Happy Reading:)
-----------------------------------------
🍁🍁🍁
Mereka telah sampai di rumah keyra, dan berkumpul di ruang tamu, sedangkan Reyhan pamit ke kamarnya.
"Guys gue ke kamar ya, sorry gak bisa gabung. Biasa lah kelas 12." pamit Reyhan.
"Oke bang gapapa kok." jawab semua nya.
...
Para lelaki lagi biasalah cowok, gak jauh dari ngegames, sedangkan yang perempuan sedang menyiapkan makanan di dapur.
"Makanan datang." kata Aila sambil membawa nampan di tangannya.
"Wah makanan nih." Ian langsung menyambar makanan yang di bawa oleh Aila.
"Minuman datang." tak lama datanglah Keyra yang membawa minuman.
Keyra menaruh nampan berisi minuman di atas meja, dan mereka menyantap makanan dan minuman yang tadi di buat olah para cewek.
"Guys main ToD kuy." usul Rama.
"Nah ide bagus."
Rama mengambil botol yang ada di dekatnya, dan mulai memutar botolnya. Botol terus berputar dan berhenti tepat menunjuk ke Rama.
"Wah ga bener ini, kan gue yang muter, kok gue yang kena." kata Rama tidak terima.
"Gausah banyak omong dah lo, emang udah nasib lu aja yang jelek. Cepet dah lo, pilihTruth or Dare" jawab Rahza.
"Oke karena gue seorang lelaki yang sejati jadi gue pilih truth."
"Eh apa apaan truth, kata nya lelaki sejati, kok pilih truth, ahhh gak gentleman lo, malu-maluin kaum lelaki aja." kata Rahza.
"Iya deh iya gue pilih dare." jawab Rama pasrah.
"Nah gitu dong, baru namanya laki. Hahaha rasain lo tantangan dari gue." kata Rahza tersenyum licik.
"Awas jangan macem-macem lo Za."
"Gak akan macem-macem kok, cuma satu macem. Tunggu bentar ya!." kata Rahza, dia berdiri dan berjala menuju dapur.
Tak lama kemudian, Rahza datang dengan membawa segelas orange jus.
"Nih karena gue lagi baik, jadi gue buatin lo minuman, tapi harus lo habisin."
"Tumben lo baik ke gue Za."
"Udah langsung minum aja deh, lama lo kaya cewe ."
"Iya-iya gue minum."
Rama meminum orange jus yang tadi di buatkan oleh Rahza tanpa rasa ragu dan curiga. Sedangkan di sisi lain Rahza sedang tersenyum menyeringai. Menunggu reaksi saat Rama meminum orange jus buatannya.
Satu... Dua... Belum ada reaksi dari Rama.
Tiga.... Huwekkk.."Ah sialan jus rasa apa ini asin banget, wah parah lu Za. Awas lo gue bales."
"Hahahaha." mereka tertawa melihat ekspresi Rama yang kocak. Apalagi Ian, dia sampai terpingkal-pingkal melihat temannya yang kesusahan. Memang teman laknat:v
"Oh asin yah, sorry! Gue tadi salah masukin gula doang, kira gue gula eh ternyata garam." kata Rahza dengan polosnya, sambil menahan tawa.
Mereka melanjutkan permainan ToD tadi, satu persatu dari mereka mendapat giliran, sekarang waktunya Rahza yang kena.
"Rasain lo hahahah, akhirnya gue bisa bales dendam. Truth or Dare?" kata Rama tertawa puas.
"Dare deh." jawab Rahza mantap.
"Tembak Keyra sekarang!."
~Keyra pov
Deg...
Apa apaan ini, bisa-bisanya si Rama bikin gue degdegan gini.
"Oke hati lo harus tahan, ini cuma permainan. Please jangan baper." ucap gue dalam hati
"Ga bisa gitu dong, kan si Rahza yang kena tantangan kok gue ikutan kena." kata gue tak terima.
"Udah Ra lo diem aja deh."
"Oke gue terima tantangan lo." kata Rahza.
"Rahza kenapa lo terima tantangannya" racau gue dalam hati.
Rahza menghampiri gue dan duduk tepat di hadapan gue.
"Wah playboy cap teri mulai beraksi." kata Ian di sela ketegangan gue.
Jujur gue gugup banget, tapi gimana caranya gue ga boleh keliatan tegang. Harus bersikap biasa saja.
"Ra... Lo mau gak jadi pacar gue?." tanya Rahza dengan lantang.
Gue gelagapan, terdiam bingung mau Jawab apa, sedangkan yang lain menunggu jawaban dari gue. Ada rasa senang tapi gue harus tolak, jangan sampe gue baper ingat ini cuma permainan.
"Enggg... Apaan sih lo, ya engga lah!." jawab gue dengan ragu.
Yang lain masih dalam keadaan hening setelah gue menjawab. Apakah gue salah jawab? Ah Entahlah.
"HAHAHAHA.... NGAKAK GUE, PLAYBOY CAP TERI DI TOLAK." kata Rama menertawakan Rahza.
Rahza tidak terima di tertawakan seperti itu, dia menimpuk Rama dengan botol yang tadi di pakai untuk bermain.
"Aduh, kdrt lu." kata Rama.
"Guys udah sore nih, pulang yu. Tadi nyokap gue juga udah chat gue di suruh balik." kata Aila.
"Yaudah kita balik dulu ya Ra." pamit Rahza.
"Iya nanti main-main lagi ya." jawab gue.
Mereka membereskan ruang tamu gue yang sungguh berantakan dan barang-barang mereka dan pulang ke rumah masing-masing.
Setelah mereka sudah tak terlihat, gue bergegas ke kamar dan mengunci pintu.
"Arrgghh kenapa gue harus baper sih, itu kan cuma permainan. Apa perasaan gue sama Rahza salah ya. Ah tau ah pusing gue." gue udah kaya orang gila ngomong sendiri, untung kamar gue kedap suara, jadi mau teriak sekeras apapun gak akan terdengar dari luar. Bahkan oleh bang Rey, yang kamarnya terletak di sebelah kamar gue.
Tanpa sadar gue pun terlelap menuju alam mimpi.
See you next part:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Friendship
Teen FictionTerjebak cinta dalam persahabatan, perjuangan, dan mengikhlaskan. Mengikhlaskan memang bukan hal yang mudah, namun jika mengikhlaskan bisa membuat orang terdekat kita bahagia, ikhlaskanlah. Belajarlah untuk mengikhlaskan karena dengan begitu kamu a...