"Tidak ada pertemuan yang tidak disengaja, semua sudah ada yang mengatur."
- Dipta
💙💙💙💙💙
Pada tanggal 16 Juli 2012, di suatu pagi yang cerah dan suara azan subuh berkumandang.
Ibuku membangunkanku, "Mas.. Mas.. Bangun.. Sholat Subuh."
Aku duduk dan menjawab, "Ya Bu..."
Lantas aku bersiap-siap untuk menuju ke sekolah baru. Hari itu adalah hari awal aku masuk SMP. Aku diantar oleh bapakku menggunakan sepeda motor dengan jarak sekitar 6 kilometer dari rumah ke sekolah. Bagiku itu cukup jauh karena mungkin sejak SD aku hanya menggunakan sepeda dan berjarak 2 kilometer.
Ketika awal masuk sekolah atau naik ke suatu jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pasti di awal masuk sekolah ada yang namanya MOS atau Masa Orientasi Siswa. Sampai di sekolah, aku mencari namaku masuk di kelas mana, ternyata aku masuk di kelas 7B.
Jujur saat awal masuk SMP aku belum mengenal siapapun karena teman TK dan SD ku hanya 1 sampai 3 anak yang berada di SMP itu. Pagi hari itu aku merasa gugup, mungkin karena aku belum beradaptasi dengan suasana di sekolah yang baru.
Upacara pembukaan pun dimulai, aku berada di barisan paling depan, mungkin tinggi badanku yang termasuknya tinggi sehingga aku berada di barisan paling depan.
Entah mengapa aku terkejut, karena di sebelah kiri ku ada seorang perempuan berparas wajah manis tapi cukup dibilang cantik, berambut panjang sepanjang siku tangan, dan tingginya tepat sejajar setinggi bahuku.
Saat itu aku belum mengenalnya sama sekali, namun disisi lain aku merasa pernah mengenalnya, tetapi siapa ya?
Ketika masuk kelas, aku memilih duduk di barisan meja ke dua dari depan paling kanan dekat jendela. Saat itu aku duduk sendirian dan tidak menempel tembok.
Satu kelas disebut nama presensinya. Aku menunggu hingga nama dari perempuan itu dipanggil. Setelah sabar menunggu, oh ternyata nama perempuan itu Ayu Imsahni dia di nomor presensi ke 7 dan temannya biasa memanggil dia Ayu. Dia duduk berada tepat di sebelah kiri seberang mejaku. Dia adalah anak ekskul seni tari tradisional.
💙💙💙
Setelah 3 hari menjalani MOS, keesokan harinya pelajaran telah dimulai. Aku masih duduk tepat di tempat awal dimana mulai masuk kelas saat MOS, begitu pun Ayu.
Pelajaran IPS sedang berlangsung, aku dan teman-temanku diberi tugas untuk mengerjakan LKS. Suatu saat entah mengapa bibirku tidak sengaja memanggil namanya hanya untuk menanyakan soal di LKS tadi, padahal sebenarnya pada saat itu temanku bernama Zulkarnain duduk berada di sampingku.
Entah mengapa aku bisa memanggilnya secara tidak sengaja, "Yu."
Mungkin karena aku merasa kesulitan mengerjakan soal.
"Kamu tahu jawaban nomor 6 nggak?" Aku meneruskan pembicaraan dan aku mendekati mejanya.
"Namamu Dipta kan? Wah, aku nggak tahu jawabannya Dip. Tanya bu gurunya aja yuk." Dia mengajakku dengan senyuman yang manis.
Dia hanya ku balas dengan anggukan dan sedikit senyuman. Lantas kami berdua berjalan ke meja guru di depan kelas untuk menanyakan soal itu ke bu guru.
"Cie cieee." tiba-tiba teman sekelasku tertawa melihat aku bersama Ayu.
Aku dan Ayu pun hanya membalas mereka dengan senyuman malu. Lucunya, wajah dia ini bisa terlihat memerah.
"Mukamu kok merah Yu." Aku tersenyum menahan tawa.
"Weh, iya po? Masa sih?" Ayu merasa malu dan sedikit menahan tawa.
"Hiyaaa, mimikri, hahahaha." Aku tertawa.
Hampir setiap dia merasa malu atau setelah dia tertawa, wajahnya bisa memerah. Itu sudah menjadi ciri khasnya.
Entah mengapa saat pertama kali berkenalan kami langsung bisa akrab, dan aku merasakan bahwa seperti sudah pernah mengenalnya lama tapi entah itu kapan. Nah, pada saat itu aku mulai suka dengannya.
💙💙💙
Libur awal Puasa Ramadhan tepatnya tanggal 2 Agustus 2012. Aku diberi kesempatan libur selama 3 hari. Pada pagi hari di akhir hari libur puasa awal ramadhan, aku dan teman-teman di sekitar rumahku biasa bersepeda ke Candi Sambisari. Sudah menjadi seperti hal rutin pada saat hari libur di bulan Ramadhan. Jika tidak menggunakan sepeda ya jalan kaki, mengikuti mood.
Hawa dingin dan sejuk pagi hari masih sungguh terasa, karena aku dan teman-temanku berangkat setelah Salat Subuh. Sesampainya di sana, aku dan teman-temanku memarkirkan sepeda dan langsung masuk ke candi. Saat pagi memang tidak membayar tiket masuk, jadi tahu lah ramainya seperti apa. Sudah begitu dikelilingi anak-anak yang bermain petasan.
Di sekitar candi kami hanya jalan-jalan dan bersantai sambil menghirup udara segar. Biasanya kami di sana menunggu sunrise tiba dan setelah itu kami pulang. Tidak terasa sudah sekitar 1 jam kami di sana, kami pun mulai merasa panas karena matahari sudah cukup tinggi dan hampir mendekati pukul 7, lantas kami langsung bergegas pulang ke rumah.
Saat berjalan ke parkiran sepeda, tiba-tiba datang seorang perempuan berparas wajah seperti Ayu berjalan dengan teman-temannya memasuki candi. Aku ingin mencoba memanggilnya tetapi aku ragu apakah dia itu Ayu atau bukan.
Perjalanan pulang pun dimulai, walaupun sedang berpuasa kami tetap bersemangat. Sesampainya di jembatan selokan dekat rumahku, ada suara seorang perempuan memanggilku. Sepertinya aku mengenal suara itu.
Ayu berteriak tersenyum memanggilku sambil melambaikan tangan dan menghadap belakang, "Dipta!"
Dia diboncengi temannya menggunakan sepeda motor dan lewat tepat di samping sepedaku. Aku pun hanya membalas sapanya dengan senyuman.
"Berarti benar tadi itu Ayu." Aku berbicara dalam hati.
"Siapa itu Dip?" Teman-temanku bertanya kebingungan.
"Oh, itu temen SMP ku." Aku menjawab dengan senyuman.
Setelah itu kami pergi ke rumah masing-masing. Akhirnya aku pun tiba dirumah, memasukkan sepeda ke garasi, cuci tangan dan kaki, kemudian pergi ke kamar untuk beristirahat. Saat istirahat aku memikirkan kejadian tadi.
"Kok bisa ya, aku ketemu Ayu 2 kali hari ini ya? Apa ini hanya kebetulan? " Aku bingung.
"Mungkin ini jodoh, hahaha." Dalam hati aku tertawa.
💙💙💙💙💙
Sebenernya masuk akal gak sih kalo ketemuan tanpa disengaja? 😶
Oh iya, vote sama komennya jangan lupa.. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadir Sejenak {END}
RomanceSeorang laki-laki introvert yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, dia bernama Dipta. Hidupnya terasa lebih berwarna ketika bertemu Ayu, seorang perempuan bewajah manis dan berkarakter ceria, sosok yang melengkapinya. Hadirnya sempat merubah...