22. Fans Meeting ⭐

145 63 48
                                    

"Treat your fans like your family" - Chintya Lauren.

⭐⭐⭐

Emporium Pluit Mall, salah satu Mall besar di wilayah Jakarta Utara menjadi lokasi Fans Meet hari ini. Lobby yang besar, Carrefour, HnM, Uniqlo, Timezone, Food court menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Mall ini selalu ramai dihari Minggu. Apalagi seberangnya terletak Mall Pluit Junction, biasanya para anak muda metropolitan suka hunting Bioskop dan karaokean di Mall itu. Soalnya tiket nonton murah dan karaoke sering ada promonya sih. Setelah itu, barulah mereka nyebrang ke Mall Emporium untuk hunting makan.

"Chel, nanti tolong bantu lihat ya orang yang pakai kemeja pink, sakunya ada bross bunga mawar gitu," ucap Sin. Saat ini dia dan Michele lagi berada di ruang tunggu, menunggu pembukaan MC.

Michele mengangguk kepalanya. "Mr. L?" tanyanya.

"Iya, tadi dia chat gue katanya nanti dia datang dengan pakaian seperti itu," jawab Sin. Dia memegang miniatur yang dibawanya. Akhirnya, ia akan bertemu Mr. L. Sosok misterius yang tidak pernah datang ke fans meeting-nya, namun sering memberikannya dukungan yang sangat berarti bagi Sin. Sin menghargai fans yang seperti itu.

Tidak berapa lama kemudian, panitia acara datang memanggil Sin untuk keluar ke panggung. Sin bergegas dengan busana warna kesukaannya, biru. Polesan tipis dari Michele serta sebuah bando tipis yang menghiasi mahkota rambutnya sangat menonjolkan kharismatik Sin yang merayakan ulangtahunnya hari ini. Sebelum bergegas, gadis itu meninggalkan miniaturnya sejenak di ruang tersebut.

⭐⭐⭐

Sorak dan suara tepuk tangan dari para fans menyambut Sin dengan meriah. Lautan orang memenuhi Lobby Emporium itu. Sin melambaikan tangannya kepada fans, tak lupa juga ia memamerkan deretan gigi putihnya ke kamera-kamera. Gadis blasteran barat yang berbusana biru itu menyapa dirinya kepada semua pengunjung Mall. Banyak orang yang tergila-gila padanya. Namanya terus dipanggil oleh orang-orang tersebut.

Tanpa disadari waktu terus berjalan, sesi tanya jawab dan games telah berakhir. Kini masuk ke sesi tandatangan. Di mana sesi yang paling ditunggu-tunggu. Para fans satu persatu dipersilakan untuk naik ke atas panggung. Mereka boleh berinteraksi singkat dengan sang idolanya. Sang idola memberikan interaksi singkat kepada penggemarnya dengan sepenuh hati. Sesekali ia mencari sosok kemeja pink dengan bross bunga mawar di lautan orang tersebut.

Kurang lebih 300 buah tandatangan telah ditandatangani Sin. Sosok Mr. L akhirnya menampilkan batang hidungnya. Ia bertubuh pendek, memakai kacamata, mukanya berjerawat, hidungnya tidak mancung maupun pesek, berambut gondrong. Fisiknya sedikit di luar ekspetasinya Sin.

Sin menyapanya dengan hangat. Mr. L tampak sangat histeris melihat sang idolanya. Dia mengeluarkan segala barang yang ada di tasnya untuk ditandatangani Sin. Panitia sempat memberhentikan aksi konyol dari Mr. L ini, namun Sin mencegahnya. Tak berapa lama, Michele keluar memberikan Sin miniatur yang dibawanya. Sin memberikannya kepada Mr. L. Sekilas tatapan Michele dan Mr. L saling bertukar.

Mr. L menyeringai. Dia berterima kasih banyak kepada sang idolanya. Lagi-lagi panitia memperingati Sin agar tidak berlebihan supaya fans lainnya tidak cemburu. Namun, Sin menitip pesan ke MC agar menyebut Mr. L sebagai orang ke 317 yang ditandatanganinya sehingga beruntung mendapatkan hadiah dari sang idola. 317 adalah perpaduan dari tanggal ultahnya serta umurnya.

Mr. L juga sangat beruntung. Tidak hanya tandatangan, hadiah miniatur, ia juga dapat berfoto dengan sang idolanya. Disela-sela sebelum berpamit, Mr. L menyelipkan sebuah kertas yang berisikan tulisan kepada Sin. Sin membacanya saat break.

"Aku menunggumu setelah Fans Meeting ini selesai di parkiran Basement Lantai Dasar. Ada hal yang ingin kusampaikan!" - isi suratnya.

Sin bergidik setelah membacanya, karena Mr. L sangat berbeda dengan ekspetasinya. Tidak gentle seperti isi surat yang sering dikirimnya, tidak kalem seperti sikapnya dalam kalangan penggemar, serta tidak berbau parfum melainkan bau rokok yang menusuk hidung Sin. Padahal Mr. L pernah menyebut dirinya penggemar parfum ketika Sin bertanya apa hadiah yang diinginkannya. Seharusnya pria ini memakai parfum!

Setelah mempertimbangkan segala hal, ia memutuskan untuk tetap bertemu dengan Mr. L. Setidaknya ia harus mengucapkan terima kasih kepadanya lalu pulang. Sin meminta Michele untuk menemaninya.

Michele menyeringai. Rencananya berjalan dengan mulus. Ia tampak sibuk mengetik sebuah pesan singkat kepada seseorang saat Sin berada di atas panggung.

Siapkan dirimu, kesempatan sudah diciptakan. Malam ini Sin milikmu.

SEND!
Pesan terkirim.

⭐⭐⭐

Di lain sisi, Jimmy yang habis belanja, turun dari motor menenteng sekantong belanjaan untuk Pia. Dia memergoki sosok Marvel yang tampak celingak-celinguk di depan rumah Sin. Jimmy menepuk pundak Marvel dari belakangnya. Marvel tersontak kaget, dia membalikkan badannya untuk melihat sosok yang menepuk bahunya.

"Lo ngapain celingak-celinguk gitu kayak mau maling aja," pungkas Jimmy.

"Gue ada beli ini buat Pia buat redain maboknya. Tapi, takut diusir lagi. Jadi, gue bingung." Marvel menunjukkan obat yang dibawanya sama seperti salah satu barang yang mengisi kantong belanjaan Jimny.

"Gue udah beli. Lo tenang aja, dia udah siuman. Katanya kepalanya pening, gue beliin dia obat. Sekarang dia lagi dirawat Mbak Pri," jelas Jimmy. Kemudian dia menangkap sudut bibir Marvel yang masih merah, ia meminta maaf atas kejadian siang tadi. Marvel memaafkannya sambil bertanya keadaan Sin.

"Sin masih belum pulang," jawab Jimmy.

"Bukannya hari ini acaranya sampai jam 9 doang?" Marvel mengeluarkan hpnya untuk melihat jam. Ponselnya dipenuhi oleh notif Instagram. Dari tadi followersnya terus bertambah sejak episose ke dua New Born Star tayang. Mulai dari 5 ribu naik ke 29 ribu followers.

"Sekarang udah jam setengah 11," sambung Marvel. Dia mengukur jarak Mall dengan rumah Sin yang berjarak beberapa kilometer, hanya membutuhkan 15 menit jika mau balik. Seharusnya jam segini Sin sudah pulang!

"Katanya dia balik malaman sih ... habis mau ketemu fans garis besarnya. Aduh siapa tuh namanya." Jimmy tampak mengingat-ingat. "Ah iya ... Mr. L!!"

Marvel membuka matanya lebar dan meminta Jimmy mengulangi kembali kalimat terakhirnya.

"Mr. L. Katanya Sin, dia diajak ketemu Mr. L hari ini di fans meetingnya via chat. Gara-gara sering didukung gitu, jadi Sin nyediain hadiah miniatur buat kasih si Mr. L buat berterima kasih."

Marvel mengacak-ngacak rambutnya, mengorek potongan memori yang ada di dalam otaknya. Pikirannya kembali ke kejadian aneh yang menimpah hpnya sebelum dia pulang. Ponselnya yang ada di saku kemejanya entah sejak kapan berpindah ke meja makan.

"Damn! Gue gak pernah chat seperti itu!!" Pria itu segera mengeluarkan kunci mobilnya dan bergegas menuju Mall Emporium dengan kecepatan super tinggi meninggalkan Jimmy yang kebingungan.

Tik tik tik ....
Bunyi suara hujan deras turun.

"Tungguin gue, Tya," pungkas Marvel dalam mobil. Dia menginjak gas sampai ke kecepatan tertinggi di tengah hujan yang deras.

⭐⭐⭐⭐⭐

Ada apa ini ada apa?

The Star of HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang