sungguh menyakitkan

16 2 1
                                    

pukul 05 . 30

adin telah menunaikan ibadah , lalu ia bersiap siap untuk berangkat ke sekolah .

"ADINN!" teriak seseorang dari bawah , memanggil nama adinda dengan sebutan adin . dengan terburu buru adin turun kebawah .

"ada apa pa?" tanya adin kepada leon . yang tak lain adalah papa adin .

"selama ini kamu ngapain aja? nilai raport kemarin gak ada yang 100! kamu nge jalang ?! gak belajar ?!" bentak leon . sungguh , tak ada yang lebih tajam daripada ucapan leon untuk adin .

"untuk apa kamu saya besarkan sebesar ini , kalau gak ada hasil nya! berhenti saja sekolah , buang buang uang!" lagi dan lagi , leon berkata kasar kepada adin .

"sebelum ujian adin sakit, adin gak sempat belajar" jawab adin santai , namun tak dipungkiri hati adin sakit mendengar ucapan sang papa .

"sakit karena habis nge jalang?! iya?!" jika bisa nangis , adin ingin nangis sekali . tetapi , untuk apa ia nangis ? toh , papa nya juga tak akan perduli padanya .

"aku bukan jalang" jawab adin . lalu ia beranjak pergi ke sekolah , tanpa sarapan dan selalu tidak sarapan .

"ANAK GAK TAHU DIRI!" teriak leon dari dalam , adin hanya diam dan terus berjalan tanpa perdulikan papa nya .

sesampai di sekolah .

"din , kenapa ?" ia aril , sahabat adin yang selalu ada untuk adin . ia tahu masalah adin , adin yang tak pernah akur dengan papa nya dan mama adin yang sedang di rawat di rumah sakit karena penyakit leukimia . namun , ia tidak tahu menau tentang perselingkuhan papa adin dan tentang adin yang menjadi korban pemerkosaan

"seperti biasa" cukup dengan jawaban itu , aril akan langsung mengerti apa yang di maksud dengan adin .

"yaudah gapapa , semangat dong! hari ini anak kelas 12 IPS 1 mau tanding lawan 12 IPA 1 . ganteng ganteng loh din , lumayan tuh buat cuci mata" ucap aril . adin bukan lah tipe perempuan yang akan tergila gila dengan cogan , ia bukan aril yang selalu heboh saat melihat cogan .

"lo aja , gue gak mau ikut nonton" ucap adin malas . ia yakin , pasti tribun akan penuh dengan cewe cewe centil yang ingin melihat para pangeran nya tanding .

"kok gitu sih din? lo tega sama gue?" tanya aril sedih . ia sengaja berpura pura sedih , karena adin pasti akan menuruti nya ,

"ya ya ya , tapi jajanin gue dikantin ya . gue belom sarapan" dijawab anggukan oleh aril , yang terpenting adin mau menemani nya nonton tading futsal kakak kelas mereka .

"sekarang aja ril jajanin nya , gue laper banget pengen pingsan nih" lalu adin menarik tangan aril , dan pergi ke kantin .

"lo mau pesan apaan din?" lalu adin menyebutkan apa yang ingin ia pesan . dan aril pun pergi ke stan nasi goreng .

tingg!

adin langsung membuka hp nya , dan . . .

fernando
balik sekolah jgn kemana2 .
tunggu di parkiran belakang .
(read)

sungguh , adin sangat lelah dengan semua ini . apa ia harus kabur ? atau tetap menunggu ?

TERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang