36 | In A Sunny Day

278 22 1
                                    

Hari ini cuaca pagi sangat cerah dan sejuk. Courtney pun menggunakan kesempatannya untuk bersepeda pagi di Green Park London sembari mendengarkan lagu menggunakan headsetnya, seperti biasa.

Namun, karena Courtney yang terlalu larut dalam suasana olahraganya pagi itu, ia tidak menyadari kalau baru saja ia bersepeda melewati seorang laki-laki yang juga sering berolahraga pagi di taman itu. Dia Luke. Perempuan itu tak sadar, namun Luke langsung sadar kalau Courtney baru saja melewatinya. Spontan, dia tentu saja langsung senang.

"Courtney!" panggil Luke dengan suara keras. Namun, perempuan itu tidak menoleh ataupun berhenti. Luke pun mempercepat larinya sambil terus-terusan memanggil Courtney.

Saat Luke sudah hampir dekat dengan Courtney, saat itu pula Courtney samar-samar mendengar ada yang memanggilnya. Ia pun menoleh kesana kemari hingga ke belakang dan mendapati Luke yang tengah berlari ke arahnya.

"Luke─AAAHHH!"

Karena Courtney dan sepedanya tidak seimbang, ia pun terjatuh. Namun, Luke dengan gerakan yang cepat langsung berlari dan kini berhasil menjadi alas Courtney mendarat di rerumputan taman.

Courtney yang berada di atas Luke masih memejamkan matanya dan dengan jantung yang masih berdegup cukup kencang. Sementara itu, Luke yang menjadi bantalan untuk Courtney justru hanya terkekeh dalam diam dengan kedua tangannya yang memeluk Courtney.

"Apakah nyaman?"

Oh, Ya Tuhan! Ini benar-benar kesalahan! Ini suatu ketidaksengajaan! Courtney berteriak dalam hati setelah sadar kalau ia belum beranjak dari posisinya sekarang. Sontak, dengan gerakan yang cepat, Courtney pun langsung beranjak dan memalingkan wajahnya ke arah lain, yang penting tidak menatap Luke.

Luke bangun sambil terkekeh. Namun, tiba-tiba saja ia mengerang kesakitan dan memegang punggungnya sendiri.

Courtney yang mendengarnya langsung menoleh dan menatap Luke khawatir. "Apa? Ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya Courtney beruntutan.

Luke menatap Courtney sejenak. Sungguh menggemaskan melihat Courtney yang terlihat khawatir padanya sekarang, pikirnya.

"Kenapa? Bagian mana yang sakit?" tanya Courtney khawatir.

"Punggungku," timpal Luke sambil memasang wajah melasnya dan mengusap punggungnya. Courtney pun beranjak untuk mengelus punggung Luke dengan cemas.

"Ya ampun, aku benar-benar minta maaf. Kau juga sih! Kenapa juga kau langsung menangkapku?!"

"Kalau aku tidak menangkapku, mungkin kau sekarang yang mencium rumput, kan? Jadi, bukankah lebih baik kau menciumku?"

PLAKKK. Courtney langsung memukul punggung Luke dengan cukup keras, membuat Luke mengerang sakit.

"Kenapa kau memukulku?!" seru Luke.

"Lebih baik aku mencium rumput!" seru Courtney balik. Kemudian, dia beranjak sambil membersihkan pakaiannya.

"Hei, tunggu!" seru Luke yang juga menyusul Courtney berdiri.

"Kenapa? Aku harus membayar kebaikanmu karena menolongmu, begitu?" tanya Courtney dengan galak.

"Ah, ide yang bagus! Kau pintar juga, ya? Nah, sekarang kau harus membayarnya!"

"Apa?" Courtney bertanya tak percaya. Sementara Luke tersenyum bangga sambil mengendikkan bahunya.

Courtney menghela napas. "Baiklah. Ucapan terima kasih sudah cukup, bukan?" tanyanya.

Luke terlihat sedang berpikir, sebelum akhirnya ia berkata, "Daripada hanya kata-kata, bagaimana kalau diganti yang lain?"

15 Seconds - Bachelor Love Story #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang