Bel pulang sekolah pun berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar dan pulang ada juga yang masih disekolah entah itu mengerjakan tugas kelompok dan lain sebagainya.
Vania yang masih membereskan buku
bersama kedua teman nya disusul Reymond dan kawan nya masuk kedalam kelas Vania.
"Hey dugong." sapa Aldrian kepada Vania.
"Panggilan sayang nya gaada yang romantis dikit gitu?" ucap Putra.
"Ntar kalo gue romantis yang baper lo bukan Vania gue ogah tanggung jawab kalo lo baper." balas Aldrian.
"Mulai deh." ucap Reymond.
"Van pulang bareng yuk!" ajak Aldrian.
"Maaf ya al gue masih ada rapat lo pulang aja dulu." tolak Vania.
"Sya, pulang bareng yuk!" ajak Reymond kepada Tasya.
"Yaudah yuk!" jawab Tasya lalu Reymond menggandeng tangan Tasya.
"Cabut dulu ya manteman gueh." pamit Tasya lalu pergi bersama Reymond.
"Dan selalu gue ditinggal." ucap Aida melas.
"Lo kan jomblo ngenes." ejek Putra.
"Heh lo gak ngaca lo sendiri juga JOMBLO NGENES!" teriak Aida.
"Buset deh ni anak." umpat Putra.
"Ah berantem sono di lapangan!" ucap Aldrian.
"Gue cabut dulu ya." pamit Vania.
"Dugong gue beliin cemilan sama minuman ya buat lo biar semangat." ucap Aldrian.
"Iya deh." ucap Vania tersenyum.
"Yaudah gue beliin dulu." ucap Aldrian lalu pergi.
Vania meninggal kan Putra dan Aida yang tengah beradu mulut, Vania berjalan dengan santai tiba tiba ada yang menepuk pundak nya dari belakang.
"Woy." sapa Rafi.
"Eh elo gue kira siapa " jawab Vania.
"Lo bawa laptop van?" tanya Rafi.
"Setiap hari gue bawa, ya nggak setiap hari sih." ucap Vania menyengir.
"Okedeh." ucap Rafi.
Mereka akhirnya sampai di ruang OSIS dan benar saja sudah terpenuhi oleh anggota lain nya.
"Eh udah ngumpul semua." ucap Vania basa basi.
"Iya nih." jawa Bunga.
"Mmm rapat kali ini gue ngomong nya ga baku biasa aja kek santuy tapi serius gitu." ucap Vania sambil tertawa.
"Asik nih ga tegang tegang amat." jawab salah satu anggota.
"Oke kita mulai aja ya." ucap Vania.
"Silahkan." ucap Rafi.
"Jadi kita tadi udah rapat sebentar mengenai ulangtahun sekolah, nah kita bakal ngadain berbagai lomba lomba buat memeriahkan acaranya dan nanti lomba lomba nya bakal dibacakan Bunga serta cara main nya. Nanti gue bakal pilih panitia nya setiap lomba mungkin nanti gue kirim file nya di group." jelas Vania.
"Rafi ada yang disampein sebelum Bunga bacain?" lanjut nya.
"Mm oiya ada, nanti kita bagi tugas sekalian ya buat puncak acaranya kan pasti ada pentas pentas gitu nah kita buka pendaftaran pentas gimana?" usul Rafi.
"Nah ide bagus!" saut Vania langsung.
"Yang ngurus bagian pendaftaran gue sama Rafi aja, Bunga sama Kevin bagian mikirin hadiah dan oh ya kita belum punya mc jadi siapa yang jago mc?" tanya Vania.
"Milka jago tuh mc." ucap Kevin.
"Yaudah Milka lo mc ya." putus Vania.
"Oke." jawab Milka.
"Apalagi ya yang kurang?" tanya Vania.
"Perasaan sih udah semua tinggal di kerjain di rumah semua, ntar jangan lupa lapor ke pak jaja sama file semua kirim ke group." ucap Rafi.
"Sip deh."
"Sekarang Bunga bacain lomba lomba nya." ucap Vania.
Lalu bunga menjelaskan berbagai perlombaan yang di usulkan tadi beserta caranya.
"Gue rasa udah cukup rapat hari ini, kalian boleh pulang kok." ucap Vania mengakhiri rapat nya.
Vania keluar dari ruangan itu tampak Aldrian yang membawa tas kresek besar tengah duduk sendirian, dengan semangat Vania menghampirinya.
"Woy alien." sapa Vania menepuk pundak Aldrian.
"Lo lama banget sih, capek gue nunggu nya mana sepi lagi kan ga ada yang diajak ngobrol bosen deh gue udah bawain nih jajan sama minum banyak." cerocos Aldrian.
"Udah ngomel nya?" tanya Vania menatap Aldrian lekat.
"Ah lo mah gitu." kesal Aldrian.
"Ih baperan deh." ucap Vania.
"Gue main kerumah lo gue kangen sama Ayra." ucap Aldrian.
"Ayra gaada dirumah dia lagi pergi ke Jakarta." ucap Vania.
"Sama siapa?" tanya Aldrian.
"Sama mami papi." jawab Vania.
"Trus dirumah kita berdua dong?" tanya Aldrian.
"Gatau deh mungkin disana ada bang rey sama Tasya." tebak Vania.
"Yuk kesana gangguin mereka." usul Aldrian.
"Kamu bawain jajan segini banyak nya buat gue?" tanya Vania.
"Iya lah kenapa kurang? Yaudah beli tokonya sekalian yuk!" ajak Aldrian.
"Lo mau bikin gue gendut gitu? Bawain jajan sebanyak itu." ucap Vania.
"Bagus dong biar makin comel." ucap Aldrian.
"Dasar bocah sinting!" umpat Vania.
"Ah van kita jangan kerumah lo deh ntar kalo abang lo gaada kan kita berdua takut nya gue khilaf." ucap Aldrian.
"Yaudah gimana kalo kita jalan jalan aja ke mol?" ajak Vania.
"Lo mau beli apa kesana?" tanya Aldrian.
"Mm mau beli novel." ucap Vania sambil menyengir.
"Pasti deh ujung ujung nya kesitu." ucap Aldrian.
"Yaudah kalo gamau." -Vania.
"Iya iya yaudah ayok!" ujar Aldrian lalu menggandeng dan membawa jajan nya.
Sampai diparkiran Aldrian mengambil mobil nya.
"Loh kok make mobil kan tadi motor?" tanya Vania bingung dan masuk kedalam mobil.
"Ya gue pulang dulu lah ngambil mobil, lo kira gue beli jajan segini banyak nya ditaruh mana?" ujar Aldrian lalu menjalan kan mobil nya.
"Oiya ya gimana sih lo?" ucap Vania ganti menyalahkan Aldrian.
"Kok gue ya lo lah." balik Aldrian.
"Pasti deh, ribut sama lo tuh gak selesai selesai sampe lebaran kucing juga." kesal Vania.
.
.
.COME BACK NIHHH SIAPA YANG KANGEN WKWK
PASTI KANGEN SEMUAA HEHE AUTHOR GR BANGET SIHJANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA MANTEMAN
LOVE YOUUU🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
About Classic Love [Completed✓]
Teen FictionAldriano Gavin Manggala seorang cowok yang terbilang cukup tampan nan famous membuat para cewek jatuh hati padanya, tapi mengapa cewek itu tidak? Alisya Bellvania Meysie, cewek cantik nan tegas. Yang setiap kalinya bertengkar ketika bertemu dengan A...