Assalamualaikum gaes...
Long time no see 😄Udah dua bulan aku gak UP lapak TFWY lama banget ternyata.
Pasti kalian pada bingung kenapa aku ngilang tiba-tiba. Karena malam ini UP perdana aku yang udah dua bulan aku bakal jelasin sedikit.Sebelumnya aku minta maaf yang sebesar-besarnya ngegantungan kalian selama dua bulan🙏🙏🙏
Tapi bener gaes aku sama sekali gak maksud bikin kalian penasaran selama itu.Jadi gini HP aku tu tiba-tiba error gaes..
Bener bener gak bisa di pake buat ngetik karena screen touch yang bermasalah. Pengen nya sih beli yang baru tapi gak bisa gaes banyak banget pengeluaran. Makanya di perbaiki dulu dan Alhamdulillah sekarang udah bisa di gunain lagi 😆Sekali lagi maaf ya gaes 🙏🙏
Oke seperti nya curhatan aku kebanyakan. Cuss kalian langsung baca gaes 👇👇
Jangan lupa cek yang typo 😉
Happy reading 💕
---🍀---
Tatapan aneh mengiringi langkah kakinya tapi itu tak menyurutkan senyum yang dari tadi terus mengembang di bibirnya. Terserah tanggapan orang yang penting hati nya lagi di penuhi bunga mekar mengingat restu sang mama padanya. Sungguh rasanya seperti aka-
"Senyum sih emang ibadah tapi kalo keterusan yang ada di sangka gila."
Sontak kepala sammuel menoleh ke sumber suara yang sudah merusak mood nya pagi ini. Matanya memicing melihat laki-laki yang menatapnya dengan tatapan sok polos.
"Hanya mengingatkan hari ini mister ada jadwal bimbingan sama saya.." tutur Iqbal ramah yang bagi sammuel sungguh menyebalkan.
Tak mau menambah kekesalan sammuel memilih melanjutkan langkahnya tanpa menanggapi Iqbal. Hari ini sudah dia klaim hari bahagia karena mama sudah ada di pihaknya.
Iqbal mencebikan bibirnya kesal karena umpannya gagal membuat dosennya kesal. "Pantesan gak bisa dapetin hatinya mbak Milla kurang ramah lingkungan gak kayak bang Farrel udah- eh mister kok balik lagi?."
Jantung Iqbal ketar-ketir saat mata elang sammuel menatapnya penuh amarah. Duh kenapa suasananya mendadak horor gini? Apa Voldemort barusan lewat atau dosennya ini kerasukan Dementors.
"Bicara apa kamu tadi?." Tanya sammuel tajam.
Mulut Iqbal entah kenapa terasa kaku ingin membuka suara dan akhirnya yang terlihat adalah mulutnya mangap-mangap persis ikan.
"Kenapa diam? Jawab saya!." Sentak sammuel dengan mata melotot kesal.
Tangan Iqbal spontan terangkat mengacungkan jari telunjuk dan jarik tengahnya. "Bo-boong mister, saya cuma becanda. Bener deh gak serius tadi."
"Sekali lagi bicara begitu, sidang skripsi kamu saya pending tahun depan." Ujar sammuel dengan nada datar.
Mendengar ancaman sang dosen Iqbal mengangguk kaku. "Ba-baik mister.."
Merasa puas melihat wajah pias mahasiswa nya itu sammuel pun melepaskan tatapan tajamnya. Dalam hati mencibir tingkah iqbal yang membandingkan dirinya dengan Farrel yang jelas-jelas lebih unggul dirinya dari segi manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED FATED WITH YOU! ( Slow Update)
General FictionSEQUEL dari Khadijah Abad 21... FOLLOW SEBELUM BACA!!! Blurb "Apakah pendosa sepertiku masih pantas mengharapkan takdir berpihak kita bersatu...?" Di saat cinta dan penyesalan datang terlambat, saat itu juga logikanya menyadari dia telah pergi denga...