16. Selangkah lagi

103 7 0
                                    

Hallo say saya ucapkan trima kasih untuk yang sudah mampir dan baca karya saya jangan lupa tekan bintang ya ok guys happy reading!

Happy reading guys!

Pagi ini dirumah Radinda dan Bagas terlihat santai dua orang itu sedang bercakap-cakap serius sambil melihat siaran tv yang menayangkan sebuah berita nasional.

"Dek apa kabar tentang pengajuan Abi, dan surat-surat apa saja yang harus kamu siapkan apa ada kesulitan sejauh ini?"

"Kata Mas Abi lancar-lancar saja Mas tinggal kelengkapan dokumenku yang belum antara lain foto ukuran 4×6, akte kelahiran,surat nikah orang tua, ijazah lengkap, skck untuk Radin sedang untuk ayah surat keterangan bahwa ayah masih dalam ikatan dinas saat ini,dan yang terakhir surat kematian Bunda! dan sejauh ini hanya SKCK yang belum Radin urus dan rencananya besok mau Radin urus tadi Radin sudah minta surat pengantar dari RT, RW!"

"Lho bukannya sekarang ada yang online ya dek kamu tinggal mengunggah syarat dan dokumen yang dibutuhkan lalu mengisi formulir pendaftaran dan disitu nanti kamu akan mendapat no urut dan saat dapat tinggal scan sidik jari dan kita tunggu sebentar sudah beres administrasinya juga murah banget!"

"Oh gitu ya Mas yo wes kalau gitu Radin daftar secara online saja deh jauh lebih mudah sepertinya!"

"Atau kamu mau urus secara manual juga boleh sambil tebar pesona sama pak Polisi yang bujang-bujang polisi sekarang kan keren-keren tapi siap-siap pulangnya kamu digantung sama Abi ha...ha...ha!"

"Iiih Mas Bagas nggak lucu deh lagian Radinkan setia nggak kayak Mas Bagas yang suka pecicilan sama Mahasiswinya!"

"Eh enak saja kamu dek kan mereka yang ngejar Mas bukan sebaliknya lagian Mas sudah punya prinsip nggak mau pacaran sama Mahasiswi Mas sendiri!"

"Ih Mas Bagas jangan gitu entar kemakan omongan sendiri kita nggak tahu lho siapa jodoh kita nanti jadi jangan mendahului takdir dosa lho! dan juga siapa tahu jodoh Mas siswa Mas sendiri hi hi hi!"

"Astaqfirullah dek nggaklah Mas nggak mungkin mendahului kuasaNYA!"

"Hi hi hi iya-iya Radin hanya bercanda kok jangan dianggap serius deh Radin tahu kok Mas Bagas bukan orang seperti itu!"
Kata Radinda menenangkan sang kakak.

"Dek hari ini Abi nggak kesini?"

"Enggak Mas dia jaga hari ini!"

"Mau nggak kalau hari ini ikut Mas dek?"

"Kemana memangnya Mas?"

"Acara tunangan teman tapi perasaan Mas nggak enak dek sedangkan jikalau tak datang Mas nggak enak juga sebab dia putra profesor Fadil yang sedari Mas mahasiswa dulu orang yang telah membimbing Mas!"

"Trus nggak enaknya apa selain dia Professor pembimbingnya saat Mas masih Mahasiswa dulu!" kata Radinda ingin tahu.

"Begini dek dua bulan lalu di kampus membuka peluang untuk melanjutkan study ke Jepang tahun ini kebetulan fakultas Sains dan teknologi ada dalam daftar nah iseng-iseng Mas daftar dan nama Mas ternyata masuk dalam daftar Mahasiswa yang diseleksi dan setelah daftar panjang dari seleksi itu akhirnya tersisa 3 orang yang akan berkompetisi untuk memperebutkan tiket study S3 ke Jepang dan salah satunya Bram yang merupakan putra profesor Fadil selain Mas sendiri dan juga Redi rekan sesama Dosen di kampus. Bram ini sangat berlainan sekali sifatnya dengan sifat ayahnya dan dua adiknya yang merupakan para Mahasiswaku, dan itu diakui oleh sang Ayah sendiri bahkan dia dijuluki Red bull saking pemarahnya namun dibalik sifat jeleknya dia merupakan seseorang yang lumayan jenius serta berbakat!" jelas Bagas.

"Lantas apa hubungan penjelasan Mas dengan perasaan Mas yang nggak enak itu?" tanya Radinda dengan bingung.

"Dulu saat sama-sama menjadi mahasiswa dia pernah berkata dia sangat membenci Mas karena Ayahnya lebih peduli pada Mas dibanding dirinya namun seiring berjalannya waktu sikapnya mulai membaik namun saat seleksi kemarin Mas kembali mendapatkan tatapan kemarahan itu lagi akan tetapi saat kemarin Mas selesai mengisi seminar tiba-tiba dia memberi undangan dan dengan tersenyum layaknya teman dia menepuk bahu Mas sambil berpesan bahwa Mas harus datang di acara pertunangan dirinya setidaknya walau bukan untuknya Mas harus datang untuk menghargai ayahnya yang merupakan orang paling berjasa dihidup Mas selama ini! Menurutmu bagaimana sifat Bram ini yang sesungguhnya dek!"

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang