Selamat membaca!🌻
--Langkah berat terdengar di sebuah lorong apartemen. Bukan kali pertama dia melewatinya tetapi jarang sekali dia mendatanginya kalau bukan karena titah dari orang tuanya untuk menemui seseorang yang dicari.
Semalam kedua orang tuanya berbicara dengan dirinya yang ikut di dalamnya. Hanya mendengarkan tak lebih. Tapi dia yang kini bertugas menemui atau kalau bisa menjemput seseorang.
Seharusnya hari ini dia menemui kekasihnya, tetapi sang kakak sejak semalam tak bisa dihubungi. Begitu juga dengan kekasihnya. Sehingga pagi ini dia terpaksa menemui kakaknya. Mengesampingkan kekasihnya yang mungkin menungguinya.
Tapi apa mau dikata, Ravi harus menyampaikan keinginan orang tuanya pada Bintang. Ayahnya sudah tak bisa mengendalikan emosinya semalam ketika mendengar cerita ibunya tentang sang kakak.
Bila ayahnya yang datang, sudah pasti apartemen kakaknya bisa-bisa hancur tak bersisa. Dia masih ingat betul kemarahan ayahnya pada sang kakak. Ditambah lagi dengan kakaknya yang susah untuk dihubungi.
Ravi paham tentang kemarahan ayahnya. Belum lagi dipicu karena rasa malunya pada orang tua Mentari yang memang awalnya ingin menjodohkan anak-anaknya. Tetapi justru anaknya yang merusak hubungan itu.
Kakinya sudah berdiri di depan apartemen Bintang. Hatinya tengah campur aduk antara marah dan canggung ketika bertemu kakaknya. Ravi memang tidak pernah dekat dengan kakaknya. Bahkan mereka selalu hidup terpisah jarak.
Apartemen selalu menjadi tempat pulang Bintang setelah bekerja. Otomatis Ravi tak pernah bersua ataupun berbicara dengan Bintang. Padahal mereka kini satu atap.
Berbeda dengan kehidupan mereka beberapa tahun lalu. Ravi yang memilih tinggal bersama kakek neneknya ketika masa SMA dan Bintang yang tak pernah jauh dari ibu dan ayahnya. Tetapi ketika Ravi kembali hidup bersama orang tuanya, Bintang malah asyik pulang ke apartemennya yang memang lokasinya lebih dekat dengan tempat kerjanya.
Tok...tok...tok...
Ravi coba mengetuk pintu apartemen Bintang. Tak ada sahutan dari dalam maupun tanda-tanda pintu akan terbuka. Ravi menunggu hampir lima menit. Hingga akhirnya dia berani membuka pintu apartemen Bintang karena dia memang tahu kata sandinya dari ayahnya.
Benar saja, setelah dia memencet tombol sesuai dengan perintah ayahnya, pintu pun bisa terbuka. Dia mulai memasuki apartemen Bintang. Tapi tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Ravi mengira Bintang pasti tengah sibuk berkelana di alam mimpinya. Sehingga dia memutuskan untuk masuk ke kamar Bintang. Ravi sudah pasti tahu letak kamar Bintang karena memang hanya ada dia kamar di apartemen itu.
Baru saja dia melangkah menuju pintu kamar Bintang, terdengar suara dua orang sedang berdebat di ruang tengah. Tapi Ravi menahan kakinya untuk tidak melangkah lagi. Kali ini dia ingin melihat sosok yang sedang berdebat dengan Bintang.
Ravi sudah seperti orang yang mengintai mangsa. Dia mengintip di balik tembok dekat pintu masuk. Hingga dia melihat dengan jelas sosok wanita yang tengah duduk di pangkuan Bintang.
Matanya membulat sempurna tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kekasihnya yang semalam susah dihubungi, kini tengah bermesraan dengan kakaknya sendiri. Ingin rasanya dia melabrak dua orang di hadapannya.
Kekasih yang sudah dia kenal dekat lebih dari tiga tahun, ternyata telah berselingkuh. Kesetiaannya ternodai. Hingga dalam pikirannya muncul pertanyaan, sudah berapa lama dia dikhianati oleh Natasha.
Dengan lelaki lain saja, dia bisa marah. Apalagi sekarang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Natasha berselingkuh dengan kakaknya sendiri. Sungguh hatinya bagai ditikam samurai yang sangat tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Merebut Siapa [TAMAT]
RomantizmMentari sang perempuan tomboy harus menghadapi masalah percintaannya. Dia dihadapkan untuk memilih lelaki yang dicintainya ataukah lelaki yang dijodohkan dengannya. Sayangnya cinta segitiga itu terjadi diantara dia dan kedua lelaki. Mentari harus te...