04- Nara Pacaran?

30 4 0
                                    

I'm in love
Ini yang kurasakan
I'm in love
Saat berjumpa dirinya
Dan kutatap matanya
Untuk katakan
'Ku cinta

Waktu berlalu
Kau selalu denganku
Mengubah semua hari gelapku
Kau hapuskan kenangan pahit yang kupikir
Tak bisa kuhapuskan

I'm in love
Ini yang kurasakan
I'm in love
Saat berjumpa dirinya
Dan kutatap matanya
Untuk katakan
'Ku cinta

I'm in love
Kugenggam erat tangannya
I'm in love
Takkan kulepas selamanya
Mungkinkah tiba saatnya
Untuk katakan
'Ku cinta

~Yang Kurasa‐Reza Darmawangsa~

Vote dulu dongg.

Happy Reading—

"Ra beneran sama Osis gila itu?" Nala mencekal tangan Nara. Osis gila yang di maksud Nala adalah Reyhan. Osis yang katanya adiknya waktu pertama kali MOS menghukumnya dengan tidak wajar. Masak hukumannya pulang bareng, date, dan seterusnya. Itu namanya modus!

Tapi sepertinya akhir-akhir ini Nara dekat dengan Reyhan dan ada gosip yang mengatakan bahwa mereka pacaran. Sekarang ia menanyakan kebenaran berita tersebut langsung dari mulut Nara.

"Iya kenapa?! Iri lo?" Ujar Nara galak. Nara melepas cekalan Nala.

"Gue aduin lo ke Ayah!" Ancam Nara. Nala membalikan badan berjalan menjauh. Mereka kini berada di belakang sekolah.

"Tukang ngadu!" Ejek Nara.

Nala memmbalikan badan. "Biarin wleee" Nala menjulurkan lidahnya. "Lo gak kasian sama Fino yang udah berjuang buat lo ha? Dan dengan gampangnya lo nerima Reyhan gitu aja? Gue sahabatnya Fino dari kecil, gue tau betapa sukanya dia sama lo"

"Tapi dia playboy kayak lo" elak Nara.

"Karena lo bilang kalo lo cuma mau TEMENAN" Nala menekan kata temenan agar Nara sadar akan hal itu.

"Dulu gue masih SMP dan gue belum mau namanya pacaran. Gue bukan lo Nal" matanya bertatap tatapan tajam. Di mata keduanya tidak ada canda tawa seperti biasanya. Nala kecewa dengan Nara yang begitu saja menerima Reyhan.

"Tapi setidaknya lo gak ngomong kayak gitu dulu. Lo gak tau gimana hancurnya dia setelah lo tolak. Gue sama Haikal yang tau. Semaleman dulu kita gak tidur cuma gara-gara lo tolak dia. Dan lo tau kan gimana juga gue hancur setelah di tolak cinta pertama gue?" Tanya Nala. "Dan setelah lo tolak. Apa Fino berubah akan lo? Dia selalu ada di saat gue ninggalin lo, dia nemenin lo kemana aja pas lagi sedih. Dia selalu ada buat lo. Apa lo masih ngelak sama perjuangannya. Dan lo begitu aja nerima Reyhan yang baru aja lo kenal" Nara terdiam. Semua ucapan kembarannya benar. Tapi... entahlah.

Nala membalikan badannya kembali.

"Nal jangan ah" rengek Nara tiba-tiba. Percayalah bahwa ketika Nara merengek ia nampak seperti anak kecil yang manja apalagi ia memasang wajah ter-imutnya sambil mengedip-kedipkan matanya. Tangannya ia gabungkan kemudian ia letakkan di pipinya, giginya meringis. Memamerkan giginya yang tidak rapi.

"Kenapa? Takut?" Tanya Nala.

"Iya"

"Takut sama Ayah apa Fino?" Tanya Nala.

"Dua-duanya"

"Makanya gausah sok-sok pacaran masih kecil juga" nasehat Nala. Ia mendekat ke arah Nara dan mengusap-usap rambutnya. Tapi bukannya Nara luluh kini dirinya meledak. Tangan Nala di tepis begitu saja dari rambutnya.

The Story Of TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang