11

270 57 12
                                    

"Hyung.." ucap taeyong

"Apa?" jawab suga

"Apa pendapat lu soal sowon?" tanya taeyong

suga diam dari aktifitasnya, dia sedikit terkejut dengan pertanyaan taeyong yang mendadak, dia berusaha mengontrol ekspresi wajahnya setenang mungkin agar taeyong tidak segan padanya

"Kenapa lo nanya gw?" tanya suga kembali

"Kita udah lama sama-sama lu udah gw angep kaya sodara gw sendiri" ucap taeyong

"Sowon... gw rasa dia masih sama kaya dulu, cewek sok kuat yang lu kenalin sama gw waktu itu" ucap suga setelah diam beberapa saat

"Apa dia masih sowon yang dulu?" gumam taeyong

"Waktu tadi gw ngelihat sowon..." gumam suga

flasback

mata sowon terbuka ia melihat sosok pria yang mengengam tangannya, iya dia adalah taeyong duduk dengan mata tertutup dan tangannya mengengam tangan sowon.

sowon melihat intens pria di depannya itu, ia tidak berniat membangunkannya atau pun melepaskan tangannya dari taeyong. jam sudah menunjukan pukul 2 malam pantas saja taeyong tertidur dan ternyata sedari tadi ia menunggu sowon bangun dari tidurnya.

"Kenapa lu keras kepala? gw bisa bunuh lu kapan aja" gumam sowon sangat pelan

sowon melihat dada taeyong yang sedikit terbuka, terlihat sebuah tato yang bertulis T.S sama seperti yang sowon milili di dadanya, tato itu di buat saat mereka masih berpacaran yang memiliki arti taeyong dan sowon, selama ini sowon tidak menghapus tatto itu hanya saja ia menyembunyikan dengan menutupinya dengam plester semua orang di beritau sowon itu adalah bekas luka sowon yang memalukan, orang mengira luka yang di maksud sowon adalah luka tembak dan semacamnya namun luka yang sebenarnya adalah kenangan.

sowon menyentuh dadanya sendiri, ia kembali menatap wajah taeyong, tangannya mulai bergerak mendekat wajah taeyong, ia menyentuh rambut taeyong, namun ia kembali menjauhkan tangannya secara tiba-tiba kenangan buruknya selalu menghantuinya dan mengingatkan rasa sakitnya, sowon menarik tangannya dari gengaman taeyong hingga membuat taeyong terkejut dan bangun dari tidurnya

"Sowon..." ucap taeyong

sowon hanya diam tidak melihat kearah taeyong, wajahnya sangat berbeda sebelum taeyong bangun, ia seperti menyembunyikan sikapnya yang lembut dari taeyong

"Pergi" ucap sowon

"Apa masih ada yang sakit?" ucap taeyong yang asik sendiri mengecek setiap inci kaki sowon

"Yak! lu ga denger gw bilang apa?" ucap sowon mulai kesal

taeyong tidak mengubris sowon, melihat itu, sowon beranjak dari tempat tidurnya namun sebelum sowon benar-benar berdiri taeyong mendorongnya hingga berbaring kembali

"YAK!!" teriak sowon

"Gw benci lihat darah lu, jadi silahkan diem disitu jangan bikin luka lu makin parah, gw bakal pergi" ucap taeyong

tok tok tok...

tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu, tidak lama masuk seorang pria berambut hitam mendekati taeyong, sowon menatap pria itu, suga batinnya, sebaliknya suga juga menatap sowon sekilas sebelum mengalihkan pandangannya ke taeyong

"Ada telpon.." ucap suga ke taeyong

"Setelah ini gw keluar" jawab taeyong

setelah mendengar ucapan taeyong suga beranjak pergi namun sebelum itu suga menatap ke arah sowon, entah tatapan apa itu, tidak bisa di pungkiri suga pernah benar-benar membenci sowon terakhir kali, setelah itu suga keluar dari sana

ARIADNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang