LUKA [END]

Shana 76 || Pelukan Papa dan Obat Demam (Revisi ✓)

Hai Shy balik lagi!
Sorry, updatenya lama ya. Deadline real life Shy banyak banget.

Ayo absen dulu LUKA Lovers / StrongGirlsTeam mana nih?

Jangan lupa setel Playlistnya biar tambah baper 🎶🎶

Penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian ya

Vothment pokoknya jangan sampai lupa ya LUKA Lovers

Spam komen! Pokoknya harus spam komen biar Shy tambah semangat nulis Part selanjutnya

Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔

Kita itu masa lalu
Sesuatu yang harus aku lupakan, tapi hati enggan merelakan.
Sulit rasanya
Karena kamu objek yang tidak seharusnya aku abaikan, kamu adalah objek yang seharusnya aku perhatikan.

Berasa lagi heart distancing.
Hati saling menyayangi tapi dipaksa berjarak.
Seperti ada sekat diantara kita
Jauh atau dekat, kita tetap tidak bisa bersama.
***

~ Maafkan aku terlanjur mencinta - Tiara Andini 🎧

Prang

"APA?"

"APA LAGI MAS?"

"BELUM CUKUP KAMU NYAKITIN AKU SELAMA INI?"

Brak

"BERENGSEK!"

"KAMU HANYA TINGGAL MENANDATANGANI SURAT ITU. BUKANKAH ITU YANG KAMU MAU?"

"KITA NGGAK BISA BERPURA-PURA LAGI DI DEPAN ANAK-ANAK."

"SEMUA GARA-GARA KAMU, MAS!"

"KAMU MEMANG BERENGSEK."

Prang

"AKU LAGI. SEMUA SALAH KAMU! KALAU SAJA KAMU TIDAK IKUT CAMPUR, SEMUANYA NGGAK AKAN KAYA GINI."

"TAPI KENAPA HARUS PERNIKAHAN KITA, MAS?"

"KENAPA NGGAK ANAK SIALAN ITU YANG KAMU BUANG, KENAPA MAS?"

"APA KAMU PIKIR SETELAH AKU BUANG ANAK ITU PERNIKAHAN KITA MASIH SAMA HAH!"

"KAMU TAU? KAMU SUDAH KETERLALUAN MAYA. AKU TIDAK BISA MELANJUTKAN PERNIKAHAN INI."

"CERAI. JADI KAMU TETAP INGIN KITA CERAI?"

Brak

"DASAR TIDAK TAU BALAS BUDI! KAMU TIDAK INGAT MAS SIAPA YANG UDAH BUAT KAMU SEPERTI SEKARANG INI? MENJADI PENGUSAHA SUKSEK YANG NAMANYA CUKUP TERKENAL DI DUNIA BISNIS, KAMU TIDAK INGAT?"

"KALAU BUKAN KARENA KELUARGAKU KAMU SEKARANG CUMA JADI PEMILIK CAFE KECIL YANG BAHKAN PELANGGANNYA BISA DIHITUNG JARI."

"JAGA MULUTMU MAYA!"

"ITU KENYATAANNYA MAS! KAMU CUMA GEMBEL YANG BERUNTUNG MENIKAHI ANAK KONGLOMERAT SEPERTI AKU."

Prang

"JANGAN SOMBONG KAMU MAS! JANGAN MENTANG-MENTANG KAMU SUDAH SEPERTI SEKARANG INI KAMU BISA MEMPERLAKUKAN AKU SEENAKNYA."

Di kamar, Shana yang tengah belajar lagi-lagi harus menghentikan tangannya yang sedang merangkum materi ketika mendengar suara gaduh dari lantai bawah. Matanya berkaca-kaca, tangannya menggenggam bolpoint dengan kuat hingga bukunya berlubang.