5. Polyjuice

840 116 12
                                    

Selene bangun dan mendapati dirinya tertidur di pangkuan Draco?, Selene juga tidak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi dan apa yang terjadi setelah ia tertidur.

Seingatnya Draco duduk di kursi didepannya, sontak Selene duduk. Draco yang sekedar memejamkan matanya langsung membuka mata dan melirik Selene.

"Ada apa?", tanya Draco, ia menatap Selene yang tampak kebingungan.

"Kenapa aku bisa ada di pangkuanmu?", Selene mengangkat sebelah alisnya, menatap Draco dengan curiga.

"Oh, kau menarik tanganku ketika aku lewat di depanmu", Draco berbohong, ia ingin mengerjai Selene sekali-sekali.

"Hah!? Aku? Tidak mungkin, jangan berbohong!", Selene mengancam Draco.

"Untuk apa aku berbohong?", Draco menyengir.

"Terserah!", Selene keluar dari ruang utama Slytherin.

Draco sedikit tertawa, ia mengikuti Selene dari belakang diam-diam.

-

Selene berjalan mengelilingi koridor, tiba-tiba ia menyadari bahwa lantai koridor di depannya sedikit basah.

Selene berjalan mendekat untuk mengecek keadaan, ia sedikit terdiam karena yang ia lihat adalah Mrs.Norris, kucing Mr.Filch membeku dan di gantung. Di sampingnya ada tulisan "Ruang Rahasia telah di buka. Musuh keturunan-Nya, berhati-hatilah"

Selene ingin memegang Mrs.Norris namun ia mendengar suara kaki, Selene ditarik mundur oleh Draco.

"Apa yang kau lakukan?", tanya Draco menatap Selene, nada bicaranya terdengar kesal.

"Apa? hanya mengecek", balas selene.

"Ada orang", Draco menarik Selene pergi dari tempat itu.

Draco membawa Selene kembali ke ruang utama Slytherin. "Diam disini. Jangan keluar!", ucap Draco memerintah.

"Aku ingin keluar", Selene berjalan melewati Draco tanpa memperdulikan kata-katanya tadi.

"Hey, Kau lihat kan dinding itu ditulis menggunakan apa? Itu darah! Jangan keluar, biar aku saja yang melaporkan", ucap Draco sambil menahan kedua bahu Selene menahannya untuk tidak keluar.

Selene hanya terdiam, ia tau Draco buka orang yang suka dibantah. Seandainya bukan karena Narcissa, Selene tidak akan menurut.

Narcissa memberi pesan agar Selene menjaga Draco dan juga menuruti Draco disaat-saat genting, walaupun Draco bukan orang yang serius dan tampak selalu bermain-main namun ia bisa diandalkan disaat situasi genting.

"Baiklah", Selene duduk, menunggu di ruang utama Slytherin.

"Gadis pintar", ucap Draco kemudian pergi melapor kepada Madam Pomfrey yang tidak sengaja berjalan didekat asrama Slytherin.

Beberapa menit kemudian Draco kembali bersama beberapa anak Slytherin, seperti biasa kebanyakan akan langsung menuju kamar mereka masing-masing.

Draco berdiri didepan Selene.

"Bagaimana?", tanya Selene meminta jawaban, ia menahan rasa penasarannya seadri tadi.

"Potter, Granger , dan Weasley dijadikan tersangka karena mereka ada ditempat kejadian ketika Professor datang kesana", Draco menjelaskan tentang kejadian tadi.

"Apa?? Mereka tidak mungkin melakukan itu!", Selene berdiri dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi ke kantor, tentu ia akan membela teman-temannya yang tidak bersalah. Kenyataannya dia lebih dulu sampai kesana dan ada di tempat kejadian sebelum mereka.

"Santai saja, kau tau Dumbledore orang yang seperti apa. Dia pasti percaya pada mereka, kau tidak usah ikut campur", Draco menahan bahu Selene, Selene duduk kembali.

Slytherin Girl || Draco FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang