so. ini CERITA KE BRP GUE YH? GTAU. gue pernah bikin ver bts di akun lain yang dimana udh gabisa update lagi ueueue:(. so gue lagi demen bgt sama seungmin dan hyunjin alias seungjin. Klo liat reading list gue itu... ya gitu deh wkwkwk. gue anaknya ga baku tapi gue bakal bikin cerita ini jadi baku biar estetek EH? estetik maksudnya..
gue ada buku hyunmin yang ga baku cuman blom gue publish:( klian tu suka yang baku apa kaga si? yaudah ntar gue publish dua2nya dh kalo suka dua2nya hwhw. btw maap gue agak sokap2 gini biar asix dan ga hambar kyk dad jokesnya seokjin. gagaga canda.
btw cover gw kek alay2 gmn gtu gasi anjr? wkwk
Selamat membaca AW AW
-; ༉‧₊˚✧
"Hahh.." terdengar helaan dari mulut seorang pria yang dikenal dengan sebutan seungmin. Disini dia sekarang. Menatap langit senja yang sedang menjingga.
"Bagaimana kabarnya?" Seungmin menoleh ke arah sumber suara.
"Bukan urusanmu," kesal Seungmin. Melihat pria dihadapannya ini, dapat membuat Seungmin ingin segera membunuhnya.
"Kau ini sedang PMS kah? kau lelaki bukan wanita." Pria tersebut terkekeh. Kekehan yang benar-benar membuat Seungmin kesal.
"Pergi," ucap seungmin dingin. Lelaki di sampingnya hanya menyunggingkan senyum miring.
"Lalu bagaimana caramu pulang hah?"
"Itu urusanku. Kau bukan siapa-siapa. Pergi." Lagi-lagi seungmin mengatakan hal yang sama kepadanya.
"Baiklah.. tap-"
"KU BILANG PERGI!" Pekik Seungmin kesal. Pria tersebut pun segera pergi meninggalkan Seungmin yang sedang merenung menatap mentari sore.
akan datang saatnya netra kita menatap langit jingga dan mentari yang perlahan menghilang bersama dengan semua kesedihan itu.
'Tidak. Aku sama sekali tidak merasakan hilangnya semua kesedihan saat ini. Kau berbohong bukan?' perlahan air mata berjatuhan menyapu pipi lembut Seungmin. D-dia hanya bingung. Apa itu benar? atau itu hanyalah dongeng anak kecil?
Dia sedih. Dia tidak seharusnya bersama dengan pria itu. Dia seharusnya bersama dengan orang lain saat ini, maksudku saat menatap hilangnya mentari dan semua kesedihan. Tidak seharusnya dia bersama dengan orang yang salah.
Seungmin menyalakan IPod tua miliknya. Dia memutar lagu favoritnya.
Fly me to the moon
And let me play among the stars
Let me see what spring is like
On Jupiter and Mars
Ya, itu adalah lagu yang ditulis oleh Bart Howard pada 1954. Namun lagu tersebut sempat booming kembali pada tahun 2019.
"in other words," Seungmin bersenandung kecil mengikuti lantunan musik yang dia dengar sambil menatap mentari yang perlahan menghilang. "hold my hand. in oth-"
"in other words, darling, kiss me"
Seungmin terkejut dengan suara itu. Dia kenal betul dengan pemiliknya. Seungmin bangun dari duduknya dan melihat kebelakang. Nihil, tidak ada orang di sana.
Tiba-tiba ada buku yang terjatuh di samping Seungmin. Buku miliknya sendiri. Dia membuka nya.
"Hahah. Apa serindu itu kah aku kepadanya? Dia sudah tidak ada Seungmin. Jangan bodoh." Seungmin hanya bisa tertawa miris mengingat semua kenyataan.
Seungmin kembali membaca bukunya dan bernostalgia tentang masa-masa SMP dan SMA nya itu. Tidak terasa saja dia sudah 19 tahun.
Ini mungkin akhir dari cerita Seungmin. Tapi ini adalah awal untuk kita. Ini baru lah awal dari semua masalah. Ini awal dari sebuah cerita.
Apa yang terjadi di masa lalu Seungmin? Kita harus menjelajah waktu dan mencari semuanya. Semua berpegangan erat! Kita akan kembali ke masa lampau. Kembali ke awal dari cerita ini.
-; ༉‧₊˚✧
uyeuye kalian penasaran gx c??? ADUH ADUH ini cerita bakalan berteori gtu gx yh hum.. gw jg gtau yach. tinggal ikutin alur dan drama nya aja. Tapi.. ada tapinya ni.. Emang udh pasti prologue ini akhir dari cerita? waw gatau yh gw.. k-kalo tiba-tiba lanjut gmn nhie
Makanya kalo mau tau awal dari cerita dan kelanjutan ceritanya seungmin. AYO DI BACA WKWKW. jangan lupa tinggalkan jejak. jejak apsi? ya comment sama vote^^. alias vomment^^.
KAMU SEDANG MEMBACA
jingga | hyunmin / seungjin
Fanfiction'Akan ada saatnya hati kita merasakan ketenangan untuk sementara, dan ada kalanya juga kita merasakan kesedihan yang mendalam. Akan datang saatnya netra kita menatap langit jingga yang segera menghilang bersama dengan semua kesedihan itu.' - hhj Cer...