"Haechan!"
"Wassup, Pa!"
Sepasang kaki kecil itu berjalan menuruni tangga. Piyama dengan tangan kebesaran terseret tangan mungilnya di sepanjang tepi tangga. Satu tangan lagi mengulurkan tangan pada ayahnya.
Johnny sudah membentangkan lengan lebar-lebar untuk menangkap anaknya. Haechan akan loncat pada di anak tangga nomer 3 sambil menyambutnya pulang. Selalu seperti itu setelah Johnny pulang bekerja.
"Hari ini makan apa, Pa?" Haechan memutar rambut keriting Johnny. Dia jadi mau makan mie instan.
Johnny meringis miris. Dia pulang terlalu malam. Hanya tersisa onigiri di sekitar rumah mereka.
Haechan melongok sambil menyibak kantung plastik. "Itu tuna atau ayam?"
"Tuna." jawab Johnny sambil menarik kursi. "Maaf ya cuma onigiri. Besok kamu mau apa? Papa pulang sore."
"No prob. Apa saja aku suka." Haechan menaikkan alis. "Ini apa, Pa?"
"Itu kamera." Johnny mengambil kamera manual yang masih memakai film rol. "Sekolahmu bagaimana hari ini? Pulang sekolah main kemana?"
"Aku main dengan Jaemin dan Jeno. Main bola sambil hujan-hujanan." Haechan mulai menggigit onigirinya.
"Oh ya? Seru dong?" Johnny memindahkan Haechan duduk di meja. Dia pergi ke bagian laundry yang tidak terlalu jauh untuk merendam seragam Haechan.
"Seru! Tapi, Jeno tidak bisa jadi kiper." Haechan cemberut. "Untung aku dan Jaemin jago."
"Berapa skornya?" tanya Johnny. Dia meraih baju Haechan. Penuh lumpur. Sepertinya harus dikucek sedikit.
"3-0! Renjun disuruh pulang Papanya. Karena kurang orang semuanya pulang." seru Haechan.
Posisi Johnny membelakangi Haechan. Tangannya mengucek tanah di baju Haechan. Johnny berbalik. Seperti ada kilat. "Hujan ya?"
"Tidak!" balas Haechan. "Pa, aku mau tidur."
"Oke. Sikat gigi dulu ya!" Johnny mendengar Haechan pergi ke kamarnya.
Setelah membiarkan mesin cuci membilas, Johnny mengambil kameranya. Dia pergi ke kamar Haechan sebelum pergi ke ruangan kerjanya. Johnny mau mencuci foto.
Malam itu, Johnny menghabiskan waktu di ruangannya. Johnny tertidur di sana sampai Haechan mengetuk pintu untuk sarapan. Johnny mengerjap di hadapan foto-foto yang ia cuci.
Terutama satu selfie Haechan saat makan onigiri.
"Morning, Sunshine."