[Bab 6] Kertas Lecek

52 14 4
                                        

Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
[*****]


Ayumi memandangi dirinya sendiri yang berdiri di depan cermin, sambil menguncir rambut panjangnya ke belakang.

Cermin yang besar, tingginya melebihi tinggi badan Ayumi dan lebarnya satu meter ke samping. Dilengkapi dengan figura putih di setiap sisinya.

Terlihat jelas tubuh Ayumi dari atas sampai ke bawah. Terbalut baju seragam putih yang dimasukkan ke dalam rok abu-abu selutut. Dilengkapi dengan sabuk berlogo SMA Bineka, dan dasi abu-abu yang terpasang di lehernya. Tunggu ..., sepertinya Ayumi melupakan atribut yang satu itu.

Dimana benda tersebut? Terakhir kali Ayumi melihat di atas meja belajar. Kakinya melangkah ke sana. Tapi nihil, tidak ada apa pun di atas meja.

Apa jatuh ke bawah? Ayumi menunduk, melihat di bawah meja belajar. Beralih ke bawah kasur. Tak ada. Lagi pula Ayumi bukan orang yang teledor. Mana mungkin dia menjatuhkan barang, tapi tidak mengembalikan ke tempatnya semula. Tapi Ayumi orangnya pelupa. Siapa tahu dia lupa menyimpannya.

Ayumi menarik kursi, lalu mendudukinya. Berpikir, kira-kira dia meletakkan benda tersebut dimana? Ayumi benar-benar lupa.

Sifat pelupa Ayumi memang bisa dikatakan parah. Dia bisa melupakan hal yang baru kemarin terjadi. Tapi anehnya dalam hal pelajaran dia selalu ingat.

Saat membaca soal yang materinya telah dia pelajari, pasti langsung ingat. Ayumi dapat dengan mudah mengingat pelajaran. Ayumi tidak tahu, apakah itu hal yang aneh atau tidak. Pasalnya, orang rumah pun menganggap hal tersebut aneh.

"Ibu gak ngerti gimana kamu ngehapal pelajaran, padahal kamu pelupa begini," ucap Ibu saat Ayumi lupa akan suatu hal.

Dan Ayumi hanya bisa menjawab, "Aku juga gak tahu. Soalnya kalau pelajaran aku selalu ingat."

Sekarang Ayumi akan berusaha sendiri. Tidak mau bertanya kepada ibu. Mata Ayumi terpejam, pikirannya berusaha mengingat apa yang terjadi.

Dia ingat betul saat melepas sabuk ... lalu dasi ... setelah itu disimpan di meja belajar. Entah kenapa Ayumi membuka sabuk terlebih dahulu. Setelah itu ... berganti pakaian. Dia tidak kembali ke meja belajar. Ralat ... Ayumi ke kamar mandi dulu ... setelah cuci muka dan bersih-bersih ... dilanjut wudu.

Setelah keluar dari kamar mandi, Ayumi salat tentunya. Sejauh ini dia ingat dengan terperinci apa yang dilakukannya. Nah ... selesai salat, dia lupa apa yang dilakukan.

Maksudnya ... ketika mendekati meja belajar. Selepas berbicara dengan ibu, dan sebelum membuka buku pelajaran.

Bagian itu Ayumi lupa. Kenapa hanya lupa bagian itu? Ayumi sungguh bingung.

Sembari mengingat kembali apa yang terjadi, lebih baik Ayumi membaca sekilas pelajaran yang akan diujikan. Tangannya meraih tas yang menggantung di belakang kursi. Mengambil buku tanpa melihat isinya.

Saat meraba-raba ... Ayumi merasakan ada kain yang tersentuh. Panjang dan ukurannya tidak sama besar.

Benda tersebut ditarik dari dalam tas. Saat terlihat wujudnya Ayumi merasa sangat lega. "Akhirnya ketemu ...." Dasi tersebut ternyata berada di dalam tas sekolah.

Sekarang Ayumi ingat. Kemarin saat membereskan buku. Karena Sergio yang menganggunya. Dengan buru-buru Ayumi memasukkan semua benda yang ada di meja belajar ke dalam tasnya. Tanpa merapikan terlebih dahulu. Semua barang. Termasuk dasi tersebut. Dan melupakan sabuk yang berada di ujung meja.

Ayumi lantas berjalan ke arah cermin di ujung kamar. Memakai dasi dengan cepat, takut membuat Sergio menunggu. Dengan langkah cepat membawa tas di gendongannya.

Ayumi AngkaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang