13. Inikah Akhirnya

46 14 0
                                    

Setelah Luqman menyampaikan isi hatinya kepada Kaomi, ia kembali melanjutkan aktivitasnya. Luqman pergi ke kampus tanpa beban.

Kaomi menerima pesan dari ummi Ruyya untuk berkunjung ke rumah. Kaomi pun tidak menolak. Setelah selesai membersihkan rumah, Kaomi pergi ke rumah mertuanya.

Ketika Kaomi sampai di rumah mertuanya. Kaomi melihat betapa berantakannya dapur mertuanya itu.

"Ummi, Ummi sedang apa?"

"Ini alasan ummi kenapa menyuruh Kaomi datang. Ummi sedang membuat kue kering untuk disuguhkan ke acara pengajian di rumah ummi Zainab,"

"Acara di rumah ummi Zainab? Ummi Zainab tidak bercerita apa-apa kepada Kaomi, memangnya ada acara apa?"

"Hanya tasyakur bi ni'mat di rumahnya, satu minggu lagi, masih lama, mungkin karena masih lama jadi ummi Zainab belum memberitahu Kaomi,"

"Yasudah Kaomi bantu cuci wadah kotornya ya,"

"Jangan dulu Kaomi, kita cetak dulu saja adonannya, ummi terlanjur memanaskan oven,"

"Oh iya Mi,"

Ummi Ruyya memang ahli membuat kue kering seperti kue kering untuk hari raya idul fitri. Ketika menjelang hari raya Ummi pasti akan kelelahan menerima banyak pesanan.

"Kaomi hari ini tidak akan kemana-mana, kan?"

"Kaomi ada halqoh sama Yasmin nanti sore,"

"Oh iya alhamdulillah masih lama ya. Nggak apa-apakan bantuin ummi dulu?"

"Ya tidak apa-apa dong ummi, ummi menganggap Kaomi seperti orang lain saja,"

"Kaomi, ummi tidak tahu berapa bahagianya ummi bisa mendapatkan Kaomi. Cantikmu sudah tidak diragukan lagi, tapi bukan itu yang ummi lihat, tetapi kebaikkan Kaomi. Ummi masih ingat dengan ucapan Kaomi kalau Kaomi memang harus berbuat sebaik-baiknya dan menolong sebanyak-banyaknya,"

"Ummi ... Berarti sejak lama Ummi diam-diam memperhatikan Kaomi ya? Ummi ... Kaomi yang lebih bahagia bisa menjadi isteri dari anak ummi satu-satunya. Bahkan beliau rela meninggalkan pekerjaannya dan lebih memilih mencari pekerjaan yang lain,"

"Luqman tidak berbuat macam-macamkan sama kamu? Anak Ummi bersikap baikkan kepada Kaomi?"

Kaomi tersenyum, ia tidak mengingat peristiwa bulan-bulan sebelumnya karena yang menempel di kepalanya sekarang adalah peristiwa akhir-akhir ini, terlebih lagi peristiwa tadi pagi.

"Tentu saja ummi. Kak Luqman memperlakukan Kaomi dengan baik,"

Mengingat bagaimana penolakkan Luqman ketika pada awalnya akan dijodohkan dengan Kaomi, ummi Ruyya sedikit khawatir dengan sikap anaknya kepada isterinya.

"Kaomi sudah cek ke dokter belum?"

"Cek ke dokter?"

"Iya, masak sudah lewat dari masa pengantin baru, Kaomi belum juga ngisi perutnya?"

"Akan secepatnya ummi. Oh iya ada loyang lagi nggak Mi?"

"Oh iya ada sayang, di atas lemari masih ada beberapa, hati-hati mengambilnya,"

Kaomi menghabiskan waktunya untuk membantu Ummi Ruyya sebelum pergi halqoh bersama Yasmin.

Sebenarnya hal ini ummi Ruyya lakukan agar dirinya ikut andil dalam pengobatan hati Kaomi yang baru saja ditinggal oleh ibunya.

Setelah dapur ummi Ruyya kembali bersih dan kue tinggal dimasukkan ke dalam toples, Kaomi pamit untuk halqoh karena Yasmin sudah menghubunginya dan menunggunya di tempat halqoh seperti biasa.

Kepadamu Penggenap Imanku [2016] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang