NDAK USAH DIBACA BUKAN LANJUTAN CERITA UTAMA (Edisi Author Melepas Stress)

2.6K 135 79
                                    

Nguuuuueeeeeenngggggggg~~
Bukan cerita utama! Skip sajalah wahai kodomo-tachi!!
Ini chapter penuh kekerasan fisik dan seksual. Kafka tida bohong.

R-18+ INI ISINYA!! (BDSM pulak:v)

Maaf banget readers yg masih beres kalian pasti sebel banget. Maaaaaafff sebesar"nya :((( Ini mungkin akan menjadi update paling annoying bwt kalian.

Sepertinya akhir" ini kadar stress Kafka sedang tinggi diata batas. Gomennasai nee:""

Kafka pen nyeksa Soraru:""

Makanya, abaikan update ini dan tunggulah update berikutnya. Gapapa Kafka ga masalah. Bcoz Kafka bikin chapter inipun baruuuu bgt tadi. Gaada perencanaan, gaada editing, Kafka murni menumpahkan segala hasrat ingin menyiksa seseorang dalam part yg satu ini jadi pasti bakalan kacau.

Kenawhy Kafka ngga bikin book sendiri aja? Buat apa toh karakternya masih tokoh Fake Me:v dan masih ada dalam ceritanya jg.

Nah, selain itu sebenernya Kafka ga bakat bikin yg beginian gengs... (mksudnya bagian ena-enanya. Klo penyiksaan sih ehm:))

So, yah. Buku Kafka jg dah kebanyakan uyy...

Dan untuk klean yg masi ingin membaca, selamat membaca:v

Soraru tahu, berhubungan dengan orang itu tidak pernah terasa manis.

Tapi rasanya, yang kali ini adalah pengalaman paling mengerikan yang dialami Soraru seumur hidupnya.

Hal ini tidak akan terjadi kalau saja Soraru lebih waspada. Bisa-bisanya ia membiarkan dirinya dipeluk gadis sembarangan yang rupanya diam-diam menyuntikkan racun.

Setelah menginap semalam di rumah sakit, esok paginya ia tersadar. Wajah pertama yang ia lihat adalah Luz, sahabat barunya yang tertidur di sisi tempat tidur. Pemuda itu terlihat lega saat mengetahui dia sudah siuman.

"Sudah kuduga Luz-kun keren! Kau berhasil mengalahkan mereka, kan? Maksudku Giga-senpai dan Reol-san?" kicaunya tanpa beban.

Luz terdengar mendecak kesal. "Aku tahu kau ini tidak waras, tapi sampai sekarat begini?! Aku ngga habis pikir kau masih bisa berlagak ceria!"

Wajah tanpa dosa itu makin membuat tensi Luz naik, sungguh. Pemuda jangkung ini sampai kehabisan kata-kata.

Luz pulang beberapa menit kemudian. Maklum, dia harus tetap menghadiri sekolah. Maka, dimulailah kesendirian Soraru yang harus menginap di rumah sakit ini. Tidak ada siapapun lagi yang mengunjunginya setelah itu.

Sampai menjelang senja, Luz datang lagi dengan catatan pelajaran. Namun, pemuda itu juga hanya mampir sebentar. Dia pulang saat mentari baru tidur di balik cakrawala.

Tibalah, malam insiden itu terjadi. Waktu menunjukkan pukul sepuluh lebih ketika seseorang mendadak masuk begitu saja ke dalam kamarnya, membuat Soraru terkejut.

Ichijou Mafuyu.

Seperti biasa, wajah kesal yang pemuda raven itu tunjukkan. "...Mau apa kau?" ia menggertak.

Mafu bergerak mengunci pintu. Sambil berjalan dengan wajah muram, tanpa basa-basi pemuda itu mendekati ranjang Soraru. "Kenapa kau bisa sampai ada di posisi begini?"

Soraru membuang muka. "Mana kutahu. Terus, urusannya sama kau apaan?"

Detak suara pantofel sang albino berhenti. Saat itu, ia telah berada di sisi ranjang. Hanya berdiri memandang Soraru.

"Kamu tahu, kan, dua orang itu bukan orang sembarangan?" tanya si albino dengan nada menuntut. Soraru mengeratkan genggaman. "Pada akhirnya aku masih hidup, kan?"

Fake Me [Soraru Utaite Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang