Chapter 28-'I fear to Tell the Turth'

14.2K 650 3
                                    

Playlist: MAX- Blueberry Eyes (feat. SUGA of BTS) 🎶

Note:

(Ya tuhan ga nyadar kalau kemarin masih ke draf. Aku kira udh ke publish... Sumpah guys... kemarin itu aku udah ngetik double update nya, Ga tau nya masih draf...)😭😭😔

Maafin ya.....🙏😔
Komen yang seru dong buat semangatin Author gitu... Biar tambah semangat belajar dan bisa Update cepet lagi... :)

Budayakan Vote atau tekan ikon bintang sebelum membaca

-albharuel

_____________________

Author POV

Kalau tidak bilang, biasanya orang akan selalu gundah gulana ditekan ketakutan. Seperti halnya yang Racel rasakan sekarang.

Racel menangis terisak tenang di atas closet, ia duduk sambil memikirkan nasibnya jika benar dia hamil. Memang, Apakah benar dia hamil?

Kemungkinan untuk Racel hamil sekarang lumayan besar di matanya. Tapi pada kenyataan itu belum pasti, karena dia belum memastikan hal ini.

Apa perlu dia ke dokter? Jangan, itu akan tambah membuat orang-orang yang ada di sekitarnya tahu. Apalagi Dante.

Ia bertekad untuk tidak akan memberitahukan persoalan semua ini pada Dante. Ia takut, takut jika Dante nanti akan membawanya ke dokter. Dan jika benar dokter itu nanti menemukan fakta jika dirinya hamil, dan Dante tahu, Ia tidak bisa membayangkan kejadian berikutnya.

Apakah Dante akan menerima anaknya ini jika benar ia hamil?

Sepertinya tidak, mengingat Racel dulu pernah bertanya pada Dante jika ia tidak suka anak kecil, merepotkan katanya. Dan sekarang Racel takut, apa Dante akan memintanya menggugurkan janinnya ini jika benar ada?

Oke, Sudah Racel putuskan matang-matang. Ia akan menyembunyikan hal yang belum pasti ini dari Dante, meskipun nanti jika benar ia hamil, ia akan menutupi kenyataan itu pada Dante. Ia tak sanggup membayangkan kejadian yang tidak pasti itu pada masa depannya.

"Racel, aku sudah siap. Apa kau sudah selesai? Apa aku boleh masuk?" mendengar suara Dante. Racel buru-buru mengusap air matanya dengan cepat.

"J-jangan masuk, aku akan segera keluar," cegah Racel. Lalu dengan meyakinkan dirinya, ia akhirnya berdiri dari duduknya dan mulai keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang tampak lesu.

"Kau yakin tidak papa?" tanya Dante dengan lembut dan terdengar sangat peduli dari suaranya.

Racel tersenyum mendapatkan perlakuan seperti itu lalu mengangguk kecil, selintas pertanyaan pun lewat di benaknya. Apakah Dante akan terus seperti ini padanya jika ia tahu ia sedang mengandung anaknya?

Dante mendengus kesal, "Kau tidak meyakinkan ku, Baby girl," ucap Dante. Lalu satu langkah ia mendekat, dan detik itu juga ia menyambar tubuh Racel untuk digendong ala bridal style.

Racel hendak memberontak, tapi tenaganya yang lemas itu tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu. Dan akhirnya. Racel lagi-lagi pasrah, lagi.

*********

Racel duduk di samping Dante dengan tidak tenang kali ini. Mereka sedang berada di dalam mobil yang sedang melaju kembali menuju penthouse.

Ya, mereka telah selesai makan malam di sebuah restoran terkenal di new york. Tapi setelah dari sana Racel bukannya pulang dengan perut kenyang. Ia malah masih merasa lapar saat ini.

Dan itu sebabnya kini ia menjadi tidak nyaman, di sampingnya Dante terus mengawasi gerak geriknya yang kata pria itu, ia tidak seperti biasanya. Berarti Dante selalu memperhatikannya bukan?

BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang