-19-

542 75 7
                                    

Sowon berlari sekencang-kencangnya dan masuk ke mobil. Ia melajukan mobilnya secepat yang ia bisa ke arah bandara. Setelah sampai di bandara, Sowon memarkirkan mobilnya dan langsung berlari masuk ke bandara, namun baru ia mulai berlari, ada mobil yang sedang berjalan dengan cukup cepat, Sowon segera sadar dan berjalan dengan lebih cepat, hampir tertabrak, Sowon segera melompat ke arah yang ia tuju sehingga ia jatuh. Lutut nya bergesekkan dengan aspal dan lecet. Untungnya hanya itu, ia tidak tertabrak oleh mobil tadi.

Tanpa memedulikan lukanya itu, Sowon lanjut berlari ke dalam bandara. Ia berusaha sebisa mungkin menahan rasa sakit di kakinya itu. Sebenarnya bukan hanya kakinya, namun lengannya juga terbaret, namun ia tidak memedulikan itu sama sekali. Sowon berlari ke tempat check in namun ia tak dapat menemukan siapapun. 

Ia pun masih terus berusaha mencari sosok yang ia kenal, ia mengitari bandara itu berharap bahwa sosok yang ia cari akan muncul. 

Bruk!!

"Ah! Aww" Ringis Sowon karena luka yang barusan terbentur lagi dengan lantai.

"Apa kau baik-baik saja?? Ehh? Sowon eonnie??"Ucap Umji.

Sowon pun langsung bangkit.

"Umji-ya dimana Sinb?? Apa dia sudah berangkat?!" Tanya Sowon panik.

"Iya...Sinb sudah berangkat setengah jam yang lalu"

"Kemana dia pergi tolong beritahu aku" Ucap sowon.

"Paris..dia pergi ke Paris" Ucap Umji bingung.

Sowon pun langsung kembali berlari, tanpa berfikir panjang, ia membeli tiket penerbangan ke Paris yang paling awal. Untungnya ia berhasil menemukan penerbangan ke Paris jam 12.15 siang nanti.

Entah apa yang ada di pikiran Sowon hingga ia senekat ini. Setelah mengurus tiket Sowon pun langsung menelfon eommanya. Ia mengabari eommanya dan meminta supir eommanya untuk mengambil mobilnya. 

Sowon mengurus semuanya dan berangkat naik pesawat ke Paris hari itu juga untuk menyusul Sinb. Di pesawat Sowon mengobati lukanya seadanya, hanya dibersikan dengan air lalu ia biarkan begitu saja. Bercak-bercak darah yang keluar dari lukanya tadi juga membekas di celananya. 

Sowon berusaha mengistirahatkan tubuhnya dan menenangkan pikirannya, namun tak berhasil. Entah kenapa hatinya sangat tidak tenang. 

Sejak hari kau bicara denganku, tali itu muncul baik kau ada didekat ku atau pun kau jauh. Aku berusaha mengabaikannya, namun tak bisa. Hati dan pikiranku hanya tertuju padamu sekarang. Apa yang harus aku lakukan? Bahkan saat tadi mendengar kau akan pergi, tali itu seperti menarikku padamu. Bahkan sekarang, tali ini sangat jelas terlihat. Kita berada sangat jauh, tapi tali ini..menyambungkan kita -batin Sowon.

Sowon pun tertidur karena kelelahan. Tanpa ia sadari, air matanya menetes dalam tidurnya. 

Sowon pun akhirnya terbangun oleh suara pramugari yang memberikan pengumuman kalau pesawat mereka akan segera mendarat. Sowon pun membuka matanya perlahan, dan mulai sadar lagi akan keadaan sekarang. 

T-tali itu...hilang??-batin Sowon.

Tali yang sejak kemarin mengusik Sowon hilang begitu ia bangun dari tidurnya.

Apakah artinya semuanya hanya mimpi? Atau...perasaan mu sudah berubah?? Secepat itukah??- batin Sowon.

Sowon pun sampai di bandara Paris dengan selamat. Sekarang ia benar-benar bingung harus kemana. Ia berjalan di dalam bandara di tengah keramaian. Sowon sejak tadi hanya melihat ke arah lantai, ia sangat murung dan bingung apa yang sebenarnya sedang ia lakukan sekarang. Saat sedang berjalan tiba-tiba ia melihat sebuah foto polaroid yang ada di lantai. Hanya bagian belakangnya saja, namun ia penasaran dan terdorong untuk mengambil foto tersebut. 

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang