Hujan membasahi bumi di senja indah ini. Sementara banyak manusia berlindung dari air yang jatuh itu. Sama seperti aku, berteduh di sebuah kedai mini seberang rumah sakit tempatku bekerja. Kutepuk kepalaku sedikit untuk mengurangi air yang terkena di rambutku. Kurapikan sedikit susunan rambutku kemudian bergegas masuk ke dalam. Aku memesan lalu mencari tempat duduk di sudut café.
'sial' umpatku dalam hati
baru aku sadar setelah duduk dan mengedarkan pandanganku ke sekitar. Banyak pasangan anak muda, ingin mual rasanya melihat mereka lovey dovey di tempat umum seperti ini. Segera kualihkan pandanganku ke arah jalanan di luar.
"selamat sore nona, ini pesanannya satu latte hangat dengan satu slice cheesecake, ada lagi yang dibutuhkan nona ?
"tidak. Makasih" jawabku cepat
"selamat menikmati"
Hanya senyuman kecil yang kuberikan sebagai balasan. Pelayan itu berlalu kemudian aku menyesap latte hangatku. Rasanya menenangkan, dan juga cukup untuk mengurangi dingin dari hujan di luar.
"TANTE!!!"
"TANTE!!!"
Seseorang berteriak dari arah pintu café. Teriakan yang sangat heboh membuat semua pengunjung mau tidak mau menoleh kearah datangnya teriakan itu, termasuk aku.
'oh...tidak' batinku mendesah
Seseorang yang berteriak itu adalah anak kecil yang kemarin dengan tidak sengaja bertemu di kindergarden. Keponakanku dengan dia satu kindergarden, mereka bermain seluncuran dan anak itu hampir terjatuh dan tentu saja aku menolongnya. Karena itulah dia menjadi dekat dengan aku. Dan tak kusangka akan bertemu lagi dengan anak kecil itu.
"tante via!!"
Sejak kapan anak ini duduk di depanku. 'Sangat hiperaktif' kata yang pas buat anak lucu ini. Baby jae nama panggilan yang anak ini berikan ketika aku tanya namanya kemarin. Dia sangat lucu, terlebih mata bulatnya itu, pipinya yang gembul.
"ishh...tantee viaa"
"iya2, kenapa baby jae??" jawabku cepat setelah melihat dia mengerucutkan bibirnya kedepan. Lihatt!! Dia tambah imut. "oh iya, baby jae kesini sama siapa? mama papanya dimana? Baby jae dingin?" dengan cepat aku bertanya sambil berdiri lalu membungkus anak lucu ini dengan jaket keringku.
"baby jae haus? Laper? Mau apa?sin-" segera kuberhentikan pertanyaanku karena tangan mungil ini menutup mulutku dengan sangat 'SOPAN'
"sstt...tante via bawel banget deh. Kayak mamanya jae" ucap dia "jae malu dilihat sama orang-orang tantee"
"ini karena baby jae tadi teriak2" kuhempaskan badanku lagi di tempat dudukku kembali
"ehe...masa? Bilang aja ini karena tante bawel. Salah2in jae aja tante ini, kalo tante gak suka sama jae gak usah bikin jae malu. Tuh, jae jadi terkenal lagi. Pokoknya ini salah tante"
mendengar jawaban dia membuatku sakit kepala. "iya, tante yang salah" ucapku mengiyakan, biar cepat aja. Anak ini lucu, tapi keras kepala.
"nah gitu dong tan..." "tadi jae kesini sama siapa ya? Tante tau gak?"
Hening
Hening
Hening
"HUAAA... JAE JADI ANAK ILANGG, JAE GAMAO JADI ANAK ILANG, GIMANAA NI TANN?! HIKS...HUAA"
dengan segera aku berdiri dan menggendong anak ini dan menepuk2 kepalanya perlahan "cup cup cup...iya2 tante bantu cari daddy sama mommynya jae...diem dulu yaa, masa anak ganteng nangis" ucapku menenangkan. Kelakuannya mirip2 dengan keponakanku
"hiks..jae emang ganteng...hiks..hiks"
Fix. Anak ini sama keponakanku ga ada bedanya. Sama-sama narsis. Ini mommynya jae ngidamnya sama kayak kakak iparku apa. Ngidam ngalusin cogan depan komplek.
"mau cheesecake tante gak?" tanyaku setelah dia tenang
"eun...mau"
Aku taruh anak ini kembali ke tempat duduknya. Berat juga ternyata gendong anak embul ini. Menggeser sepiring cheesecakeku ke depannya. Matanya yang bulat itu tambah bersinar ketika melihat makanan. Ada-ada saja...
"baby jae suka cheesecake?" tanyaku menghapus keheningan yang tercipta. Hanya anggukan yang anak ini berikan sebagai jawaban.
Drtt
Mendengar smartphoneku bergetar, kuambil dengan cepat dari dalam tas. Ternyata ada pesanyang masuk. Sementara baby jae sedang asik melahap cheesecake itu, aku membalas pesan dari dr.Emily salah satu atasanku.
"tante udahh...jae udah kenyang. Maaci tan"
"eun...kalo gitu cari mommy sama daddynya baby jae ya?"
"tapii..."
"??"
"jae masih mau sama tante, mommy sama daddy kalo ketemu kayak permen karet tan...jae ga mau...apalagi daddy cemburuan ma jae" ucapnya sambil memasang raut kesal
"terus baby jae mau apa?"
"jae mau ikut tante aja, mau ketemu sama bestienya jae..."
"tapi nan-"
HUAAA
HUAAA
HUAAA
Dengan panik aku kugendong anak kecil nan keras kepala ini. Lagi-lagi kita menjadi pusat perhatian di café ini. Sampai seorang ibu menepuk pundakku.
"ya ampun dek, anaknya dibawa pulang aja...siapa tau sakit, ibu liat daritadi anaknya rewel soalnya"
"eh...ini bukan an-"
"udah ga usah malu nikah muda...dulu saya juga kok...udah2 kalo gak anaknya di bawa periksa aja ke rumah sakit di depan"
"ma...jae mau pulang aja" anak kecil tidak berdosa ini menguatkan hipotesa tidak relevan yang ibu-ibu ini buat :))
.
.
.
.
TBC
Hai...salam kenal semua :) mohon bantuannya
jika ada salah ketik maupun typo dimaapkeun ya...punya penyakit typo sejak dini
Sangat menerima kritik dan saran dari readers. muuci ^3^
KAMU SEDANG MEMBACA
Harimau di Cafe
Randomolivia, seorang dokter muda yang suka makan namun sangat membenci tempat yang dinamakan cafe. Menurutnya cafe merupakan tempat terkutuk yang harus dihindari agar kehidupannya baik-baik saja. Tapi menghindari tempat yang menurutnya terkutuk itu denga...