dia,gadis yang sekarang sedang berada di bawah hujan. Seakan dunia ingin membiarkan ia merasakan artinya kehidupan.

"Loh,dimana sekarang? gimana kabar lo?" dia menatap hujan yang turun dari langit berharap hari esok seperti hari yang pernah ia lewati. Ia merindukan hari itu dimana semua kenangan yang indah bersama dengannya.

Dia hanya berharap dia bisa bahagia walau tak bersamanya. Dengan sepotong roti dan segelas teh, ia mendudukan dirinya di sofa yang berada dekat jendela. Memakan roti dan meminum teh sambil menatap hujan. Meminum teh bisa menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.

Gadis itu mengambil buku novel dan membacanya, cerita di dalam novel itu hampir sama seperti kehidupannya.

Drt drt drt

Hp nya bergetar dan dia mengangkat telpon

"Assalamualaikum, halo."

"..."

"Bagaimana kabarmu?"

"..."

"Syukurlah, alhamdulillah baik."

"..."

"aku di rumah,"

"..."

"Hah? dimana papa?"

"..."

"Aku kesana sekarang kakak tunggu disitu,"

Dia tergesa mengambil kunci mobilnya dan mengendarai nya. Dia sampai di rumah sakit

"Sus, dimana ruangan pasien yang bernama bapak Hendra Gunawan?" tanya gadis itu

"Di ICU," jawab perawat yang menjaga ruang administrasi

Dia berjalan dan mendapati ruangan yang bertuliskan 'ICU'. Terlihat seorang lelaki paruh baya dengan muka yang sendu, seakan dunia runtuh gadis itu terjatuh dan terduduk ia menangis sejadi jadinya

"Ana," seorang wanita berjalan ke arahnya lalu mengelus pundaknya

"Kak, kenapa ini bisa terjadi sama papa?" ia berbicara sambil terisak

"Yang sabar dek, papa baik baik aja kok," ucap Ghina Cinta Gunawan--kakak dari Dinda

"Tapi ini kenapa bisa terjadi? ceritakan ke aku kak!" ujar Dinda

"Ini tadi aku jenguk papa, trus tiba tiba papa kayak sesak,jadi dokter memindahkan nya ke ruang ICU." Jelas Ghina

Dokter keluar dari ruangan itu, Dinda menghalangi jalan dokter itu dan bertanya apa yang terjadi pada papa nya

"Dok, apa yang terjadi pada papa saya?bagaimana keadaan nya?" tanya Dinda

"Papa kamu kondisinya sedang kritis,jika tidak ditangani akibatnya akan fatal. Jadi siapkan ruangan operasi untuk papa kamu." begitulah kata dokter tadi

"Kak, aku akan siapkan uang untuk bayar biaya pengobatan papa, kakak disini aja ya jagain papa."

"Kamu pake uang dari mana?"

"Ada, pokoknya kakak tetap di sini aja." Dinda berjalan keluar dari rumah sakit tapi sebelum itu ia pergi ke tempat administrasi

"Berapa biaya pengobatan papa saya?"

"Semuanya totalnya 20 jta," ucap kasir yang menjaga

"Ok, saya akan bayar tapi rawat papa saya dengan baik."

"Iya bu,"

•••
Untung saja uangnya yang sering di berikan papanya waktu kuliah masih ada yang dia simpan simpan. Uangnya juga ada lebih dari 25 jta jadi masih ada yang dia simpan untuk biaya kuliah nya

Setelah pulang dari atm, langsung saja ia datang ke rumah sakit dan membayar pengobatan papa nya. Dia pergi menengok keadaan papanya

Dokter keluar dari ruangan ICU dan menghampiri mereka
"Kondisinya sudah lebih baik,tapi saat ini dia belum sadar. Biarkan dia beristirahat sejenak dulu."

"Dok, apa saya boleh menengok keadaan nya?"

"Silahkan tapi hanya seorang saja yang saya perbolehkan dan mohon jangan berisik!" peringatan dokter itu

"Din, kamu aja kakak diluar."

"Makasih kak," sepertinya ia sangat merindukan papanya, dia memasuki ruangan itu dan langsung saja memeluk papanya

"Pa ... papa harus kuat lawan penyakit ini,aku akan selalu ada buat papa."
Papanya masih berada dalam keadaan belum sadar

"Aku janji aku akan jagain papa,tapi papa harus cepat sadar," mohon dinda

"Sudah dua menit, harap biarkan pasien sendiri dan beristirahat dengan tenang." ketus dokter

"Ok, papa semangat!" ujarnya dan meninggalkan ruangan itu, kakaknya masih tetap setia menunggunya diluar

"Kamu pulang aja, besok kamu kan sekolah." Ucap Ghina

"Tapi aku mau jagain papa,"

"Sudah ga papa, ada kakak disini."

"Ok, kalo ada apa apa kabarin aku ya kak."

"Iya," Dinda lalu pergi




»TBC«
Terima kasih telah membaca cerita ketiga saya,,jangan lupa vote jika kamu mau men-vote dan komen

16 September 2020

Kenangan MuWhere stories live. Discover now