Sebelum masuk ke dalam mobil, Hoseok membalikkan badan menatap pintu keluar yang dia lewati tadi dengan perasaan yang tak bisa dia jelaskan. Namjoon yang berjalan di depannya sampai harus menyadarkan Hoseok agar mereka bisa segera pergi dari sana.
"Wendy pasti kelelahan, maka dari itu kita harus cepat agar mereka berdua juga bisa keluar." ucap Namjoon begitu keduanya berada di dalam mobil.
Para member memiliki mobil masing-masing yang di naiki bersama istri mereka tentunya tapi khusus Soo Hee dan Claristya sudah lebih dulu di bawa ke hotel mengingat beberapa fans masih belum menerima hubungan kedua wanita itu bersama member BTS entah apa alasannya.
"Kau mengkhawatirkan istriku atau mantan pacarmu hm?" goda Hoseok di selingi tawa kecil.
Namjoon mendesis sebal, ia juga cukup pintar menyadari ucapan Hoseok barusan, " Istrimu ya, jadi kau mulai menikmati peran dirimu sebagai suami?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, Joon." balas Hoseok membuat Namjoon tertawa lepas. Senang sekali rasanya menggoda Hoseok seperti ini. Pria itu sangat berbeda jika di depan kamera, sebaliknya Jung Hoseok atau lebih di kenal dengan nama panggung Jhope adalah pribadi tegas, untuk itulah dia menjadi member kedua yang paling menakutkan ketiga marah setelah Jimin.
"Tapi, Wendy cantik juga ya."
"Diamlah!"
"Santai, brother. Itu hanya pujian bukan ancaman dia akan ku rebut darimu." tawa Namjoon.
Sementara itu di tempat tadi, setelah memastikan keadaan aman. Staff yang tersisa memasuki ruangan BTS tadi untuk menjemput Wendy dan Jisoo. Menuntun juga mengawal kedua wanita itu sampai aman masuk ke dalam mobil yang di sediakan.
Sepanjang perjalanan Wendy diam saja, sibuk dengan pikiran tentang bagaimana nanti ketika mereka sampai di hotel. Selama ini Hoseok hanya akan datang ketika membutuhkannya tapi jika tidak, maka Wendy lebih sering di tinggal, dan kini apa dia tidak menyusahkan Hoseok lagi karena harus berbagi kamar? Apalagi dalam keadaan pria itu kelelahan pasca konser.
"Wendy, kau melamun?" Jisooya menyentuh pundak Wendy, menyadarkan wanita itu.
"Ah, tidak."
"Kau sedang memikirkan sesuatu ya? Aku mengajakmu bicara tapi tidak di respon, Wen."
"Maafkan aku, Jisooya."
Jisooya terkekeh, "Kau lugu sekali, Wendy. Pantes saja duo Velvet gemas plus Irene juga, dia benar-benar menunjukkan sifat aslinya."
"Duo Velvet?"
"Iya, itu nama usulan Seulgi dan Yerim, mungkin karena mereka menyukai kue Velvet atau apa, entahlah." jawab Jisooya mengangkat bahu.
"Oh." angguk Wendy tersenyum.
Jisooya mengalihkan pandangannya lagi kepada Wendy, "Kalau aku tidak salah menebak, apa kau khawatir menghadapi Hoseok saat kita tiba di hotel nanti ya?"
Wendy menoleh, nampak ragu menganggukan kepala yang membuat Jisooya tersenyum. Oh astaga, mengapa wanita seperti Wendy begitu lugu. Jika begini Jisooya berharap Hoseok akan mendapatkan karma karena sudah melibatkan Wendy dalam rencana gilanya seperti yang di ceritakan oleh Seulgi.
"Maaf ya, Wen. Aku tau masalahmu dari Seulgi," aku Jisooya mengangkat tangan, "Tapi aku janji tidak akan bocor sana sini, aku sudah berjanji kepada Irene dan yang lain dan ku mohon jangan salahkan mereka ya, salahkan saja rasa penasaranku yang terlalu tinggi."
"Tidak apa, Jisooya, aku senang pandanganmu tidak berubah, kau masih mau berteman denganku setelah tau semuanya."
"Semua punya masalah mereka masing-masing, Wendy. Tinggal bagaimana cara kita bertahan menghadapinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You (Wenhope)
FanfictionPernah di khianati membuat Hoseok tidak mau lagi terlibat dalam romansa apapun yang melibatkan hati namun hidup terus berjalan. Dia seorang pria sukses, salah satu anggota dari group boy terkenal dan mendunia yang tidak lagi membutuhkan seorang wani...