Bab 4

39 12 42
                                    

Fokuslah untuk menjadikan dirimu yang terbaik,bukan berpikir bahwa dirimu lah yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fokuslah untuk menjadikan dirimu yang terbaik,bukan berpikir bahwa dirimu lah yang terbaik

#SekedarMotivasi

***

"Maaf pak saya telat,"ucap Ara dengan nafas yang tersengal-sengal, Ara menatap pagar sekolah yang telah tertutup, lagi-lagi ia terlambat,ahh ini semua gara-gara Rinai. Ara menghela nafasnya berat lalu berpaling menatap pak Deden yang tengah berdiri didepannya,tetapi dibatasi oleh pagar sekolah.

"Heheheheh,"Ara meringis sembari tertawa kecil, seperti nya kedatangannya sudah dinanti-nanti oleh satpam yang berada di hadapannya ini. Sedang-kan Pak Deden?ia menatap Ara dari atas sampai bawah dengan pandangan menusuknya.

"Kamu yang kemarin nipu saya kan,ngaku kamu?"gertak pak Deden sembari menunjuk Ara, Ara menelan salivahnya,pak tua didepannya ini ternyata ingatannya masih kuat.

"Jan ngadi-ngadi deh bapak,masa orang secantik saya tukang tipu,"Ara mengibaskan rambutnya berlagak sok cantik.

"Halah,saya ini masih muda ingatan saya masih kuat,saya ingat betul kalau murid yang nipu saya kemarin itu kamu!!!"ucap pak Deden dengan angkuh, Ara menatap pak Deden dari atas sampai bawah dengan pandangan geli,jika dilihat-lihat umur pak Deden itu sekitar 50-an,tapi dengan PD nya ia mengatakan bahwa dirinya masih muda,sungguh ke PD-an tingkat akut.

"Ayo dong pak bukain pagarnya,"lanjut Ara memohon ditambah dengan muka melasnya.

"Gak. Kamu akan saya laporkan ke guru BK atas keterlambatan kamu!!!"

"Tapi pak-"

"Gak ada tapi-tapian!!!"

"Yahh pak,"keluh Ara, Ara memikirkan bagaimana caranya agar ia lepas dari jeratan pak kumis yang berada didepannya ini. Terlintas sesuatu di otak Ara yang membuat ia mengembangkan senyumannya.

"Ekhem,"sebelum berbicara Ara meng-kode pak satpam agar menoleh ke arahnya.

"Kalau saya laporin ke kepala sekolah bahwa ada petugas sekolah yang suka nerima uang suap dari siswa, kira-kira petugas sekolah itu diapa-in yah?"lanjut Ara sok-sokan berpikir,sedangkan pak Deden yang mendengar ucapan Ara pun merasakan tubuhnya tiba-tiba menegang.

"Kamu nyindir saya?"pak Deden menaikkan nada suaranya.

"Lah pak kumis tersinggung nih ceritanya,"ucap Ara pada pak Deden yang sedang menatapnya dengan sorot mata tajam,lagi-lagi Ara meringis,pak Deden sedari tadi tak melepaskan padangan tajamnya dari Ara, Ara menghela nafasnya lalu menatap lekat pak Deden.

"Pak kumis gini aja nihh,pak kumis jangan laporin saya ke guru BK dan saya juga gak bakal laporin pak kumis ke kepala sekolah,impas kan?"Ara menaik turunkan kedua alisnya sembari menunjukkan senyuman licik nya.

"Kamu ngancam saya?"tanya pak Deden masih dengan tatapan tajamnya.

"No no no,bukan ngancam tapi sedikit mengajak untuk berkompromi,"jawab Ara sembari menyatukan jari telunjuk kanan dan kiri nya👉👈.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTARA(Antariel Dan Ara)On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang