29. Murid Baru Master

110 29 3
                                    

Note: percakapan formal dengan huruf miring adalah percakapan dalam Bahasa Inggris.

Percakapan formal dengam huruf tebal dan miring adalah percakapan dalam Bahasa Korea.

***

"Makanan dan minuman pendamping sudah dihidangkan. Terimakasih sudah menunggu Tuan dan Nyonya Siregar. Selamat menikmati makanan anda."

Robot canggih itu telah menyiapkan berbagai macam jenis makanan pendamping untuk menemani pembicaraan kali ini.

10 menit lalu mereka gunakan untuk sedikit flashback tentang bagaimana mereka bisa berada di London. Ditambah jatah untuk bertemu kangen antara Abinra, Minerva dan Kelendra.

Mereka sangat senang bertemu satu sama lain. Rindu yang menghantam kepala dan dada mereka kini terasa sangat ringan. Tidak ada lagi beban pikiran yang mereka pikirkan.

Sagala hampir menangis setelah Sakala menyapa. Bagaimana tidak? Sakala adalah saudara kembarnya, sahabat sekaligus teman pertama yang dimiliki oleh Sagala. Sakala adalah seseorang yang menemani Sagala dari dalam rahim.

Begitu pula ketika melihat Abinra yang memamerkan senyum andalannya. Sagala merangkul dan memeluk Abinra dengan sangat erat hingga gadis itu sulit bernafas.

Kata maaf terus terulang di mulut Sagala, dia meminta maaf kepada Abinra karena telah menyakiti hatinya dengan berkata "sampah" waktu itu.

Sagala juga berujar maaf kepada Sakala karena sudah membuat orang tua mereka khawatir dengan kabar kematian keduanya. Walau Abinra masih dinyatakan hilang.

Tapi, sudah berkali-kali juga Sakala dan Abinra berkata tidak apa. Itu semua hanya masa lalu, sekarang mereka berkumpul kembali.

Kelendra juga tidak kalah heboh. Gadis dengan rambut sepanjang bahu itu menangis histeris dan langsung memeluk kedua gadis dihadapannya itu. Kelendra membawa tubuh Minerva dan Abinra untuk duduk di kursinya.

Pertemuan mereka cukup mengharukan, sampai keberadaan Brian dan Jeffrey tidak dianggap.

"Terimakasih atas kerja kerasmu Robi," balas Jeffrey kepada asisten robotnya itu. Robi menunduk hormat, melangkahkan roda-roda di kakinya itu untuk undur diri dari ruangan Dokter Jung.

Sakala menatap Robi yang meninggalkan ruangan ini. Setelah itu, senyuman miring muncul dalam bibirnya, "Udah kaya anak aja, ya, Jeff."

Jeffrey mendelik malas. Setiap ada Robi di sampingnya, Sakala terus-terusan saja mengejek hal yang sama. Membuat Jeffrey harus mendengarkan hal yang sangat menyebalkan itu.

"Lo cocok banget, Va." Kelendra memandangi tubuh Minerva dari bagian atas hingga ke bawah. "Lo jadi suster, gak ada pasien kabur, 'kan?" tanya Kelendra dengan nada mengejek.

Minerva berdecih, membuang mukanya ke arah lainnya. "Lo nyindir gue, 'kan? Secara gue galak. Dan lo berpikir kalau pasien bakal kabur setelah konsultasi sama gue."

Abinra terbahak, begitupun Kelendra.

"Iya, ya! Minerva masih galak sampe saat ini," tambah Abinra semakin mengejek Minerva. Kali ini Abinra dan Kelendra dalam satu kubu yang sama.

REBELLION (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang