17. Hari Bahagiaku

101 5 0
                                    

Abimanyu pov

'Ini hari kedua dia terbaring diam dirumah sakit ini dan dua hari pula aku menunggunya untuk membuka mata, dia terdiam dengan wajah pucat pasi bedanya kini dia sudah bernafas walau lemah dan melalui oksigen. Kemarin adalah hari paling mengerikan dan penuh emosi bagiku, masih terngiang kala Arjuna memberitahu bahwa Radinda tengah tertimpa masalah berat. Hal ini dapat diketahui olehnya dari sang sepupu yang juga merupakan tamu undangan di pesta itu. Dengan masih menggunakan seragam lengkap aku bergegas ketempat acara setelah minta tolong pada Arjuna agar menggantikan aku berjaga lalu dengan berbekal alamat yang diberikan Arjuna akupun menuju kesana, tak sampai 20 menit akupun sampai namun hatiku mencelos pedih saat melihat orang yang aku kasihi terbaring dilantai tanpa daya diberi pertolongan pertama bahkan yang oleh seorang ahli medis telah diumumkan bahwa tak ada tanda kehidupan di jantung dan nadinya saat itulah nyawaku seakan terenggut paksa dari tubuhku aku terhuyung sambil mendekap tubuhnya didadaku kepalaku tertunduk dan akupun menangis tanpa suara bahkan Arimbi yang memaksa mengikuti diriku sudah menangis sesenggukan sambil bersimpuh disampingku, kepalaku baru terangkat saat Mas Bagas dengan lantang berkata "Adikku takkan pergi seperti ini Bi adikku pasti kuat jadi ayo tegarkan hatimu yakinlah dia masih bersama kita!" saat itulah aku seakan mendapat cahaya dengan sigap ku angkat tubuhnya dalam dekapan menyongsong tenaga medis yang datang membawa brangkar dan segera memasang alat pernafasan pada Radinda untuk selanjutnya mengantarkan kami ke rumah sakit terdekat dengan ambulance. Kini hanya dengan mendengarnya bernafas sungguh mengalahkan simponi terindah dalam hidupku dua jam kemudian Mama dan Papa datang setelah mendapat kabar dari Dan Yon yang tak lain adalah adik terkecil Papa yang telah diberitahu oleh Arimbi. Aku tak tahu apa yang terjadi setelah kepergianku dari tempat itu untuk mendampingi Radinda kerumah sakit namun dari yang kucuri dengar Papa dan Ayah Radinda akan tetap mengusut tuntas kasus ini karena telah mencelakakan Radinda bahkan hampir saja merenggut nyawanya, Karenanyalah Papa sudah menghubungi om Hendrawan sahabat ayah semasa SMP yang kini menjadi petinggi POLRI yang bertugas di POLDA JATIM.

Semua tamu yang ingin menjenguk datang secara silih berganti namun yang boleh masuk hanya satu sehingga untuk mempersingkat waktu secara bergantian hanya yang lebih tua yang masuk untuk memberi semangat pada Radinda sementara yang muda harus puas melihat di dinding kaca ruangan.Tadi setelah sholat magrib berjamaah dengan Mas Bagas kami berdua mengaji bersama disamping Radinda tapi sesaat lalu dia pamit membeli sesuatu untukku dia memaksaku agar aku makan karena dari kemarin aku tidak memasukkan makanan apapun dalam perutku selain air putih. Saat aku larut dalam lantunan ayat suci yang kubaca kurasakan sebuah tangan menggapai pergelangan tanganku dan seketika aku terkejut bukan main kusudahi bacaanku ketika sadar Radinda yang melakukannya. Dia yang memejamkan matanya namun dengan tangan yang masih menggenggam pergelangan tanganku terima kasih ya Allah setidaknya melalui sentuhan tangannya aku mengetahui dia merespon keberadaanku.

Abimanyu pov end

Pintu kamar terbuka masuklah Bagas kedalam sambil mengucap salam yang dibalas Abimanyu setelahnya lalu dia memberi sesuatu dalam paper bag pada Abimanyu dan memberi tanda agar Abimanyu membukanya dan bergegas makan walau sesuap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar terbuka masuklah Bagas kedalam sambil mengucap salam yang dibalas Abimanyu setelahnya lalu dia memberi sesuatu dalam paper bag pada Abimanyu dan memberi tanda agar Abimanyu membukanya dan bergegas makan walau sesuap.

JANJI SUCI MAS ABI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang