Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)

bagian 1

Hidup dengan segala tatakrama dan aturan benar-benar menyebalkann. Kenapa juga aku harus bersikap sopan dan anggun bagai putri raja, ketika semua orang bahkan mengadili seseorang tanpa berbelas kasih.

Mempunyai kekayaan di dalam dinding ini memang membuat hidup makin terkekang. Di luar dinding ada titan, dan di dalam dinding, para penjilat dan orang-orang serakah. Pantas saja dunia ini di sebut neraka.

Ah, tapi untunglah ada satu lelaki tampan di dalam dinding, jadi hidup ini tidak terlalu membosankan.

'aku pasti akan menemuimu, kau tenang saja ya' gumamnya sambil melihat lukisan yang berada di pintu antara kamarnya dan balkon.

Matanya terus melihat lukisan itu hingga netra abunya menyadari kalau jam emas yang tadi ia simpan sebelum mandi di sebelah lukisan menghilang.

"sialan-sialan itu"desisnya

tok.. tok..

"Nona, waktunya makan malam. Tuan Duke sudah menunggu anda"
Suara pelayan di balik pintu besar itu terdengat dengan pelan.

"Aaa, pergilah. Aku sedang bersiap"

Suara langkah kaki yang kian memelan menandakan bahwa sang pelayang yang sopan itu pergi.

Menyebalkan sekali melihat wanita-wanita itu sok baik kepadanya. Pelayan-pelayan tidak tau diri itu. Haruskah ia menunjukan sikap tegass untuk para babi itu?.

Ah lagipula, atasan mereka juga suka mencuri. Anak buahnya juga pasti tidak jauh. Dasar.

"aku akan pergi, tapi tidak usah khawatir, kita akan segera bertemu. Aku pasti akan menyelesaikan semua urusanku dengan cepat."

Langkah kaki yang anggun itu terus melangkah menuju pintu kamar. Bersiap pergi ke ruang makan dan menuruti perintah untuk makan malam dari lelaki yang menyandang gelar Duke di seantero negeri

Ayahnya.

Tepat sebelum pintu kembali di tutup, gadis itu kembali melihat lukisan dan tersenyum lembut.

"Tunggulah beberapa hari lagi ya Levi."

***

2020