Joyce POV
"Mau ngomong apa?" ucapku dan Jackson serempak.Kami saling pandang. Aku tertegun.
Jackson berdehem pelan. "Kau aja dulu" ucapnya.
"Kau aja dulu. Gapapa. Punya aku ga gimana penting kok, hehe" ucapku meyakinkan sambil terkekeh. Aku masih menatapnya.
"Sebelumnya aku ingin bertanya. Kau belum mempunyai pacarkan?" ucapnya menatapku serius.
Aku terkejut. Jantungku berdegup cukup kencang.
Apa maksudnya?
Kenapa dia menanyakan aku sudah memiliki pacar atau belum?
Apa jangan-jangan benar yang telah aku duga sebelumnya, kalau dia ingin.. menembakku?
"E..emangnya kenapa?" tanyaku gugup.
"Kalau kau belum memiliki pacar, aku ingin meminta bantuanmu" ucapnya masih menatapku serius
"Bantuan?" tanyaku"Sebelumnya maaf, jika ini permintaanku yang konyol dan terdengar me..mak..sa" ucapnya terdengar kaku.
Aku semakin bingung apa yang dibicarakannya. Aku mengernyitkan dahiku dan masih menatapnya tak mengerti.
"Aku ingin kau... mendekati.. Karry" ucapnya gugup sambil menundukkan kepalanya. "Aku ingin kau mengubahnya lagi, terutama mengubah hatinya." Ucapnya lagi.
Aku terkejut mendengar ucapannya. Mataku membulat.
Apa maksudnya menyuruhku mendekati Karry? Yah, emang sih itu tujuanku juga. Tapi.. ini aneh. Kenapa Jackson yang menyuruhku? Untuk apa dia suruh aku dekatin Karry? Pasti ada alasannya dia menyuruhku begini.
"Buat apa?" tanyaku lagi untuk memastikan dan masih menatapnya tak mengerti.
Ia mendongakkan kepalanya menatapku. Kemudian ia berjalan menuju kursi panjang yang berada di rooftop ini. Ia mendudukkan dirinya dikursi itu. Aku yang melihatnya pun langsung menghampirinya dan mendudukan diriku juga di sampingnya. Aku menolehkan kepalaku menatapnya. Ia mendongakkan kepalanya menatap langit biru. Ia tersenyum simpul setelah itu.
"Sebenarnya Karry yang kau lihat sekarang bukanlah Karry yang asli.." ia menjeda perkataannya.
Aku mengernyitkan dahiku lagi. Aku sekarang benar-benar bingung dengannya.
Bukan Karry yang asli?
Terus Karry yang asli kemana dong?
"Dulu Karry itu orangnya sangat nakal, ia suka main perempuan, tanpa atas dasar cinta. Tapi.. saat Karry ketemu 'dia', Karry menjadi berubah. Karna ia telah menemukan cintanya. Karry tak seperti dulu lagi. Makanya Karry yang kau liat sekarang berbeda. 'Dia' yang membuat Karry berpaling, membuat Karry mengenal cinta sesungguhnya, membuat Karry hanya benar-benar cinta padanya. Hal ini membuat perempuan-perempuan yang pernah di permainkan Karry menjadi sangat sakit hati. Mereka semua bersekongkol untuk menghancurkan hubungan Karry dengannya. Bahkan, ada diantara mereka yang terlanjur jatuh hati kepada Karry, ingin membunuh 'dia'. Untungnya, aku lebih awal mengetahuinya, sehingga rencana mereka gagal." Ia menghela nafasnya pelan.
"Waktu itu aku melihat perubahan Karry yang benar-benar drastis. Karry tampak sangat bahagia saat bersamanya. Tak seperti saat ia memainkan perempuan-perempuan itu... 'Dia' baik, sangat baik, 'dia' manis, cantik.." jelasnya lagi. "Seperti kamu" ucapnya menatapku, kemudian ia tersenyum manis ke arahku.
Ia kembali menatap ke arah gedung-gedung tinggi, menatap lurus ke depan. Aku menundukkan kepalaku.
"Dia sama seperti kau, sangat-sangat mirip. Sekali aku melihatmu, aku merasa kalau kau adalah 'dia'. Wajah kalian yang sedikit mirip, tapi sifat kalian sangatlah sama..." Ia menjeda perkataanya, lalu melanjutkannya lagi.
"Aku dulu sempat menaruh hati ke 'dia', tapi saatku tahu 'dia' hanya mencintai Karry... Aku memilih untuk berhenti menyukainya. Karna kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga dan pada saat itu Karry juga mulai menyukainya. Aku tidak bisa membiarkan persahabatanku dengan Karry hancur hanya karena cinta. Aku lebih memilih sakit hati kehilangan cinta, daripada kehilangan sahabat, sahabat yang sudah aku anggap seperti abangku sendiri. Lagi pula, jika aku bertahan, aku juga akan sia-sia. Cintaku akan bertepuk sebelah tangan."
Ia kemudian mengalihkan pandangannya menatap ke arahku dalam. "Joyce.." panggilnya pelan.
Aku menoleh ke arahnya."Aku percaya kepada takdir. Aku yakin ini adalah rencana Tuhan. Kau.. adalah orang yang dipilih Tuhan untuk bersama Karry.." ia menjeda perkataanya lagi. Ia tersenyum tipis.
"Karry sempat memberitahuku, kalau ia sangat nyaman berada didekatmu. Ia benar-benar merasakan kalau kau adalah Tiara.."
Ia menghela nafasnya pelan. "Yah, Tiara, Tiara Zhang. Tiara yang membuat Karry berubah. Tiara yang merupakan cinta pertama Karry. Tiara yang mirip denganmu, tapi.." ia menjeda perkataanya lagi.
"Dia sudah bahagia diatas sana" ucapnya menatap ke arah langit sambil tersenyum. Kemudian ia mengalihkan pandangannya memandang ke arahku.
"Kau maukan membantuku untuk dekat dengan Karry? Hanya kau yang bisa membuat Karry melupakannya. Karena Karry tidak bisa lagi membuka hatinya untuk perempuan lain yang sedang mengejar-ngejarnya. Dia tidak menyukai mereka semua. Aku yakin, hanya kau yang dapat menempati hatinya Karry. Aku ga bisa terus-terusan melihat Karry yang selalu mengharapkannya kembali. Aku tahu cinta pertama susah dilupakan. Tapi.. bagaimana bisa orang yang sudah tidak ada, bakalan hidup kembali? Itu sangat konyol." ucapnya menatapku penuh harapan.
"Aku mohon. Hanya ini aja permintaanku. Aku mau Karry kembali bahagia menemukan cinta sejatinya. Aku mau dia seperti dulu lagi." Ucapnya kemudian ia menggenggam tanganku erat menggunakan kedua tangannya, seperti memohon.Aku sedikit terkejut melihatnya yang tiba-tiba menggenggam tanganku erat. Aku tak menggubris perkataannya. Karna aku bingung apa yang harus aku katakan. Tapi entah kenapa kepalaku mengangguk, seakan mengatakan "Iya".
Raut wajah Jackson berubah seketika saat melihat kepalaku yang mengangguk. Ia tersenyum lebar, lebih tepatnya tersenyum bahagia. Ia kemudian memelukku secara tiba-tiba. Aku terkejut. Mataku membulat. Tapi tak lama aku membalas pelukannya. Aku bisa merasakan kebahagiaannya dari pelukan itu. Aku tersenyum tipis.
Jackson kemudian melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahuku. Ia menatapku dalam."Makasih" ucapnya tulus dengan raut wajah yang bahagia, tak lupa dengan senyumannya yang tak luntur dari bibirnya.
Bibirnya..
Aku seakan tersadar. Aku memegang sudut bibirnya yang membiru.
"Bibirmu kenapa?" ucapku khawatir.
Ia seakan tersadar. Ia kemudian melepaskan pegangannya dari bahuku."Kejedot pintu, itu juga cuma luka kecil doang"
Aku dengan mudahnya mempercayainya. Aku menganggukkan kepalaku. Lalu ia beralih menatap gedung-gedung. Aku pun mengikutinya.
Aku ga menyangka Jackson bakal melakukan hal ini untuk Karry. Dia melakukan dengan sangat tulus. Dia rela mengorbankan cintanya hanya untuk kebahagiaan orang yang ia cintai, Tiara, dan orang yang dia sayangi, Karry.
Aku tidak masalah, jika aku harus kehilangan orang yang aku cinta untuk kedua kalinya. Karna bagiku persahabatan adalah segalanya. Yah, walaupun Karry tidak menyatakan kalau ia cinta dengan Joyce. Tapi, aku bisa merasakan aura yang berbeda diantara Karry dan Joyce. Jika Joyce sesungguhnya bukan untuk Karry. Pasti, takdir akan mempertemukan dan menyatukan ku dengannya. Aku yakin itu. ~ Batin Jackson.
"Oh yah, kau ingin bicara apa tadi?" tanya Jackson melirikku.
"Soal apa?" tanyaku
"Loh, kok malah tanya ke aku? Yang mau bicara kan kau" jawab Jackson sambil tertawa kecil dan mengacak rambutku gemas.
Hah? Kok aku lupa ya? Aku mau bicara apa ya tadi?
Tiga detik kemudian..
"Oh, itu soal kemarin. Kau bilang ingin mengajakku ke tempat favoritmu yang lain."
"Oh iya, aku hampir saja lupa. Bagaimana kalau besok aja? Aku jemput."
"Boleh aja."
~
20-09-20
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine {TAMAT} ✓
General FictionINI CERITA PERTAMAKU 🎉 VOTE N COMMENTNYA YA JANGAN LUPA FOLLOW JUGA, TERIMA KASIH :) . . {YOU'RE MINE By Lyn_Joyce} CERITA LENGKAP ✅ . . "Sayang" panggil Karry masih menatap ke langit "Hem" jawab Joyce melirik ke arahnya "Kamu tau kenapa Tuhan menc...