33. Isn't real?

550 73 4
                                    

"Jennie,dengarkan mama..."

Aku tetap abai. Sudah kubilang aku benar benar membenci mama. Kenapa dia masih tidak menyerah?!

"Maafkan mama,saat itu mama—"

"Sangat mencintai cinta pertama mama,iyakan?!" Akhirnya aku bersuara. Jengah. Dia terus mengikutiku sejak dilokasi kejadian hingga ke rumah sakit. Lisa menelpon bahwa papa sedang dirawat karena jantungnya lemah. Untuk itu aku buru buru pergi ke rumah sakit,tapi wanita ini malah mengikutiku.

Aku mungkin terima saat mama memutuskan hidup bahagia bersama keluarga barunya. Tapi aku benar benar tidak rela jika dia memutuskan hadir lagi dalam hidupku. Jujur meski aku benci,aku tetap memiliki rasa sayang pada wanita yang telah melahirkanku 18 tahun silam. Aku menghormati pengorbanannya. Tapi sepertinya dia tidak menghargai itu. Lantas untuk apa terus kulakukan?!

"Jennie,mama sudah bercerai dengan Hansu Lee,dia menyakiti mama. Untuk itu mama—"

Tunggu,Hansu Lee?! Apa maksudnya ini?!

"Jennie,maafkan mama."

Jadi cinta pertama mama adalah Hansu Lee?! Ayah Mark? Apa jangan jangan tujuannya bergabung bukan hanya untuk Kim Sejeong tapi juga—

Ah,aku baru ingat. Kenapa saat itu Mark tahu aku membenci mamaku sendiri? Aku tidak pernah cerita pada siapapun. Kenapa dia bisa tahu?

Ah kenapa permasalahan ini seperti pola yang terus berputar. Apa takdir memang selucu ini?! Menempatkan kami semua dalam situasi yang saling berhubungan. Woah,mendadak aku ingin menertawai skenario yang Tuhan buat.

Tidak masuk akal.

"Jennie,we need to talk about some things," Mark Lee. Kebetulan sekali.

"Mark.." itu mama. Tapi Mark langsung pergi,dia terlihat tidak peduli. Sementara aku buru buru mengikuti Mark.

Sejujurnya aku kasihan terhadap mama. Tapi apa boleh buat,dia meninggalkanku! Haruskah aku memaafkannya dengan begitu mudah,sementara aku sangat tersiksa selama ini. Semudah itu?!

"Kau sudah tahu kan?" Tanyanya ketika kami sudah berada ditaman rumah sakit. Aku mengangguk. Malu. Nyatanya yang telah membuat Mark seperti ini adalah ibuku.

"Aku akan menjelaskan hal yang tidak kau tahu dari ibumu. Ini bukan salahnya sepenuhnya,ibumu orang yang baik. Bahkan untuk orang yang membenci eksitensinya,aku mengakui hal itu. Aneh. Tapi memang ya,"

Aku hanya mendengarkan,rasanya susah sekali menerima ini semua.

"Sekarang kau mengerti kenapa aku memilih bergabung dengan Jungkook. Aku butuh pengakuan. Papa tidak pernah peduli padaku. And then,aku merasa harus melakukan pembalasan dendam agar papa bangga. Tapi malam itu,kau membuatku sadar. Seharusnya aku hidup untuk diriku sendiri,bukan papa atau bahkan orang lain. Ya,aku mengakui kalau aku memang diperalat."

Mark tersenyum tipis,"Nyatanya tidak semudah itu Jennie,meninggalkan hal yang sudah kau lakukan setengah jalan rasanya berat. Untuk itu aku memutuskan membunuh Taehyung dan meledakkan gudang itu. Mereka semua mati. Selesai. Kau mungkin membenciku. Baiklah! Aku memang pantas. Aku juga tidak mengharapkan maafmu. Aku orang yang jahat. Memang!"

Aku nyaris tidak sanggup mengekspresikan perasaanku. Kecewa,marah,sedih. Ah apa kalian pernah merasa sedikit tenang dengan penjelasan,namun kecewa karena adanya pengakuan. Aku sedang merasakan hal itu.

"Dan satu lagi,Kim Sejeong adalah oknum yang menyebabkan orang tuamu bercerai. Dia menyebabkan kesalahpaham diantara mereka,ayah Taehyung yang menyebabkan kehancuran keluargamu. Tidakkah kau seharusnya membencinya Jennie? Ibumu tidak bersalah."

Serasa ditampar. Perih. Hatiku perih.

"Dan lagi,kau mungkin belum tahu. Sebenarnya Kim Taehyung bukan anak kandung Kim Dami. Dia anak kandung Kwon Yuri,selingkuhan Kim Sejeong. Sekarang kau tahu siapa yang brengsek kan!"

Aku menahan nafas. Aku tidak bisa berkata apapun. Jadi paman Kim? Kenapa dia sejahat itu. Oh aku baru sadar bahwa setiap manusia pasti punya sisi jahatnya masing masing. Aku hanya—tidak percaya dengan fakta yang kudapat hari ini. Isn't real?! Apa ini benar benar nyata?!

"Done. Aku akan menyerahkan diriku ke polisi. Hiduplah dengan bahagia. Lupakan Kim Taehyung,dan fokuslah pada masa depanmu. You deserve life well. God always beside on you."

Lantas Mark pergi. Jadi semuanya benar benar selesai. Dendam?! Kenapa dia begitu mengerikan. Kenapa harus ada dendam dilingkaran takdir ini?! Aku membencinya. Tapi aku juga mengalaminya. Apa yang harus kulakukan?! Aku lelah. Aku lelah atas semuanya.

Tidakkah kalian juga lelah? Kisahku begitu menyedihkan. Aku tidak punya apapun lagi. Semuanya telah pergi. Haruskah aku menyusul Taehyung?

You deserve life well...

Nyatanya tidak. Aku tidak layak. Aku tidak sanggup.

"Jennie-ya!"

Lagi. Wanita yang begitu kubenci,datang disaat yang tidak tepat. Aku sedang lemah,dan dia menyaksikan itu. Jujur,aku enggan. Tapi mau bagaimana lagi?!

Aku sudah lelah. Aku tidak peduli lagi.

I hate myself,and I want kill her.

But I didn't!

"Mama ada disini. Tidak apa apa,menangislah. Maaf karena mama meninggalkanmu saat itu. Mama menyesal. Jennie-ya,mama minta maaf." Dia memelukku.

Aku terisak. Hampa. Aku tidak merasakan apapun lagi. Demi Tuhan,aku ingin mati.

"Dia—meninggalkanku hiks. Aku mau menyusulnya." Aku melepaskan pelukan mama. Hendak beranjak,tapi mama buru buru mencekalku.

"No,jangan bertindak bodoh Jennie Kim. Bunuh diri tidak akan ada gunanya,kau hanya akan mendapat kematian yang menyakitkan. Bukan kebahagian."

"Aku tidak peduli!" Bentakku. Menghempaskan cekalannya dan pergi entah kemana. Mama mengejarku. Saat sampai diselasar rumah sakit,aku buru buru menaiki taksi dan pergi.

Cinta sepihak memang sakit,tapi jauh lebih menyakitkan ketika melihat objek cintamu tidak bernafas lagi dibumi ini. Eksitensinya tidak akan kau lihat lagi. Dia telah pergi untuk selamanya. Dan tidak akan pernah kembali lagi.

Tapi,apa benar dia sudah pergi?

"Pak,lokasi peledakkan bom kemarin malam." Ujarku. Supir taksi itu tidak banyak bicara. Hanya mengangguk dan menuruti perintahku tanpa bertanya apapun. Mungkin dia sadar bahwa kondisiku tidak baik baik saja saat ini. Keadaanku masih sama seperti kemarin. Berantakan.

20 menit kemudian kami sampai. Kulihat masih ada beberapa tim polisi didalam sana. Selepas membayar,aku buru buru turun.

Oh God,air mataku menetes lagi.

"Pak,kami menemukan korban dengan setelan hitam dan beberapa senjata tajam disakunya. Jumlah korban sekarang ini,ada 5 korban. Semuanya laki laki."

Jadi,dia benar benar sudah pergi?

"Hubungi ambulan. Para korban akan dipulangkan pukul dua siang setelah dioptopsi. Dan untuk korban bernama Kim Taehyung dan Kim Sejeong,pihak keluarga meminta agar langsung dipulangkan ke rumah duka." Ujar salah satu polisi yang kuduga sebagai ketua tim.

Jadi,sudah benar benar berakhir ya?





Sepertinya,aku memang harus menyusul Kim Taehyung.



[]








[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang