[COMPLETED]
Sisi balik kisah "Aeternum" tentang dua makhluk berbeda. Dua makhluk yang sudah terlanjur masuk dunia cinta terlalu dalam. Mungkin, sudah banyak cerita tentang serigala dan vampir bercinta. Tapi bagaimana dengan serigala dan duyung?
Sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika begitu, bagaimana dengan kita?."
•••°•••
Remaja laki-laki dengan paras tampan turunan ayahnya, siapa yang tak tahu tentang fakta remaja itu?. Ah, mungkin ada yang beberapa tidak tahu. Ia termasuk sembilan makhluk yang terkenal di sekolahnya.Tak hanya di sekolah, di kalangan kampung Dallvindospun juga banyak yang mengenalnya. Jika kalian masih tidak tahu siapa dia? Buka saja cerita Aeternum.
Ah iya, lelaki itu kini tengah bangun dari tidur nyenyaknya. Ia bangkit dengan posisi duduk, digosok-gosokkan matanya dengan menggunakan kedua tangannya. Setelah menggosokkan matanya beberapa kali ia baru membuka matanya, melihat sekeliling kamarnya untuk menemukan barang penting yang harus ia gunakan selalu kacamata. Hidden facts: Jeno mempunyai penyakit mata.
"Tidur nyenyak sekali sepupuku ini"
"Jam berapa ini?" tanya Jeno
"12 siang, kau tidur lama sekali seperti putri Aurora saja. Cepat mandi dan kita akan pergi keluar"
"Kemana?"
"Rumah makan, Haechan ingin makan disana"
"Hmm, kalian berdua duluan saja aku akan menyusul" ucap Jeno
"Ayo Renjun!"
Mendengar teriakan lantang ditambah perpaduan aungan serigala dari temannya, remaja bernama Renjun langsung segera berlari keluar untuk menyusul Haechan yang sudah di depan asrama.
Sedangkan remaja yang masih terdiam di kursi makan itu, ia masih mengumpulkan beberapa nyawanya yang masih terbang. Menggaruk-garuk rambut yang tak terasa gatal sambil berdecak seakan-akan ia masih kesal karena masih merasakan kantuknya yang tak kunjung hilang.
Setelah menunggu beberapa menit, bukannya langsung berjalan menuju kamar mandi ia malah berjalan ke arah jendela. Melihat cuaca di luar asrama yang cocok untuk menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Setelah melihat-lihat beberapa murid yang banyak berkeliaran diluar sana pandangannya pun tiba-tiba tidak sengaja terpaku kepada gadis yang sedang berjalan santai.
"Yeeun!"
Yang tadinya gadis itu berjalan santai sekarang ia mencari-cari keberadaan seseorang yang sudah memanggil namanya.
"Ini aku!"
Setelah beberapa tolehan gadis itu pun sadar jika yang memanggilnya adalah suara dari remaja lelaki yang sedang melihatnya lewat jendela.
