Selepas Kejadian

16 2 0
                                    

Kecelakaan yang di alami kak tasya membuat dia terluka parah, dan membuatnya koma.
Mama dan papa yang baru mengetahui kabar kecelakaan kak tasya langsung menuju rumah sakit.

Tamara terdiam tak berkutik, bayangkan saja anak kelas 3 SD harus menyaksikan kakak nya tertabrak di depan matanya sendiri tanpa bisa berkata-kata tamara langsung menangis sejadi-jadinya dan terus berdoa agar Tuhan menyelamatkan nyawa kakaknya itu.

"Ya Allah tolong kk tasya, berikanlah kesembuhan dan keselamatan" Pintanya dalam hati sambil memejamkan matanya.

Mama pun datang di susul papa setelahnya.

Mama menangis melihat kondisi kak tasya yang begitu parah, begitupun papa, tertunduk lesu dengan wajah merah dan deraian air mata.

Mama segera berjalan ke arah tamara dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti oleh anak kelas 3 SD itu lalu berhenti tepat di depannya.

Mama melihat tamara penuh darah karena menolong kk tasya, tetapi entah mengapa mama seperti tidak merasa iba dengan tamara begitu pun papa, tak ada di antara mereka yang memeluk tamara untuk menenangkan nya atau saling memeluk untuk menenangkan satu sama lain.

Dinginnya tetap terasa sama...
Menikam dan menyayat hati tamara..
Anak itu tetap menangis tetapi tak ada yang perduli atau menanyakan kondisinya.

"Ada apa sebenarnya ini apakah mama dan papa marah dengan ku? " Nuraninya berbicara.

Mama terlihat pergi dari depan ruang kak tasya di rawat.Tamara pun memanggil mama, dalam pikirannya mama akan pulang ke rumah sebentar untuk mengambil barang apa saja yang di perlukan kak tamara selama koma.

"Mama mau pulang? Tamara ikut ma? Mau bersih-bersih? " Ucap tamara sembari menyeka air matanya.

Mama hanya menganggung,dan berjalan duluan meninggalkan tamara di belakangnya.

Sesampainya di rumah mama langsung berteriak seperti orang gila kepada tamara.

"Dasar kamu yaaa, pasti kamu yang buat kakak mu begitu, anak kurang ajar... "Ucap mama yang hampir saja menampar wajar tamara.

Dengan mata berkaca-kaca tamara hanya tersenyum kemudian menangis sembari pergi dari hadapan mama.

Tamara masuk ke dalam kamar dan menangis sembari menekuk tangannya memeluk lutut karena takut.

" Mengapa mama berubah, mengapa mama seperti ini kepadaku, apa salahku? "Ucap tamara.

Setelah kondisinya agak stabil ia pun bergegas membersihkan diri dan mencoba kembali ke rumah sakit, tetapi saat mencoba membuka pintu pintunya terkunci.

" Ma... Mama.. Buka ...mama.. Mama.. Maafkan tamara.. Tamara salah tolong buka ma"jerit tamara tetapi tak ada sautan dari mamanya.

Dengan kondisi lemas dan lapar tamara duduk di balik pintu kamar menanti mama membukaan pintu untuknya.
Tetapi mama tak kunjung membukanya, tamara pun akhirnya memutuskan untuk membaringkan tubuhnya ke atas kasur dan dan akhirnya tertidur.

"Aaaahhhhh Kak tasya kakak" Jerit tamara yang mengigau karena trauma dan terjaga dari tidurnya,dengan kondisi bercucuran keringat dan nafas terengah-engah.

"Astaghfirullah cuma mimpi"bisiknya dalam hati.

Tamara bergegas melihat pintu kamar apakah sudah dibuka pintu nya oleh mama, dan ternyata mama sudah membukannya.

Tamara bingung apa yang harus di lakukannya. Ternyata di atas meja mama sudah menuliskan surat untuknya dan membuatkan sarapan.

" Mama udah buatin sarapan, kamu ngga usah sekolah dlu hari ini, cepat mandi dan istirahatlah.. "Isi surat tulisan mama itu.

Tamara tersenyum membaca surat dari mama. Hatinya bergumam

" Ternyata mama masih sayang padaku"




Jangan lupa vote😍

TamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang