Hi guys..
Ceritaku update lagi neh.
Tapi, sebelumnya jangan lupa follow, vote dan comment yah.
terima kasih-;)
****
Dan perempuan itu terus bergelantungan di tubuh Ryan walaupun Ryan sudah berusaha keras untuk menolaknya.
"Tidak ingatkah kamu kalau kita semalam bercumbu dengan indahnya?" ucap perempuan tersebut yang langsung membuat aku semakin shock mendengar perkataannya.
"Apa? Jadi, kemaren kamu pulang malam karena...?" teriakku lagi yang langsung membuat Ryan panik karena kemarahanku.
"Lisa, kamu salah paham" ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukan perempuan itu dari tubuhnya.
"Ah, sudahlah Ryan," ucapku lagi dan langsung keluar dari flat-nya sambil menangis.
"Lisa, tunggu!" teriaknya sambil memanggil dan mengejarku ke luar.
Tapi, terlambat. Aku sudah berhasil menyetop taksi dan naik ke dalamnya. Dia pun teta berusaha sekuat tenaga mengejar taksi itu dari arah belakangku. Tapi, sayang kecepatan taksi itu melebihi kecepatan larinya, sehingga dia tidak mampu mengejarnya. Sambil menangis, aku menoleh sedikit ke belakang. Dan aku melihat dia berhenti mengejarku dengan nafas yang terengah-engah.
****
Ryan kembali ke flat-nya. Sepertinya dia harus menyelesaikan sesuatu yang harus diluruskan.
Dia berjalan masuk ke dalam kamarnya dan membangunkan perempuan yang sedang mabuk tadi.
"Audrey, ayo bangun! Ngapain kamu ke apartmenku?" teriak Ryan kepada Audrey, sepupunya itu.
"Tidak tahukah kamu, kalau kelakuan kamu ini sekarang sudah merusak masa depanku?" teriak Ryan dengan marahnya.
Tapi, seberapa tingginya teriakan Ryan padanya, Audrey tetap tidak terbangun dari tidurnya. Sepertinya, alkohol sudah mempengaruhi alam bawah sadarnya sampai dia menjadi begitu terlelap dalam tidurnya.
Karena tidak berhasil membangunkan Audrey yang sedang mabuk, akhirnya Ryan berusaha untuk menelpon om Alfin.
"Aku tahu kalau aku menelpon Lisa, pasti dia akan me-reject telponku," pikirnya dalam hati.
Setelah cukup lama menelpon om Alfin dan menjelaskan duduk perkaranya, akhirnya dia mengetahui bahwa aku akan menuju ke rumah om Alfin di Frankfurt. Setidaknya dia sedikit merasa lega.
****
Setelah cukup lama tertidur di kamar Ryan, akhirnya Audrey terbangun. Audrey yang baru sadar dari mabuknya itu berusaha untuk duduk dari tempat tidurnya.
"Ngapaen gue ada disini??" tanyanya sambil melihat ke arah sekelilingnya dan heran melihat Ryan yang berada di hadapannya.
Ryan yang dari tadi duduk di kursi kamarnya, langsung berdiri untuk mengintrogasi Audrey yang sudah mulai sadar.
"Lha, seharunya gue yang nanya. Ngapaen loe kesini? Maen nyelonong masuk ke kamar gue?" ucap Ryan dengan sewotnya.
"Kayaknya semalam gue mabuk berat. Gue baru putus dari Kevin, cowok gue. Dan gue mau nyusul dia ke apartemennya," jawab Audrey dengan cueknya.
"Tapi, gue juga heran. Ngapaen juga gue kesini, yah?" tanya Audrey balik ke Ryan.
"Gue nggak mau tau masalah loe sama pacar loe. Pokoknya loe harus bantuin gue jelasin kesalahpahaman ini pada Lisa, istri gue!" tegas Ryan dengan emosi kepada Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rumah Aja, Pa!
RomanceKeluarga itu tempat bersandar. Keluarga itu tempat berkeluh kesah. Tapi, justru hal itu yang tidak didapatkan oleh Lisa. Di awal pernikahan, Aldy, suaminya sangat sayang dan peduli sekali kepadanya. Apapun cara dilakukannya untuk membahagiakan Lisa...