Chapter 8

41 6 6
                                    

Selamat membaca:)
Semoga suka dengan ceritanya.

-------------------------------------------

🍁🍁🍁

SMA Kebangsaan sedang melaksanakan Upacara Bendera. Matahari sangat terik sehingga banyak siswa yang sudah mengeluh kepanasan di tambah Amanat pembina upacara yang sangat panjang kali lebar. Padahal isi nya cuma ngulang-ngulang pembahasan yang sudah di sampaikan pekan-pekan sebelumnya.

"Ahh gila panas banget. Kapan sih tuh kepsek beres ngomong." kata Rama.

"Lebay lo onta, baru gitu aja udah ngeluh." ejek Ian.

"Eh pesut, gue itu bukan lebay, gue cuma sayang sama kulit gue, nanti kebakar." jawab Rama.

"Kaya cewek aja lo onta."

"Suttt... Kalian bisa diem ga, ini lagi upacara kalo ketauan bisa berabe." kata Rahza melerai perdebatan Rama dan Ian.

"DI MOHON UNTUK TIDAK BERISIK KARENA SAYA SEDANG BERBICARA DI DEPAN, KALAU KALIAN YANG BERPICARA BOLEH MAJU KE DEPAN MENGGANTIKAN SAYA." kata Kepala sekolah yang sedang memberikan amanat.

"Gue bilang juga apa, jangan berisik." Rahza kembali berbicara.

Setelah Kepala sekolah berbicara seperti itu seketika keadaan menjadi hening, tidak ada lagi suara riuh yang di sebabkan oleh para siswa yang kepanasan.

Di rasa keadaan sudah mulai tenang kepala sekolah pun melanjutkan amanatnya.

/skip/

Upacara selesai, Keyra dan Sahabat-sahabatnya sudah kembali ke kelas. Suasana kelas sangat berisik karena belum ada guru yang masuk.

Kring...kring...

Bel berbunyi, guru pun masuk ke kelas dan memulai pelajaran.

"Oke anak-anak kita mulai pelajaran hari ini. Jangan lupa awali dengan berdoa, berdoa mulai." pimpin guru itu.

Semua siswa berdoa sebelum pelajaran di mulai.

"Berdoa selesai. Sekarang ibu absen dulu, yang namanya saya panggil cukup bilang 'hadir'."

Guru itu pun mulai mengabsen satu persatu murid kelas. Ketika guru sedang menjelaskan, Aila berbicara pada Keyra.

"Ssstt... Key." panggil Aila dengan suara seperti berbisik.

"Apaan sih La, guru lagi ngejelasin juga kan kalau ketauan bisa di hukum." jawab Keyra dengan suara berbisik pula.

"Tenang aja gak bakal ketauan, belajarnya jangan terlalu serius-serius amat ya elah."

"Iya iya deh, emang lo mau ngapain?." tanya Keyra.

"Gue pengen cerita sama lo." jawab Aila.

"Cerita apa?." tanya Keyra penasaran.

"Sini gue bisikin." kata Aila dan mulai berbisik pada Keyra.

Ekspresi Keyra seperti terkejut dengan apa yang yg di katakan oleh Aila padanya, dan dia pun reflek mengatannya kembali dengan nada yang sedikit tinggi sehingga semua arah pandang warga kelas mengarah pada Keyra dan Aila.

"Ha? Lo suka sama...." belum Keyra menyelesaikan omongannya, Aila sudah membekap mulut Keyra.

"Suttt... Jangan berisik Key, gue malu." kata Aila berbisik pada Keyra dengan tangan yang masih membekap mulut Keyra.

"KEYRA, AILA! ADA APA KALIAN RIBUT-RIBUT?." tanya guru angkat suara.

"Eng...engga kok bu, gapapa." jawab Aila gugup dan melepas bekapannya pada Keyra.

Secret Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang