My Husband Is A PlayBoy (TAMAT)

59.

KALI INI BENERAN UP KOK,GA TIPU TIPU HEHEHE.

Selamat membacaaa🥰

•••

Alan melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan yang diisi sang bunda,melihat radit yang tak menjawab pertanyaannya membuat alan penasaran. Ia terus memanjatkan doa,agar bunda nya tak jadi amnesia.

Alan disuguhkan pemandangan yang menyedihkan,ia melihat sang bunda dengan tatapan yang kosong. Sepertinya,hal yang tak diinginkan itu terjadi,alan mendekat secara perlahan.

"Bunda.."panggil alan

Vio mendengar suara panggilan,tapi memanggil dengan sebutan bunda,vio memandang aneh ke anak remaja didepannya itu.

"Kamu ngapain disini? Disini gada bunda kamu. Mending kamu keluar!" Ucap vio

Mata alan terasa panas,pantas saja ayahnya diam tak berbicara apa apa,ternyata ini yang terjadi. Alan mengambil bangku dan duduk disamping vio.

"Bunda,ini aku alan. Anak bunda"

"Bu-bunda? An-anak? Kamu anak saya?"

Alan mengangguk semangat,ia mengeluarkan handphonenya,mencari fotonya bersama keluarga besarnya. Alan memberikan handphonenya pada sang bunda,yang tidak ingat apapun.

"Nih bun,liat deh. Ini keluarga kita"

Vio mengambil handphone alan,dan menatap orang yang ada difoto itu satu persatu. Vio memejamkan matanya,berusaha mengingat kembali yang ada dimasa lalunya.

"Ini bunda,ini ayah,kak el,alan,dan alana"

Ntahlah,seharusnya radit yang menunjukan foto-foto itu,ia terlalu lemah untuk melihat vio yang tidak mengingat apapun.

Lagi-lagi vio memejamkan matanya,nyeri dikepalanya datang kembali.

"Bun? Bunda kenapa bun?"

"Sakit!" Keluh vio

Alan dengan sigap memencet tombol darurat untuk memanggil dokter,ia keluar ruangan memanggil radit.

"YAH BUNDA YAH!"

"Kenapa?"

Belum selesai alan melanjutkan perkataannya,dokter datang untuk memeriksa vio. Setelah cukup lama vio diperiksa,akhirnya dokter tersebut keluar.

"Dok,gimana istri saya dok?!" Tanya radit

"Pasien mengalami nyeri dibagian kepalanya,itu disebabkan olehnya yang berusaha memaksa untuk mengingat sesuatu. Saya minta kepada bapak,agar mengingatkan masa lalunya dengan perlahan,karna bila terlalu dipaksa,bisa berakibat fatal." Jawab dokter

"Dan,seorang pasien yang mengalami amnesia. Tidak percaya dengan perkataan yang diucapkan oleh oranglain,terkecuali ada bukti berupa barang yang ia sukai atau sejenisnya." Lanjut dokter

"Maaf dok,maksudnya fata itu apa?" Tanya

"Jika terlalu dipaksakan,bisa menyebabkan depresi. Saya permisi"

•••

Vio bertanya tanya,mengapa ia bisa ada dirumah sakit ini. Ia mencoba mengingat semuanya kembali,tapi sayang terlalu dipaksakan menyebabkan kepalanya terasa nyeri kembali.

Jangankan pada keluarganya,nama dirinya sendiripun ia tak ingat pada apapun. Yang ia ingat hanya,selama dirinya koma ada seorang lelaki yang datang setiap harinya,kupingnya mendengar. Suaranya tak asing ditelinga vio,dan juga vio merindukan suara itu. Tapi vio tak tau dia siapa.

Suara pintu membuyarkan lamunan vio yang bergulat dengam pikirannya sendiri,vio memandang didepan pintu siapa yang datang. Ternyata seorang wanita dan lelaki,sepertinya kedua orang itu suami istri.

Mereka adalah kedua orangtua vio,bahkan vio sendiri tak mengingat siapa mereka.

"Vio sayang" panggil mama,vio diam.

"Ini mama sama papa dateng buat kamu" lanjut mama

"Mama"gumam vio

Lagi-lagi vio harus memejamkan matanya,untuk berusaha mengingat kembali masa lalunya. Sial,ia tak mengingat apapun,mengapa begitu sulit.

"Aku ga bisa inget apapun" ucap vio

"Gapapa sayang,papa tau ini berat buat kamu. Tapi kamu harus percaya,kita selalu ada buat kamu." Ucap papa

Tangisan mama vio pecah,saat mendengar anaknya berbicara seperti itu. Ia langsung memeluk putri sulungnya.

"Mama..hikss kangen banget sama kamu sayang" ucap mama vio terisak

Vio merasakan naluri yang diberikan sang mama,ntah bagaimana ia merasakan rindu yang luar biasa pada orang tua ini. Lalu diikuti dengan sang papa,dan pada akhirnya mereka bertiga berpelukan seperti teletabis.

Radit,lelaki itu sedikit mengintip pada kaca yang ada di pintu ruang rawat. Betapa menyedihkan sekali dirinya,tanpa vio yang tak bisa mengingatnya.

•••

—DIVO—
#RADIT VIO