19. You and Me

937 126 3
                                    

"You and me; not us."


~♥~


Sudah hari kedua sejak tragedi naas menimpa Jeongguk, dan selama itu juga Jeongguk belum sadarkan diri. Matanya tertutup ditambah infus yang tertancap ditangan kirinya. Wajahnya yang seputih susu itu kini terdapat beberapa goresan yang tidak memudarkan pesonanya. Pipi yang biasanya merah bersemu karena digoda Taehyung, kini ada baret yang tetap saja akan membuat Taehyung gila disetiap detiknya jika bersemu.

Taehyung mengelus pipi gembil Jeongguk yang sedikit menirus, hanya sedikit saja. Memberikan ciuman sayang didahi, hidung dan bibir Jeongguk secara bergantian.

Jeongguk, sumpah Taehyung rindu.

Rindu Jeongguknya yang selalu manja padanya, rindu Jeongguknya yang merengek minta susu pisang dan stroberi serta Jeongguknya yang cemberut jika dicueki.

Jeongguknya, punya Taehyung saja. Punya Taehyung yang sangat ia rindukan.

"Jeongguk mimpi apa, sayang?" lirih Taehyung, berharap didengar oleh pujaan hati.

Orang tua Jeongguk, Mingyu dan Taera yang baru masuk, melihatnya saja ikut merasakan betapa besar rindunya Taehyung pada Jeongguk, lelaki yang membuat Taehyung gila lebih dari 3 bulan ini.

"ketemu cowok ganteng atau cewek cantik disana, ya? Sampe nggak mau bangun?" ia bermonolog lagi.

Mama Jeongguk yang melihatnya tidak sanggup, dan pergi lagi meninggalkan Taera Mingyu bersama Taehyung yang merindukan Jeongguk yang tengah ia tatap.

"Jeongguk, Taehyungnya kangen nih."

Setetes air mata turun, membasahi pipi Taehyung yang menirus. Melihat seseorang yang disayang dan dicinta tengah berbaring tak berdaya diranjang rumah sakit, membuat hati Taehyung teriris. Jika saja Taehyung bisa menggantikan posisi Jeongguk saat ini, maka tanpa perlu sedetikpun berpikir, Taehyung akan menggantikan posisi Jeongguk.

Taehyung menggenggam jemari lembut yang menjadi salah satu favorit Taehyung. Mengecupnya perlahan, dengan air mata yang jatuh dipunggung tangan Jeongguk.

Kali ini tangisan Taehyung disertai isakan, terdengar sangat berat tangisan itu.

Rasanya dada Taehyung sesak sekali sampai bernafaspun rasanya sulit.

Ya Tuhan, Taehyung benar-benar mencintai Jeongguk.

"kak."

Taera memeluk erat Taehyung dari belakang, memberikan semangat sebesar yang ia mampu berikan. Melihat kakak kandungnya yang tidak pernah jatuh cinta, dan kemudian jatuh cinta untuk pertama kalinya lalu terluka seperti ini, membuat Taera ikut lara.

Dia menghapus jejak air mata dipipi Taehyung. Menggeleng pada Taehyung tanda kalau Taera melarang Taehyung menangis lagi.

"jelek." kata Taera, sedikit terkekeh.

Taehyung tersenyum kecil, sangat kecil.

Taera mengusap-usap pipi Taehyung sayang. "pipinya tirus, ada lingkaran hitam sekitar mata, ada kantung matanya. Jelek banget. Kak Jeongguk nggak bakal suka liatnya. Nanti kalau Kak Jeongguk bangun, Kakak bisa-bisa diputusin loh."

"omongannya." kata Taehyung sambil menatap kesal.

"ya makanya, ayo istirahat. Nanti ganteng lagi."

"nanti Jeongguk bangun."

"Kak Taehyung, bener kata Taera." Mingyu menimpali. Bangkit dari sofa, mendekati ranjang Jeongguk, menatap sahabatnya yang sangat ia sayangi dengan sendu. Lalu matanya menatap Taehyung, senyum itu muncul.

"gue tahu, Kak. Meskipun dipaksa tidur lo pasti nggak akan bisa. Jadi, seenggaknya please lo makan. Selama dua hari ini, gue cuma liat lo makan roti dari Taera, itupun cuma sesuap. Gimana kalo Jeongguknya bangun, lo-nya yang malah masuk RS?"

Taera mendelik, "eh, Kak!"

Mingyu mengangkat kedua alisnya, menantang. "ya lagian, nggak mau makan."

Taehyung tersenyum. "gue nggak apa-apa, kok. Gue mau nemenin Jeonggukie gue sampe bangun. Gue  nggak nafsu makan juga."

"kak, please. Cuma 10 menit. Makan deh." Mingyu terdengar geram. Menghela nafas pelan, memberi arahan Taera untuk memaksa Taehyung makan.

"pokoknya makan! Nggak mau tau!" Taera menarik Taehyung agar beranjak dari kursinya, tentu saja dibantu Mingyu yang ikut menarik membuat Taehyung kesal.

"iya! Gue makan! Tapi lepasin!" kata Taehyung, kesal.

Mingyu dan Taera menyengir. "nah, gitu kek."

Taehyung menatap tidak suka, lalu ia mendekat ke ranjang Jungkook. Mencium perlahan kening, hidung dan bibir Jeongguk sayang. Pamit sebelum pergi makan dikantin rumah sakit.

"Jeongguk, aku makan sebentar ya, sayang."

•••

Taera melihat Taehyung yang makan dengan kecepatan yang sumpah sangat cepat.

"pelan-pelan, Kak."

Taehyung menggeleng, menatap Taera sebentar. "nggak, nanti Jeongguk bangun, Kakak nggak tahu."

Helaan nafas terdengar dari bibir Taera, akhirnya Taera hanya bisa menatap saja. Taehyung suka keras kepala. Percuma Taera beritahu, tidak akan didengar. Hingga akhirnya suapan terakhir, tapi dering di ponsel Taehyung berbunyi.

Taehyung mengangkat, mengernyit ketika melihat penelpon adalah Mingyu.

"Kak, Jeongguk bangun!"

Debuman dihati Taehyung seakan bersuara kencang, terlalu senang hingga langsung berlari meninggalkan sesendok nasi yang hampir masuk kemulutnya. Diikuti Taera yang ikut berlari.

Hingga tiba dipintu rawat inap Jeongguk, hati Taehyung bergumuruh. Tidak sabar melihat simanisnya yang mungkin sekarang tengah tertawa, karena demi apapun Taehyung bisa mendengar tawa itu sekarang.

Taera menepuk bahu Taehyung, tersenyum lebar. Mengangguk sebagai tanda ini saatnya Taehyung bertemu Jeongguk.

Ceklek.

Pintu terbuka.

Dan benar, saat membuka pintu Taehyung melihat tawa itu. Sebentar. Hingga Jeongguk menghentikannya setelah melihat Taehyung yang baru masuk kedalam kamarnya. Saling memberikan tatapan rindu, namun salah satunya menambahkan tatapan terluka.

Mata Jeongguk melihat seseorang dibalik punggung Taehyung. Saat itu juga Jeongguk membuang muka.

Taehyung terkejut, tentu saja.

"Taehyung sudah datang, nak. Kalau begitu Mama sama Papa tinggal sebentar. Kalian pengen kangen-kangenan, kan. Kami tinggalkan kalian berdua, ya."

Setelah mengucapkan itu, Mama dan Papa Jeongguk, Mingyu dan Taera pergi. Meninggalkan Taehyung yang menatap Jeongguk yang sedang menatap kearah jendela.

Tidak, Taehyung tidak terluka. Rasa rindunya terlalu banyak sampai-sampai rasa lukanya tertutupi. Taehyung mendekat, hingga sampai disebelah Jeongguk yang masih saja tak mau menatapnya.

"Jeonggukie ---"

"aku ingin kita selesai."

Didetik itu juga, Taehyung hancur seketika.

-tbc

Our Story [KTH&JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang