9

9 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Happy reading ....

Pagi telah tiba, saatnya sekolah ... Ups, maksudnya tidur, kalian masih ingatkah? Clara hari ini libur ...

Syurga duniawi bagi Clara ... Mau sampai di siram air pun ia akan tidur. Katanya kalo tidur di rumah ... Mumpung di rumah lanjut tidur sampai pagi datang lagi.

Segala umpatan dia ungkapkan melalui batin ... Lagi dan lagi, tidurnya terganggu oleh ... Huft tanpa menyebut namanya yang susah pasti kalian sudah menebak siapa dia kan?

"Ra!! Bangun dah pagi!!"

Clara melempar guling ke arah muka Bryan ... Asal kalian tau, Clara baru tidur jam 4 tadi ... Malamnya dia susah tidur karena dia sudah tidur siang.

"Pergi!! Gue masih mampu buat beli makanan!! Ngga usah atur-atur makan gue!!" Clara memejamkan matanya yang mengantuk ... Tapi kakinya yang bekerja untuk mengusir Bryan dari sampingnya.

"Kan gue calon pacar ... Bebas dong kalo gue atur hidup lo." Sejak kapan ada undang-undang calon pacar boleh ngatur-ngatur? Perasaan tidak ada.

"Calon pacar di mimpi ngga usah sok keras!!" Bentak Clara, mampus kau Bryan telah membangunkan jiwa galak Clara.

Bryan meneguk Saliva dengan kasar, Apa tidak ada celah kesempatan? harapan mulai menipis, batin Bryan.

"Gue bakal pacaran sama Lo ... Ketika Lo udah punya pacar, dan gue kalo pacaran bakalan serius jika pasangan gue itu Oppa Subang."

"Dan ... Lo, percuma kalo jadi pacar gue, karena Lo bukan yang pertama melainkan ke 41." Lanjut Clara.

Hati Bryan serasa tercubit, beginilah rasanya sebuah perjuangan? Maju atau mundur? Akankah semua cerita ini berakhir di halaman ke 10?

"Setegarnya pendirian ... Pasti semua akan roboh pada waktunya. Gue yakin, Lo bisa mencintai gue, menjadikan gue satu-satunya ... Tapi, semua itu butuh waktu panjang."

"Udah!! Sana pergi!! Gue lanjut tidur dulu!!" Lagi dan lagi Clara mengusir Bryan dengan kaki, kekerasan dalam rumah tangga:v

Bryan pergi, meletakan cemilan di samping Clara ... Dia tau seharian dirumah pasti bosan, jadi dia membelikan beberapa cemilan.

Ibu Rika menepuk bahu Bryan, "sabar, Clara galak karena dia sedang mengantuk." Bryan hanya mengangguk sebagai balas.

Ketika cinta sudah mendapat lampu hijau dari orang tua, tapi malah terdapat lampu merah dari sang pujaan ... Namanya hidup semua pasti ada lawannya ada laut ada darat, ada air ada api, dan mereka semua saling melengkapi.

****

Adzan Dzuhur sudah dikumandangkan, berati waktu sudah menunjukkan pukul 12.00.

Clara mulai membuka matanya yang sudah merem sejak tadi pagi. Rasanya sangat puas ... Mungkin saja nanti malam dia akan susah tidur karena sudah tidur panjang.

Cemilan, mata ngantuk jadi jrengg. Clara memakan cemilan tersebut sembari menstalking ig akun lambe turah, akun sejuta gibahan trending.

"Dasar Indonesia!! Odading aja viral ... Heran!!" Clara menggelengkan kepala, warga +62.

Sudah beberapa jam dia hanya duduk, makan, rebahan, duduk, makan, rebahan. Bosan sudah mulai menyerangnya. Cemilan tinggal sedikit.

Clara memutuskan untuk menuju dapur, faktanya sejak tadi pagi dia belum makan, ngga salahkan kalo sekarang dia akan melaksanakan kewajiban manusia?

Dibukanya tudung saji yang ada di meja makan, Clara menghela nafas kasar ... Sial!! Nafsu makanya menurun!!

Memandang ayam goreng dihiasi oleh sambal dan selobor ... Andai tidak ada pemandangan selobor ... Pasti dia akan menghabiskan secara lahap detik itu pula.

Selobor, Cesim, kobis ... Arghh hampir setiap jenis sayuran dia membenci, kecuali kangkung ... Itupun juga selagi hangat.

Untung saja ada mie instan, Clara beralih menuju dapur untuk melihat stok mie di dapur ... Masih banyak, Clara mengambil 2 bungkus mie rasa soto, kesukaannya.

Clara menepuk jidatnya, "astagfirullah ... Gue kan ngga bisa nyalain kompor!" Resah, perut sudah lapar ... Tapi Ibu tidak ada di rumah, gimana mau nyalain kompor coba?

Brilian!!

Clara membuka magic com, lalu memberi air kedalam panci, masukan ke magic com. Menunggu air mendidih di dalam magic com lumayan lama, Clara memutuskan untuk rebahan kembali di ruang tamu.

Sudah hampir bolak balik 10 kali kedapur, tapi jawabannya tetap nihil ... Airnya ngga ada perubahan, Clara kesal akhirnya tidak jadi memasak mie ... Melainkan membiarkan perutnya kelaparan dengan hati misah misuh.

"Jam 2? Oh, no ... 50 menit lagi Oppa Subang baru pulang ... Gue udah laper banget. Oke fiks gue harus bikin alasan biar Oppa Subang datang!!" Gumam Clara.

Clara menelpon Lord.

"Oppa!! Tolongin gue!!" Rengek Clara.

"Lo kenapa? Gue otw ke situ" sambungan dimatikan oleh pihak Lord.

****

"Ra!!" Lord datang dengan tergesa-gesa ... Padahal jam sekolah belum selesai, tapi terobos ajalah, namanya juga khawatir.

"Ape? Disini."

Astagfirullah, udah direla-rela in kabur dari sekolahan, lihatlah apa yang terjadi ... Clara sedang rebahan santuy.

"Gue kira Lo jatuh, yang ada lagi rebahan santuy." Lord duduk bersama Clara.

"Salah lo! Belum selesai ngomong udah di potong aja."

"Gue laper ... Tapi gue ngga suka sama lauknya ... Masakin mie dong," pinta Clara.

Lord menghela napas jengah. "Lo cewek ... Masak sendiri nape!!" Sungut Lord.

"Boro-boro masak ... Nyalain kompor aja gue ngga bisa!!"

"Ganti kelamin aja Lo!!! Ngga cocok jadi cewe, apa-apa ngga bisa!!"

"Tinggal masak juga!! Terlalu banyak bacot lu!!"

Lord pergi kearah dapur. Kaget bukan main dapur sudah berantakan dulu, sebelum memasak ... Hal biasa!!



Semakin sini makin gj? Makin sini gue makin puyeng ... Gue harus ngimbangin antara wattpad dan tugas!! Ngerjain tugas sering bikin badmood ... Maklum kalo gue jadi males ngetik!! Maklumin ye bro!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Merkurius dan UranusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang