Chapter 27

13K 928 7
                                    


Nggk jadi minggu depan deh up nya😁 tangan author dah gatel pengen update😁☺️ maaf ya kalau nanti alurnya nggk nyambung🙏🙏

Happy reading🌸🌸

___________

Saat Liu Xian memetik apel yang diinginkan Shin Zhui, tiba-tiba dahan tempatnya berdiri terdengar akan patah. Lalu akhirnya...

"Yang mulia!"

Brugg....

Liu Xian terjatuh dari atas pohon apel karena dahan yang diinjaknya patah. Shin Zhui yang melihat Liu Xian jatuh tersungkur tak bisa menahan tawanya. Bahkan Yuan berusaha mati-matian untuk tidak tertawa.

"Hahahahaha.... Apakah sakit?" Tanya Shin Zhui disela tawanya. Liu Xian masih memegang pinggulnya yang nyeri akibat terjatuh tadi. "Kenapa kau tertawa? Suamimu terjatuh bukannya menolong malah ditertawakan!" Cicit Liu Xian yang bisa didengar Shin Zhui.

Shin Zhui menghentikan tawanya dan memperbaiki ekspresi wajahnya. Raut wajah Shin Zhui kembali datar, namun itu tak bertahan lama setelah ia melihat buah apel di genggaman Liu Xian.

"Berikan apel ini!" Ucap Shin Zhui sembari mengambil apel yang ada ditangan Liu Xian. Dengan lahab Shin Zhui memakan apel itu. Liu Xian hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah menggemaskan istrinya itu.

"Makanlah dengan perlahan! Kau bisa tersedak nanti!" Ucap Liu Xian yang tak dihiraukan Shin Zhui.

Selesai memakan apel itu, Shin Zhui hendak menjahili Liu Xian lagi akan tetapi ia melihat ada sekelompok orang berpakaian serba hitam bersembunyi di balik semak-semak dan pepohonan.

"Yang mulia, ada yang mengintai kita." Bisik Shin Zhui.

Liu Xian mengedarkan pandangannya, dan ia menemukan persembunyian sekelompok orang itu. Liu Xian menatap tajam sekelompok orang itu, sikapnya menunjukkan kewaspadaan.

"Yuan!" Panggil Liu Xian ke Yuan karena Yuan tadi masuk kedalam rumah untuk membantu Mingfen. Yuan keluar dengan terburu-buru, seketika ia terkejut melihat sekelompok orang serba hitam bersembunyi dibalik semak dan pohon dengan berbagai senjata yang dilapisi racun.

"Yuan, cepat bawa Shin Zhui masuk dan lindungi dia!" Perintah Liu Xian. "Tapi yang mulia, bagaimana dengan anda?" Tanya Yuan yang panik.

Liu Xian menghembuskan nafas kasar lalu menatap tajam Yuan.

"Turuti saja perintahku! Apa kau meragukan kemampuanku?!" Ucap Liu Xian penuh penekanan. "Baik yang mulia." Sahut Yuan patuh.

Shin Zhui yang sedari tadi diam melihat pertikaian kecil antara tuan dan bawahnnya itu, kini mulai membuka suara.

"Tidak! Aku akan disini membantmu melawan mereka!" Tegas Shin Zhui. Liu Xian membelalakan matanya tak percaya mendengarkan ucapan Shin Zhui barusan. "Tidak! Kau tengah mengandung jadi keselamatanmu adalah yang utama!" Tolak tegas Liu Xian. Raut wajah Liu Xian tersirat kekhawatiran yang mendalam dan Shin Zhui dapat melihat itu. Tapi ia juga tak bisa membiarkan Liu Xian melawan orang-orang itu sendiri, bagaimana pun orang-orang itu jumlahnya sangat banyak.

"Jangan banyak bicara! Mereka mulai mengambil ancang-ancang!" Ucap Shin Zhui. Liu Xian kembali mengalihkan pandangannya kearah orang-orang serba hitam itu, dan benar saja mereka sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang.

Mereka bertiga berjalan perlahan menuju rumah sederhana Shin Zhui. Yuan melangkah lebih dulu dan mengambil tiga buah pedang. Yuan melempar dua pedang itu kearah Liu Xian dan Shin Zhui, dengan sigap mereka berdua menangkap pedang itu.

Kini mereka telah siap menghadapi serangan sekelompok orang serba hitam itu.

"Kalian keluarlah! Jangan jadi pengecut dengan menyerang dari belakang!" Teriak Liu Xian.

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang