belenggu 족쇄 [END]

perangkap

Baekhyun mengelus perutnya,ia mengendap-endap seperti penguntit menuju arah belakang kerajaan sesuai petunjuk Pyeha.

Ia terus berjalan hingga ia memekik terkejut saat mendapati pemaisuri Yoon yang menghadang jalannya tiba-tiba.

Ia mengatur nafasnya,nasib baik ia bertemu pemaisuri Yoon bukan pemberontak di depan sana.

"Mau kemana penasehat Byun?" tanyanya dengan lembut dan tenang.
Wanita itu memeluk perut membuncitnya seakan memberi tahu Baekhyun jika Bayi yang ia kandung adalah anak sang raja.
Tentu saja tidak mudah baginya menerima semua ini,tapi ia mencoba abai karena situasi tidak tepat untuk cemburu.

"Hamba akan kebelakang yang mulia" ucapnya dengan tundukan dalam.

Pemaisuri Yoon tersenyum hangat.
Alisnya terangkat seakan memberi sinyal untuk kasim pribadinya di belakang Baekhyun mengikuti instruksinya.

Bakehyun terkejut saat sebuah sapu tangan membekap mulut dan hidungnya.
Ia mengenyeritkan dahi kala menghirup aroma timun yang bisa membuatnya lemas bahkan pingsan tersebut.
Sejak kecil ia tidak bisa memakan atau mengirup aroma timun,jika tidak ia akan pingsan bila ia nekat memakan akan berakhir kejang-kejang.

Baekhyun meronta dalam kesadaran yang mulai menipis.
Ia melemah dengan menatap wajah angkuh pemaisuri Yoon.

"Bawa dia kedepan" perintahnya pada sang kasim yang setia mengikutinya.

Baekhyun tidak berdaya,nafasnya tersenggal hebat saat di seret oleh dua orang kasim sang pemaisuri.

*****

Chanyeol menghunus pedang tingi-tinggi.
Luka di wajah dan lengan dia hiraukan.

Rupanya bukan hanya rakyat yang berperang,sebagian besar adalah pemberontak dan ia yakin merupakan antek dari salah satu penghuni kerajaan.

Hampir separuh pemberontak mati,Chanyeol bisa benafas kali ini.

Ia hendak berbalik namun pedang menghunus tepat di lehernya.

Semua terkejut,pangeran Sehun sudah berancang-ancang untuk melindungi sang raja.

"Apakah anda terkejut,Pyeha" ucap sang pelaku penghunusan.

Chanyeol menyeringai,ia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi kala pedang itu semakin mendekatinya.

Ia sudah menduganya,merasa janggal sejak pria paru baya itu menginginkan putrinya untuk ia persunting.
Dan benar saja,selama ini pemberontak dalam istana adalah dirinya,mentri Yoon.

Ia menatap tajam ayah mertuanya itu,ia menyusun siasat agar bisa membalikan keadaan.

Chanyeol menedang tangan sang mentri membuat pedang itu sedikit menggores lehernya.
Ia meringis namun tetap harus menjaga keseimbangan.

Dentingan pedang memekakan telinga.
Duel antara sang raja dan mentri pangan berangsur sengit.

Chanyeol berhasil menggores kan pedang pada kaki mentri Yoon,membuat tua bangka itu ambruk dengan bertumpu pada pedangnya.

Saat Chanyeol akan menebas kepala sang penghianat.

Ia lebih dulu di kejutkan oleh Baekhyun yang di dorong dan tersungkur di hadapannya dengan keadaan lemas dan juga pucat.

Chanyeol meradang,dan ia menemukan pemaisuri yang tengah menarik anak panah beracun tepat di depan sang tercinta.

"Jika Pyeha membunuh Abeonim,maka ia juga harus mati" ujarnya dengan sorot mata tajam.

Chanyeol hendak menebas tangan lancang sang pemaisuri sebelum suaranya memecahkan keributan di sekitar.

"Pria Byun ini telah hamil anak Pyeha.
Mereka melanggar aturan nenek moyang dan harus mendapat hukuman" teriaknya membuat adu pedang para kesatria terhenti.

"Mereka berdua berhianat,memadu kasih sedang kalian semua tahu,jika Pyeha sudah memiliki pemaisuri.
Aboenim memberontak bukan semata-mata kebencian dengan yang mulia.
Tapi,beliau sudah mengetahui penyimpangan dan penghianatan ini sebelum hamba" teriaknya kalut.

Chanyeol kelu,ia melirik Baekhyun yang meringis sambil memeluk perutnya kesakitan.
Si mungil menangis merasakan kontraksi,dan dengan sigap sang raja memeluk serta menggendongnya membuat semuanya terkejut dan pedang berbalik menghunus pada keduanya.

Tbc.

Jangan lupa VOTE AND COMMENT.

Voment yaa💕

Bucin banget sih astaga pak,gak bakal ada yang berani gondol kok bayinya kkkk.
Sumpah ambyar banget hari ini liat beginian di TL hahah.