tigapuluhdelapan

10.4K 1.1K 120
                                    

🌚🌚🌚

...

Sesampainya di London, tepatnya di Soho, mereka segera beristirahat menuju hotel. Bukan maksud berleha-leha atau bagaimana, tapi akan berbahaya jika nanti terjadi sesuatu hingga membuat mereka lengah.

"No, simpen elah pistol nya, mau nembak apaan lu? Mau dipenjara ha?!" Seru Mark kesal karena sedaritadi Jeno berlagak seperti SPY yang mengendap-endap.

"Latihan bang, oiya kamar papa dimana? Tidur sama siapa?" Jeno bertanya sambil menyimpan pistolnya pada tas khusus

"Kamar papa di atas, yang VVIP, satu lantai sama temen papa, ya jelas tidur sendiri, yakali sama Daddy John." Ujar Mark lalu bersender pada Headbed dan membuka handphonenya.

"Oh, yaudah gua mandi dlu." Jeno mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Mark mengangguk lalu membuka handphonenya, mengecek setiap email dan juga lokasi dimana Hendery berada untuk mengetahui lokasi sang Mama.

Mark terus berkutat dengan handphonenya, hingga tak teras sudah 1½ jam. Dan Jeno belum keluar dari kamar mandi.

"Si Jeno mandi kayak cewek anjir." Mark mengeluh bosan lalu mulai bermain dengan google.

Handphone Mark merupakan samsung keluaran terbaru Omong-omong. Dia sempat menggunakan Iphone, namun entah kenapa asing buatnya dan kembali pada android tercinta.

"Hey Google! Gua nikah kapan?" Tanya Mark pada ponselnya

Bukannya jawaban tanggal, malah jawaban dari menjengkelkan yang membuat Mark mendatarkan ekspresi wajahnya.

Namun, mata Mark tiba-tiba terfokus pada kata kunci yang disarankan google, 'pernikahan termewah sepanjang masa.'

"Ah pasti si papa gak masuk." Gumam Mark dan mengklik kata kunci tersebut.

Lalu detik berikutnya Mark memekik kaget

"OH MAI GOD!" Pekik Mark

Mark mengklik artikel tersebut, sungguh ia penasaran tak kepalang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark mengklik artikel tersebut, sungguh ia penasaran tak kepalang.

'...biaya pernikahan tersebut menyentuh angka 150 triliun rupiah. CEO tampan terkenal ini mengungkapkan bahwa ia tak masalah, karena Jaehyun yakin kali ini ia bertemu Jodohnya yang tepat...' 

"Anjir, pantesan nikahan kemarin mewah banget.." Monolog Mark

"Duh, kebayang si papa bucin ke mama. Hihh,, jadi pengen nampol inget kadar bucin papa." Seru Mark

"Jeno tampan selesai mandi!!" Seru Jeno sambil menyisir rambutnya yang masih basah dengan jari.

"Lamat amat, ngapain lu?" Tanya Mark

"Biasa..." Jawab Jeno sambil mengambil alat pencukur jenggot.

"Boker?" Tanya Mark

"Coli." Jawab Jeno santai

.
.
.
.

Sekarang, Achana entah mengapa merasa sedikit aman, batin nya merasakan Jaehyun ada disini. Namun, Achana menganggap itu hanya halusinasi belaka, karena bagaimanapun juga, sekarang ia berada di kamar mewah yang tetap asing baginya meskipun sudah lebih dari seminggu Achana disini.

Achana terus berdoa, semoga anak-anaknya tetap sehat, tak terkecuali keluarganya.

Ceklek...

Achana enggan melirik ke arah pintu, karena pasti hanya maid atau bahkan Eunwoo atau Iqbaal yang datang sendiri untuk mmengantarkan makanan dan mengecek keadaannya.

"Achana,," Suara asing lagi... Apakah maid baru?

"Aku Hend- ekhem, aku Derry.." Ujar lelaki itu

Achana menengok dan mendapati wajah yang sedikit mirip dengan cameo film favoritnya yaitu upin ipin. Seperti Badrul?

"Baik, tunggu sebentar. Saya akan memanggilkan seseorang untuk membantu anda." Ujar lelaki berbana Derry itu sambil memberi beberapa kode pada tangannya yang sering Achana lihat untuk membuat orang rileks.

Derry pun menghilang saat pintu tertutup kembali.

Achana terdiam, otaknya benar-benar bekerja keras. Achana melirik kearah nampan, terdapa gelas kaca disana, Achana mengambil kasar gelas itu dan membanting nya hingga pecah.

Achana mengambil bagian bawah gelas yang kini terdapat sisi tajam, entah kenapa, tapi Achana merasa ia memang harus melakukan ini.

SRET!!!

BRUK!!

"Hiks.. Sakit..." Achana melukai tangannya.

Tak main-main, Achana menancapkan ujung pecahan gelas yang menjadi tajam di dekat urat nadi dan kemudian menariknya hingga ke pundak.

PRANG!!!

Tak berhenti sampai disitu, Achana membuat luka yang lebih parah, ia mengambil piring keramik itu dan memukulkan nya pada kepalanya sehingga darah mengalir deras dari belakang kepala Achana.

Achana tersenyum, kepalanya pusing, perlahan kesadarannya memudar.

"Mas Jaehyun..." Lirih Achana sebelum menutup matanya

.
.
.

Srett!!

Prang!!!

Jaehyun membelakkan matanya, gelas wine nya tiba-tiba saja jatuh, dan entah mengapa hatinya mendadak tak enak. Jaehyun tak segera membereskan pecahan tersebut melainkan ia melirik kearah laptop miliknya yang masih menyala dan juga menampilkan wajah sang istri yang tengah tersenyum.

"Kamu kenapa dek? Kamu dimana?" Lirih Jaehyun

"Hiks... Kamu.. Kamu gapapa kan dek?? Hiks..." Pertahanan Jaehyun runtuh.

Seperti kebiasaan untuk Jaehyun menangis malam-malam saat istrinya menghilang.

Jaehyun memejamkan matanya, entah mengapa suara lirihan Achana memenuhi pikirannya. Diikuti oleh wajah murung dan frustasi Achana.

Drrttt...

Drrrtttt...

Getaran handphone menyadarkan Jaehyun, Jaehyun menghapus air matanya dan berdeham untuk menyembunyikan suara bekas tangisan.

"Pah!" Seru Mark

"Mama Achan ada di rumah sakit NHS Tayside!" Lanjut Mark

"Atur strategi." Jawab Jaehyun singkat lalu mematikan panggilan secara sepihak.

Jaehyun menatap langit-langit kamar hotelnya. Lalu memejamkan kembali matanya.

"Kamu gapapa kan dek? Kamu bisa bertahan kan?" Lirih Jaehyun.

.tbc.

Nahloh.

Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang