Sehun baru saja bangun di pagi hari yang lumayan mendung, ia masih berjalan dengan memakai piyama bermotif beruang kesukaannya ketika melewati ruang keluarga dan menyadari jika ayahnya - Siwon, ibunya - Tiffany tengah berbicara serius dengan Suho dan Jongin. Sehun mendengus kesal, ia baru saja akan melangkah pergi ketika suara ayahnya memanggil dengan nada keras penuh amarah.
Ia tahu sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.
Sehun melangkah masuk, tanpa berbicara apapun Siwon menyodorkan sebuah pc tablet yang memperlihatkan rekaman CCTV di garasi rumah mereka 4 tahun lalu, rekaman yang dengan jelas memperlihatkan usaha Sehun untuk menyentuh Suho.
"Kau sudah gila hah... Suho itu kakakmu sendiri, bukankah kau sudah punya kekasih," kata Siwon.
Sehun menatap kearah Suho yang memilih memalingkan wajah darinya. Tidka usah tanyakan rasa sakitnya, tidak perlu... ingin diungkapkan maupun di deskripsikan bagaimanapun rasa sakit Sehun saat ini sangat - sangat sulit untuk diungkapkan. Sehun meletakkan tablet diatas meja.
"Ya aku memang mencoba memerkosa Suho hyung malam itu," ucap Sehun, "Itu memang kenyataan."
"Kenapa??? Kenapa Sehun??" Tiffany hanya sanggup untuk bertanya hal itu saja, tenggorokannya tercekat dengan isak tangisnya.
"Awalnya kukira karena cinta," jawab Sehun tersenyum lebar kearah Suho, "Tapi sepertinya hanya nafsu saja."
"Kakakmu sudah mau menikah, kau tidak boleh menganggunya lagi," kata Siwon.
"Memang tidak," ucap Sehun, "Aku datang membantu kemarin juga karena disuruh ibu."
"Kami melarangmu datang ke pernikahan kami...."
Sehun menatap tidak percaya kearah Suho yang baru saja mengatakan kalimat dengan begitu lancarnya. Ia terdiam sejenak, hingga akhirnya tertawa cukup keras namun singkat, "Bagus... aku juga kebetulan tidak mau datang. Semoga pernikahannya lancar Suho hyung, Jongin hyung."
Sehun membalikkan badan, kembali menuju kamarnya, ia akan segera mencuci muka dan pergi keluar dari rumah terkutuk ini. Bukan untuk menenangkan diri, bukan sama sekali.
Sehun tahu kemana dia harus pergi.
Waktu berlalu dengan cepat, mungkin karena Suho memang sibuk dengan persiapan pernikahannya yang semakin dekat. Ditambah dengan Sehun yang benar - benar tidak menganggunya lagi dan bersikap normal seakan - akan tidak pernah terjadi apapun. Suho merasa sebagai orang jahatnya disini karena memperlakukan Sehun seperti itu. Ia bersikap seakan - akan ia adalah korban dan suci dihadapan kedua orangtuanya, tapi jika tidak begitu Suho tidak yakin Sehun akan berhenti.
Suho menggelangkan kepala, ia kembali menatap pada dirinya di cermin yang sudah siap untuk melakukan foto prewedding.
"Silahkan untuk keluar berfoto Suho - ssi...."
"Oh baik..." Suho baru saja akan melangkah keluar ketika tiba - tiba saja seorang perempuan berambut cepak masuk kedalam ruang ganti. Suho mengerutkan kening, apalagi ketika melihat para laki - laki yang sepertinya adalah pengawal si perempuan mengusir para staff dan mengunci pintu ruang ganti dari luar, hanya menyisakan Suho dan si perempuan berdua saja, "Siapa kau?? Mau apa kau??"
"Kau tidak perlu tahu namaku," ucap si perempuan, "Aku datang kesini atas permintaan Sehun."
Suho melihat si perempuan mengeluarkan selembar amplop.
"Dia memberimu kesempatan terakhir, datanglah dan dia akan benar - benar merelakan semuanya. Jika kau tidak datang maka Sehun akan mengacaukan hari pernikahanmu. Jika dipikir - pikir kau yang membukakan jalan untuk Sehun, jika pada hari pernikahanmu ada kejadian tidak mengenakkan kau tidak bisa menyalahkan Sehun begitu saja, dia bisa mengelak dengan mudahnya, jadi aku sarankan..." si perempuan mengetuk - ngetuk pada amplop di atas meja, "Kau datang saja."
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
Fiksi PenggemarWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...