Red Light-9.

433 83 11
                                    


Keputusan Gaara.

•••


Semalaman Gaara tertidur di sofa ruang tv rumah Sakura, namun seingatnya ia tidak menggunakan selimut. Apa Sakura yang menyelimuti nya dengan selimut yang harum ini?

Gaara terbangun dan melirik jam tangan nya, masih jam enam pagi. Sakura juga sepertinya belum bangun, bagus, Gaara jadi memiliki kesempatan untuk membersihkan diri nya.

Kim ternyata tertidur di sofa satu nya, pria itu tidur tanpa selimut dengan mulut terbuka. Gaara menyelimuti seluruh tubuh Kim termasuk kepala nya. Ia khawatir, kalau-kalau ada sesuatu yang masuk ke dalam mulut Kim yang terbuka itu.

Pria berambut merah itu memperhatikan beberapa foto keluarga yang terpajang di ruang tamu dan juga beberapa ruangan lain yang sedang ia cek satu persatu. Paling banyak foto Sakura, mulai dari ketika gadis itu dan Kakashi masih kecil hingga sekarang ini.

Mungkin, gadis memang lebih eksis. Apalagi Sakura terlihat seperti model, rambut merah muda panjangnya indah sekali. Bagi Gaara, kini Sakura sangat-sangat menarik. Tapi emosi nya yang tidak teratur, membuat Gaara sedikit malas menanggapinya.

Gaara baru saja akan memasuki kamar mandi yang terletak di dekat dapur, Sakura muncul dengan gaun tidur seksi. Gadis itu berjalan mendekati kulkas untuk mengambil air mineral.

Sakura terperanjat begitu melihat Gaara sedang menatap tubuhnya, gadis itu segera menutupi dada dengan menyilangkan kedua tangan nya.

"A-apa yang kau lihat?!" Seru Sakura sewot. "Tutup dulu mata mu!"

Gaara tidak menuruti nya, pria itu hanya mengalihkan pandangan nya saja. "Kau selalu seperti ini setiap pagi?"

"Tentu saja tidak! Ini karena aku lupa kalau ada kau juga di sini. Aku hanya menggunakan pakaian begini kalau di rumah sedang tidak ada siapa-siapa." Sakura membantah.

"Kau mau mandi? A-aku sudah menyiapkan pakaian milik Kakashi untuk kau pakai, kau mandi di kamar nya saja, pakaian nya sudah ada di atas kasur sejak kemarin." Ucap Sakura sebelum ia kembali menuju kamar nya.

Gaara tidak bisa membohongi dirinya jika dia tidak memperhatikan Sakura sejak datang hingga gadis itu kembali ke kamar nya. Dia juga pria normal, pasti setidaknya dia tidak berkedip selama lima detik pertama sebelum pikiran nya tersadar pada realita.

Ia harap hari ini mendapatkan kejelasan tentang misi nya karena dengan begitu ia akan lebih cepat terlepas dari keluarga Haruno ini. Dia tidak bisa terus menerus terhubung dengan Sakura atau Gaara akan menjadi lebih aneh lagi.

Dia tidak mau merasa peduli yang berlebihan pada Sakura, dia harus menghentikan perasaan nya sebelum dia benar-benar jatuh cinta pada Sakura.

"Harus nya begitu, tapi kenapa aku malah tidak bisa tenang kalau memikirkan nya?" Gaara memukul dinding kamar mandi pelan. Dia mengacak rambut merah basah nya dan segera berpakaian rapi setelah selesai membersihkan diri.

Sakura menanti Gaara di dapur, gadis itu membuat sarapan sederhana semampu nya. Ya, walau hanya roti kukus dengan parutan keju dan susu serta kopi panas, setidaknya rasanya enak.

Begitu Gaara datang dan bergabung di meja makan, Sakura menatap Gaara sengit, membuat pria itu heran.

"Aku tidak akan memaafkan mu kalau hal aneh seperti semalam terjadi lagi. Aku akan langsung memukul mulut mu dengan panci atau apapun yang ada." Sakura mengancam Gaara.

Gaara mengernyit, hal aneh seperti semalam? Yang mana?

"Jangan pura-pura bingung!" Sakura berseru. "Ucapan-ucapan omong kosong mu semalam, awas saja kalau kau ulangi lagi itu."

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang