Makin aneh aja judul ahahahahaha.....
Baejin ini Bae Jinyoung mantan wanna one kan... aku pakai nama Jinyoung saja ya...
Felix melangkahkan kaki sembari bertanya - tanya mengapa bos sekaligus CEO di perusahaan tempat ia bernaung ingin bertemu dengannya setelah sore hari seperti ini, padahal Felix sudah merencanakan untuk bertemu dengan kekasihnya yang... mata Felix melebar, ia baru ingat nama kekasihnya dan bosnya sama - sama Jinyoung, jangan - jangan managernya salah orang tadi. Ditengah - tengah kebingungannya, ia menerima pesan dari kekasihnya.
Baejin : aku sudah menunggu di depan kantormu
Felix tersenyum lebar, ia membalikkan badan dan buru - buru melangkah menuju depan kantornya. Ia yakin seyakin - yakinnya jika managernya salah orang.
Jinyoung tersenyum lebar melihat kekasihnya yang berlari semangat menuju kearahnya, "Tidak usah lari - lari chagi."
Felik tidak mengubris ucapan Jinyoung dan segera memeluk erat pada sang kekasih, "Aku sudah tidak sabar..."
"Kangen banget ya..." kata Jinyoung.
"Enggak sih, laper.." Felix tersenyum lebar.
Jinyoung terkekeh, tangannya membukakan pintu mobil untuk sabg terkasih, "Silahkan... sudah aku pesankan tempat di restoran favoritmu."
Dengan senyuman lebar, Felix segera masuk kedalam mobil. Jinyoung memutari mobil terlebih dulu sebelum akhirnya masuk dan duduk dibelakang kemudi.
Sebelum menyalakan mesin mobilnya, Jinyoung menyempatkan diri untuk mencium kening Felix. Ia baru saja akan menyalakan mesin mobil ketika menyadari Felix menatap tajam kearahnya.
"Ada apa?" tanya Jinyoung.
"Masa hanya kening," protes Felix.
"Kekasihku ini sudah mulai berani menggoda ya..." Jinyoung mendekat kembali pada Felik, kali ini mencium bibir tebal milik kekasihnya itu. Niatnya hanya akan menjadi sebuah ciuman ringan, tapi tentu saja tidak akan bisa, bibir seksi kekasihnya ini memaksa Jinyoung untuk melumat dan kembali melumat bibir milik Felix. Jinyoung benar - benar tidak ingin melepaskan ciumannya jika sudah terlanjur seperti ini, apalagi Felix membalas melumat bibirnya dnegan begitu hangat dan sensual. Membuat Jinyoung semakin ingin mencium dan ingin melumat lebih lama lagi, tetapi melihat wajah Felix yang memerah dan mulai kehabisan nafas tentu saja dia segera melepaskan ciumannya, "Maaf.. maaf... aku terlalu bersemangat."
Jinyoung membersihkan ujung bibir Felix yang menyisakan saliva milik mereka berdua yang tercampur. Felix hanya tersenyum saja, dia kemudian duduk manis sementara Jinyoung menginjak pedal gas dan mobil mulai melaju.
Begitu memasuki restoran, Felix sudah membayangkan akan mengisi perutnya dengan berbagai makanan enak, tetapi niatannya itu berubah ketika kekasihnya dengan aneh membawanya masuk ke lift yang alih - alih naik ke lantai atas malah justru turun ke lantai bawah tanah. Felix ulai khawatir, apakah dia akan dijual, atau dia akan dibunuh, atau di... bayangan - bayangan buruk Felix segera menghilang saat kakinya melangkah keluar dari dalam lift dan memasuki sebuah ruangan yang ternyata di setting sedemikian rupa dengan kaca bening sehingga Felix bisa langsung melihat pada ikan - ikan yang berenang bebas pada lautan. Dan yang lebih menyenangkan tidak ada orang lain selain dia dan Jinyoung di restoran bawah laut itu.
"WOOOOOOOA!!!!!!! IKAN!!!!!!!" Felix berlari menuju kaca jendela, menempelkan tangan pada kaca jendela dan menatap bersemangat pada ikan - ikan yang berenang bebas.
Jinyoung tersenyum saja, ia duduk di salah satu meja dan menerima buku menu dari pelayan. Sembari melihat - lihat pada menu, ia sesekali menatap pada Felix yang masih antusias menatap ikan - ikan, "Chagi kau mau makan apa?"
"Ikan yang berenang itu boleh tidak?" tanya Felix.
"Jangan macam - macam ya... kau yang aku masak lama - lama," ucap Jinyoung mulai kesal dengan permintaan aneh kekasihnya.
Felix tersenyum lebar, ia buru - buru menghampiri Jinyoung dan duduk manja diatas pangkuan kekasihnya, tidak peduli dengan pelayan yang menatap heran padanya. Masa bodoh!!! Dunia hanya milik Jinyoung dan Felix saat ini, yang lain hanya penghuni kontrakan.
"Jangan ngambek begitu dong chagi," ucap Felix manja sembari melingkarkan tangannya pada leher Jinyoung, "Aku pesan makanan yang sama denganmu saja chagi."
"Ya sudah," Jinyoung juga tidak menyuruh Felix turun dari pangkuannya dan menatap pada si pelayan, "Dua sirloin steak medium rare, segelas wine dan jus jeruk."
Pelayan menganggukkan kepala dan tersenyum sebelum akhirnya pergi.
"Terima kasih ya..." ucap Felix, ia menempelkan dahinya pada dahi Jinyoung.
Jinyoung tersenyum lebar, "Ya.. tentu saja... apapun untukmu."
Dua bibir anak manusia itu kembali bersatu, bersatu dalam keindahan dan ketenangan akan perasaan cinta yang justru tengah mengebu - ngebu. Perasaan cinta yang mampu melupakan segalanya.
Termasuk melupakan... kenyataan jika Jinyoung lain menunggu di ruang pertemuan di gedung JYP Entertainment.
"Mana sih ini Felix?? Lama sekali..." keluh Park Jinyoung senior sembari mendengus kesal, "Tahu begini kan mending aku pacaran dengan Nickhun, kemana itu bocah???"
THE END
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
FanficWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...